Chereads / Artika family / Chapter 30 - normal atau caesar

Chapter 30 - normal atau caesar

seperti biasa aku dan kak arta pergi bekerja, Hari ini aku adalah hari terakhir bekerja karena terlalu lama duduk ber jam jam membuat pinggangku sangat sakit, apalagi dengan perut yang semakin besar sekarang ini, jadi aku sudah akan mengambik cuti atau malah malas bekerja lagi hahahaha.

tapi yaa semoga aja sih setelah melahirkan masih di beri kesehatan dan sanggup aku akan kerja lagi.

nah Hari ini aku akan check up bersama kak arta, kalau bulan lalu melihat posisi si kembar kurang tepat dan aku dan kak arta kali ini akan melakukan check up lagi melihat perkembangannya di bulan ini, semoga aja si kembar baik-baik aja ya.

sesampainya aku di tanya tanyai oleh dokternya, timbang, cek tekanan lalu akupun langsung disuruh berbaring dan mulai melakukan USG, detak jantung normal bayi sehat dan posisi bayi itu 69 tahulah ya kaki dikepala kepala dikaki jangan negatif lah ya hahahaha

setengah memberikan hasil USG dokter pun bertanya.

" ini berencana untuk Normal atau oprasi caesar buk"

saat mulai duduk

"saya maunya normal aja lah dok, apa gak bisa dok"

tegang

" bisa Bu, cuman akan ada kesulitan untuk membalik posisi bayi karena salah satu bayi kan kepalanya masih mengarah ke atas"

jawabnya

" Kenapa nggak operasi aja sayank"

tanya kak arta

aku lihat kak arta dan menggeleng tanda tak mau sambil manyun

" kira-kira tingkat kesulitannya itu gimana dok soalnya saya nggak mau operasi saya belum pernah ngalamin operasi dan saya takut"

menatap dokter

" saya tidak bisa bilang kemungkinan-kemungkinan itu Bu karena kami dari pihak dokter mencoba untuk sebisa mungkin membantu proses jalannya tidak ada yang tahu kan apa yang bakal terjadi untuk kedepannya"

jelasnya

"iya dok"

jawab kami

" ibu dan bapak tidak usah khawatir kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu jalannya persalinan nanti, nah dua minggu yang akan datang Jangan lupa datang lagi ya kita periksa dan kita cek Kapan perkiraan bayi akan lahir, buat ibu jaga kesehatan masih harus rutin minum susu vitamin dan Bapak juga harus menjaga istrinya yang sudah hamil besar ya pak"

panjangnya

"pasti itu dok"

jawab kak arta

" Terima kasih banyak ya dok kami permisi dulu"

pamit kami

setelah bersalaman dengan dokter kami pun akhirnya pulang di dalam perjalanan aku masih berpikir juga Apakah aku akan mampu Apakah dengan normal akan menjamin keselamatan kami bertiga.

ah entahlah kepalaku mulai sakit jika terus memikirkan.

" Sayang bener kamu mau lahiran normal aja"

tanya kak arta

" Insya Allah yakin Makanya kamu semangatin aku dong ini nggak goyang aja yang semangat"

mencubit dan masuk

"iiih orang serius juga"

mengikuti

"hahahahaha"

pergi

" gimana ya yang dibilang yakin ya nggak yakin dibilang sanggup takut nggak sanggup tapi aku akan berusaha semampuku untuk anak kita dan aku ingin merasakan melahirkan yang katanya orang menjadi seorang ibu sungguhan"

kataku saat sudah di kamar

aku tatap wajah kak arta dari dekat dan menyentuhnya, aku menyandarkan kepalaku di pundaknya mencoba mengurangi sedikit pikiran.

" Ya udah sayang apapun itu aku akan berusaha untuk selalu ada di sisi kamu menemani kamu di saat-saat yang tersulit menjadi seorang ibu"

peluknya

dikecupnya keningku dengan lembut dan penuh kasih sayang,di tatapnya aku lalu di kecupnya bibirku perlahan lahan dengan lembut dan dalamnya.

"ya udah yank istirahat gih kasian si kembar kan belom bobok ciang"

ejeknya

"dasar, lah kamu mau ke mana gak ikutan bobok bareng"

genit

"gak ah aku mau ngelus ngelus yang di luar hahahahaha"

tertawa dan pergi

"NGELUS APAAN KAK!! "

teriak

"kasih tau gak yaaa hahahahaha"

terus berjalaan

"KAK!! "

panggil dan ikutku

"apa loo sayank"

tetap jalan

"ngelus apaan"

mendekat

"pacar aku sebelum kamu yank"

senyum senyum

"SIAPA!!! YA AMPUN YANG TEGA KAMU AKU LAGI HAMIL BESAR GINI KAMU SELINGKUH"

marah marah

"ngelusin motor iihh yang mikirnya kejauhan ah, kamu lebay banget deh hahahaha"

tertawa lepas

"dasar suami kurang acem, iih sebel aku awas aja yaa"

pergi

"bisa bayangin nggak sih gimana kesel nya aku, memang aku yang polos atau malah bodoh benget ya percaya aja sama dia dan mau aja dikibulin sama dia, iih dasar kak arta!!"

omelku selangkah demi selangkah menaiki tangga lalu masuk ke kamar langsung kunci pintu dan pergi tidur.

"yank ooh yaank, kok di kunci buka dong aku mau mandi niih"

terdengar suaranya memanggil

Tapi aku berusaha tidak menghiraukan dan kembali tidur

"yank oooohh saayaaaank"

panggilnya lagi

tetap saja aku berbaring malah sekarang menutup kuping dengan bantal rasa sebel aku dengan dia.

"yank iih udah aah iya maaf yank"

dia mulai berteriak

" Maaf ya orangnya lagi tidur nggak bisa diganggu"

jawabku

"lah jadi yang itu ngomong ini siapa"

mulai kesal

" penjawab otomatis"

jawabku

"sayaank iihh"

sambil menggedor pintu

aku akhirnya mendekati pintu dan membukanya.

aku lihatin dia masih kesal, tapi kasihan bajunya dan celananya agak basah karna mencuci.

"iihh lama banget ciih yank dingin tau"

omelnya

"rasain"

cuek

"dasar!"

katanya pergi

"DASAR APA!!! "

teriakku

"dasar istriku yang cantik banget, manis banget banget nya kengetan apa lagi gendutnya"

lari ke kamar mandi

"APAAAA!!? "

teriak

"hahahahahaha"

tawanya dari dalam

berencana menunggunya keluar dari dalam dan aku berdiri di depan kamar mandi, tapi karena terlalu lama menunggu dan aku mulai mengantuk lagi aku pun segera berpindah ke panjang dan tidur baru terbangun cukup malam, Saat aku terbangun dia sudah tidak ada di dalam kamar Sudahlah.

sore itu aku langsung mandi dan turun ke bawah ternyata dia sudah ada di depan TV menonton acara favoritnya bola.

sebel gitu udah malam bukannya belai belai istri yang lagi hamil dia malah nyorak nyorakin TV yang orang di dalamnya itu tu gak bisa dengerin dia aduuh sebel.

saat itu tiba-tiba ide jahil ku muncul aku lihat kiri kanan mencari remote TV dan ternyata ada di samping TV, karena kak arta masih di situ tinggal nunggu dia pergi atau buat dia pergi dari situ lalu aku ambil itu remote.

aha!! tak telepon ponselnya kayaknya sih tadi ponselnya nggak di sekitaran situ, ok!.

hahaha capsus deeh

nah jangan lupa telepon pakai nomor pribadi hahaha, kan bener dia Pergi ngambil ponselnya itu saatnya ambil remotenya.

dia yang masih bingung dengan siapa yang menelpon ke ponselnya kembali duduk menyaksikan acara TV itu, nah nah tinggal tunggu.

"aah yang giring bola gak jelas banget deeh yang lagi kosong di mana di opernya ge mana aah bodoh iih"

omelnya kesal

"aneh udah tau gak jelas gitu di tonton hahaha"

pelan

pada saat itu langsung aku matikan, daaan daan

"looh lohh naah kok mati loooh aduuuh yaah udah mau gol!! gak mati lampu kan, tuuh gak kok"

dia melihat ke atas

saat itu pun dia mulai berdiri dari tempat duduknya dan mencoba mencabut dan memasangan kembali kabel Tv nya lalu menghidupkannya kembali.

nah udah hidup tuh di lanjutin lagii.

"ayoo oper ke kanan kosong aayooo, naah nah benerr iyaa iya yaaa daan"

terputus

"rasain aku matiin lagi hahaha"

tawaku

"ban**a* bah ini tv rusak aaah udah lah beli baru udah selesai, emosi aku"

omelnya

saat itu dan mulai menelpon seseorang untuk beli TV baru.

aku yang masih sembunyi terus menunggu dari belakang.

daan kira kira 15 akhirnya datang juga tuu, hahaha biar aja biar di pasangin di kamar aja kan yang 1nya.

baru lah aku datang pura pura aja hahahah.

"loh yang TV kita kenapa di ganti baru"

tanyaku sok polos

"Tauk ah gelap, TVnya mati mati sendiri sebel banget aku"

jawabnya manyun

"oalah yank yank sabar too"

menepuk pundaknya mencoba menyabarkannya

"hhmm udah bungang aja males aku liatnya lagi"

sebalnya

"eeeh jangan lah, ya udah mas yang lama di pasangin di kamar aja lah mas mana tau bisa"

suruhku

padahal masih bisa hahahaha

biar aja laah, seber juga tahu dia nonton bola lah aku di suruh nontonon dia yang teriak teriak gitu apa, yaah enak aja hahaha.

tapi gini gini tetep love you hahaha.

kak Maafkan kejahilan istrimu ini ya hahaha.

================

hai all

semoga suka yaa