Chereads / Artika family / Chapter 8 - proses

Chapter 8 - proses

Segera mandi dan aku bangunkan kak arta yang masih kelelahan itu.

"sayang ayoo bangunn ihh"

Tapi dia tetap diam

"yaaang iih kita mau jemput Harini loo"

Mencoba mengingatkannya

"5 meniit lagi dehh yank"

Masih tak bergerak

"hhmm ok ok aku siapin sarapan nanty aku balik lagi udah harus siap yaa"

Pergi

Aku pun ke dapur membuat sarapan dan menyiapkan susu meja makan, saat aku kembali ternyata kak arta masih tetap tidur, aku lihat jam tanganku kurang 20 menit aku tinggalkan dia ternyata dia sambung OTW ke dunia mimpinya.

Aku yang geram pun berlari ke arahnya dan meloncat ke atasnya seperti melakukan pertarungan tinju.

"aaaaaaaauuuuuuuuwwwww taaaariikaaaaa"

Teriaknya kencang.

"makanyaa banguunn iihhh"

Bete bnget deeh rasanyaaa kalo di bangunin susah banget

"iyaa iyaaa yank"

Bangkit sambil memegang pinggangnya

"hahahahaha, cpeet yaaa sayankku"

Tawaku lepas di pagi hari yang indah ini

Dia pun hanya diam dan langsung pergi mandi.

Setelah kami selesai sarapan pagi ini kami segera berangkat menuju RS tempat harini di rawat.

Saat dalam perjalanan aku mendapat telpon dari bos.

"Telpon"

Tarika:"pagi bos, maaf ada apa yaaa pagi pagi nelpon bos, apa ada yang salah sama pekerjaan saya"

Bos:"emang gila kamu ya tarika, saya sengaja kasih banyak data,file dan gambar untuk kamu kerjain dalam 1 hari siap sebagai syarat untuk keinginan kamu kerja di rumah, sebenarnya harapan saya kamu menyerah. Tapi ya udah lah saya izinin kamu"

Tarika:"waaahh makasih pak hehehe seneng banget"

Bos:" tapi kalo aja nanty ada masalah selama kamu kerja di rumah awas yaaa"

Tarika:"ohh siap bos, makasih banyak bos"

Bos:"iya udah yaa saya ada rapat"

Tarika:"ok bos"

Ya ampun senengnya semua berjalan lancar, dan saat kami tiba Harini sudah menangis dari tadi.

"lohh ini kenapa sus"

Ikut panik

" mungkin dia cari ibunya, makanya nangis terus"

Jelasnya

"oohh da udah, sus ini surat izin dari kepolisian bahwasannya kami diperbolehkan untuk merawat anak ini sementara sampai orang tuanya atau pihak keluarganya menjemputnya"

Memberikan

" Oh baiklah, saya akan siapkan semua keperluan Obatnya untuk di konsumsi selama di rumah"

Pergi

Saat aku masuk dia masih menangia terus

"mamaaaa maaamaaa"

Yaa anak sekecil dia sangat wajar jika mencari mamanya, aku duduk di sampingnya mencoba membujuknya agar tak menangis lagi tapi dia tak dihiraukan.

Aku coba usap kepalanya dan mencoba bicara ke dia.

"sayank, jangan nangis lagi yaa mau tante beliin permen yaaa"

Membujuk

"ndaak puyang aau puyaaan"

Dia masih tetap menangis.

Aku berputar otak berpikir untuk membuatnya berhenti menangis, saat itu dia tiba tiba berlari keluar dan aku segera berlari mengejar dan menariknya, untung saja ternyata sedang bnyak suster dan dokter yang berlarian karna ada kecelakaan terjadi.

Aku peluk dia yang kaget.

"udah sayank cuup yaa cup, ini kayaknya tante ada coklat deh mau gak"

Mencoba lagi

"endaak au"

Menggeleng

"enaak loo beneran nanty tante kasih banyak yaa"

Lagi

Dia diam saat itu jadi aku coba suapkan sedikit coklat Silverqueen dari dalam tasku, ternyata dia mau dan diam aku merasa puas dan tersenyum hehehe.

Setelah semua selesai kami pun pulang dia tak menangis tapi seperti bingung apa lagi coklatku sudah habis.

Saat di jalan aku tetap coba membuatnya tenang dengan memangkunya mangajak dia bernyanyi juga melihat binatang binatang yang terlihat begitulah sampai kami tiba di rumah.

"sayank ini rumah tante yaa, sementara mau kan tinggal di sini tante gak tau nama kamu siapa jadi tante panggil harini ya, nanti tante beliin mainan, coklat, permen daan banyak lagi"

Sambil menggendongnya masuk kak arta yang dari tadi melihat hanya tersenyum senyum melihatku.

"yank aku pergi yaa, hhmm harini om dokter yang ganteng ini pamit dulu yaa sayank baik baik sama tante cantik kesayangan om ini ya"

Pamitnya sambil bercanda

"hahahah lebay, ya udah hati hati di jalan yaa syank"

"iya syank emuah"

Di kecupnya kengingku dan harini laku ku cium tangannya

Saat kak arta pergi rumah kami yang sepi ini sudah kedatangan penghuni baru.

"au matan mataaan"

Aku sedikit kurang mengerti ciih dia maunya apa dia menangis lagi, setelah aku gendong dia dia mengulang ulang kata itu sambil menunjut rak piring ternyata dia lapar aku ambil sedikit nasi saat aku lihat lauknya semua pedas aku bingun apa lagi dia makin menangis.

"mataan akek enduuk endukk"

Aduh bahasa apa lagi laah itu pusing aku

"enduuuk huuuaaaaa"

Aku dendong lagi dia dan aku ajak dia kee dapur aku coba lihat apa yang masih ada di sana, ada tempe tahu telur dan kentang.

Jadi aku masak telur dadar dan menggoreng tempe sementara aku letakkan dia dengan beberapa mangkok dan sedendok untuk bermain.

Setelah selesai aku coba menyulangnya.

"eenduuk nenak"

Oalah ternyata enduuk itu teluur aduuuhh mumet ku.

Saat dia makan dia sambil berlari sana ke sini sumpah aku sebel kesel daan capek banget nyuapin dya kaya gini.

Tapi yaa untungnya dia tertawa senang jadi semua yang aku lakukan terasa tak sia sia.

Saat jam siang begini biasanya kan anak anak tidur, setelah makan aku merebus air panas untuk membersihkan dot dan membuat susunya.

Saat aku kembali dari dapur melihatnya tak ada aku panik.

"loh Harinii sayank kamu di mana"

Panik

"HARINI"

teriak

"kamu di mana"

Akupun mulai berkeliling mencarinya aku sangat takut, karna aku tak bisa menemukannya, aku coba masuk lagi ke dalam rasanya sudah ingin putus asa gimana ini, apa aku telpon kak arta aja yaa tapi nanty dia pasti marah sama aku aduuuh gimana.

"iyuup baaa"

Mendengar itu aku berbalik dan dia berlari mendakatiku, aku peluk dia sangking senangnya bisa melihat dia lagi.

Aku sudah takut setengah mati mencarinya tadi ternyata dia bersembunyi dan ingin mengagetkanku.

Aku tersenyum menggendongnya sambil berjalan ke dapur untuk mengambik susu yang aku buat tadi lalu mengajaknya tidur.

Saat kami di kamar aku rebahkan dia di tempat tidur kecilnya aku ajak dia bicara dan dia mengoceh entah apa artinya, begitu susunya dingin aku berikan ke dia sambil ku ayun ayun pelan aku bernyanyi lagu bintang dan bulan untuk menidurkannya lama bnget dia belum tidur malah aku yang ngantuk hahaha.

Ya ampun matanya mulai terpejam dan akhirnya dia tidur.

"yes berhasil"

seneng banget rasanya melihatnya tidur seperti ini sangatlah menyenangkan dia sangat imut.

"aah iya kerjaan"

Segera aku ambil semua buku dan laptopku untuk mengecek email yang di kirim kantor syukur tak terlalu banyak, aku mulai duduk dan memakai kacamata cukup jauh di pojok ranjang dan mengerjakannya setiap menyelesaikan 1 pekerjaan mengirimnya dalam bentuk dokumen lalu aku menelpon sekretarisku untuk mencetaknya dan menandai hari presentasinya pada bos dan klien nantinya.

Jadi tugasku hanya membuat gambar sesuai keinginan dan membuat anggaran biayanya setelah semua pikah cocok maka tinggal transfer dana dan mulai pengerjaannya itu biasanya ada pengawasnya atau aku sesekali turun ikut memantau daan seterusnya.

Setelah hampir semua selesai aku ber istirahat sebentar perutku mulai lapar seperti para cacing sudah berdemo.

Saat aku kembali ke kamar harini menangis aku lihat dia kenapa, ternyata dia pup.

Iiuwh ajak jijik memang.

Aku ajak dia ke kamar mandi untuk membersihkannya, aku buka pampesnya dan menyiram pantatnya dengan air juga pakai sabun siram lagi daan aku lap bersih dengan tisu kering.

Dia tertawa saat aku menyuramkan air ke pantatnya mungkin dingin kaliya makanya dia seneng, aku pun merasa geli.

Saat sudah selesai aku pakaikan lagi dia dengan pempes yang baru, lalu mendudukan nya dengan beberapa mainan.

Akupun melanjutkan sedikit pekerjaanku lagi,

Saat aku sedang menelpon dengan sekretarisku tiba tiba terdengan suara sesuatu jatuh, aku menoleh melihatnya dan ternyata.

"eeh eh udah dulu yaa, nanty aku terpon lagi"

Ku tutup dulu telponku, aku bangkit dari dudukku dan melihat.

"iihhh saayaaang bedak tante jatooh aduh kamu gak papa kan, untung kacanya gak pecah dan kena kamu"

Aku angkat di dan letakan di atas tempat tidurku.

"atu antik tan tan antik taah heheh"

Suka bingung deeh ngomongnya aduuhh

Aku melanjutkan sedikit pekerjaanku dia sudah turun dan malah berlarian di depanku, membuat konsentrasiku buyar.

Jadi aku kejar dia dan aku masukan ke tempat tidurnya aku kasih mainan bahkan bedak dan peratalan mandinya juga, baru dia duduk tenang dan akupun kembali menyelesaikan pekerjaanku.

Saat aku berberes dan kembali melihatnya, rasanya kesal ingin marah dia menumpahkan bedaknya cukup banyak, tapi aku juga ingin tertawa melihat wajahnya putih di penuhi bedak ingin tertawa lepas tapi dianya sudah tertidur, aku foto dia untuk ku kirim pada kak arta.

Aku tinggal dia masak nasi dan sup sebentar.

Saat semua selesai aku segera berlari me kamar dan untung dia masih tidur, aku pun berbaring di tempat tidur sambil berpikir.

"apa pasang cctv online aja yaa, repot juga harus was was klo dia tidur di kamar"

Nanty kalau kak arta aku bilang lah, sekarang aku tidur dulu capek banget.

saat aku terbangun ternyata sudah jam 04:56 sore, aku lihat dia belum bangun, jadi aku berencana mandi dulu begitu aku masuk kamar mandi dan membuka baju dia bangun dan menangis.

"oalah ndok ndok ya udah laah kita mandi bareng aja yaa"

aku kegera keluar mamakai anduk dan menggendongnya.

"kita mandi yuk biar wangi"

=================

Apakah tarika akan sabar menghadapi ci harini

Hahaha

Semoga suka yaa