saat hari sudah mulai gelap dan malam datang mereka yang punya baby baby kecil berpamitan pulang karena juga sudah dicari oleh Suami suaminya.
aku dan Ayu sedang duduk sambil menonton TV.
seperti ada perasaan aneh aku coba sentuh perutku
"ini lemak atau gimana yaa, kok kenceng gini ya"
kembali aku usap perutku, kayanya aku tidak mengalami gangguan pencernaan deh kok seperti ada yang bergejolak dari dalam ya.
" Kamu kenapa tar, sakit perut"
bingung
" perasaanku perut aku sebah banget yuk"
kembali aku usap
"nanty kamu hamil tar"
semangat
"aah apa iya yuk, tanda tandanya apa cii"
balik tanya
"aah kamu ini gimana ci gitu aja gak tau loo, hhmm biasa yaa mual pusing gitu, hormon berubah, ooh ya tar kamu kapan terakhir datang bulan"
berbicara pelan dan serius
"aku lupa yu, hhmm kapan yaaa"
mikir
"gila memang kamu yaa, ya udah besok periksa sama, pokonya harus aku yang pertama tau yaa gimanapun ok"
melotot
"hahaha selo laah yu iya iya pasti itu"
karna kak mahyuda udah pulang aku pun permisi untuk masuk ke kamar.
saat aku di kamar aku bernaring menatap langit langit dan berpikir apa bener yaa aku hamil, tapi kok gak ada tanda tanda yaaa hhmm.
" bulan berapa cii terakhir aku datang bulan aduh auk ah pusing"
menutup wajahku dengan bantal
besok aku pulang aja deh hmm mau cek juga ke dokter, semoga kali ini memang bener dan gak mengecewakan.
akupun coba memejamkan mata untuk tidur.
begitu pagi datang akupun berpamitan untuk pulang.
****Arta****
hari ini kami akan pulang setelah berjuang membantu para korban,begitu banyak hal yang baru untuk kami ketahui dan kami pelajaran 2 hari di sini adalah sebuah pengalaman yang berarti.
saat kami pulang aku pun menyempatkan membeli beberapa oleh oleh.
kami yang sedah berberanja di toko reba itu tiba tiba menjadi heboh karna ada ibu hamil yang tetnyata turun dari sebuah mobil karna jalanan macet.
kami yang sadar segera meninggalkan apa yang kami pegang dan berlari mengejarnya, kami beramai ramai datang dan menuntunnya ke tepi jalan.
saat di lihat ternyata ketuban sudah mulai pecah dan mengeluarkan sedikit darah si ibuk mengontrol nafasnya teratur, jadi kami minta izin pasa salah seorang pemilik ruko untuk membantu persalinan.
begitu tempat tidurnya di persiapkan dan air hangat handuk juga siap, kami pun merebahkan sang ibu di tempat tidur dan membali mengatur nafas karna memang sudah bukaan 10 sempurna aku sengan segara memperintahkan sang ibu untuk mendorong kuat, dua tanganku membantu menguatkan sang ibu dari sisi kiri memegang tangan dan yang kanan sedikit berkorban jadi bahan jambaan si ibuk dan temanku yank satu lagi bersiap untuk menerima bayinya.
"ayo buk terus atur nafasnya daan dorong"
pandu temanku
"hhuh huh huuh aaaaaaauuhhh"
dia mulai mengatur nafas dan ber teriak
"teruus dorong buuk teruus"
kata temanku di sebelah kanaan
"terus teruuus sakiiiitttt uuhhhh"
dengan sekuat tenaga si ibuk berusaha mendorong dan berteriak untuk melahirkan anaknya dan kepalanya sudah mulai keluar aku segera mebariknya dan berhasil, kami semua ikut lega melihatnya
"ar kok dia gak nangis"
semua orang mulai panik
aku segera menekan dadanya dia tetap diam, aku usap bagian belakangnya, aku balik lagi dan menekan dadanya lagi aku coba kodek mulutnya dan akhirnya dia terbatuk dan menangis.
aku merasa sangat lega dan bahagia saat itu bisa melihat bayi mungil yang masih merah yang aku pegang ini dapat selamat dan mulai menangis rasa haruku membuat lupa aku langsung memotong tali pusarnya dan
aku menaruhnya di dada sang ibu sebentar lalu menyerahkan pada temanku dia memberaihkan dengan air hangat dan menyelimutinya dengan kain bersih dan meletakan bayinya di sambing ibunya.
aku segera menyelesaikan baianku dengan menjahit sedikit di bagian bawah lalu membersihkannya.
terelah semua selesai kamu pun beristirahat sejenak.
"terima kasih banyak kalian udah bantu saya yaa, saya senang banget dan berbyukur banget"
tangisnya
"kami hanya membantu sebisanya buk"
kami semua ternyenyum melihat sang ibu dan bayi
tak lama sang suami pun datang melihat istrinya selihatnya yang masih kotor berkeringat pasti dia masih bekerja, dia sejenak terdiam menatap sang istri dan bayinya tak lama dia meneteskan air mata dan tersenyum lalu segera memeluk sang istri.
aku merasa terharu melihatnya ini adalah pengalamanku pertama kali menangani wanita melahirkan, jadi semakin membuatku menghargai seorang wanita, istri dan seorang ibu karna perjuangannya tertaruh nyawa untuk melahirkan kehidupan baru yaa anak anak mereka.
hatiku yang tersentuh ikut menangia haru.
"hahahaha cengeng juka kakak yaa hahhanaha"
tawa mereka mengejekku
kamipun bersiap untuk pamitan ke mereka karna harus pulang.
saat itu sang suami memberi uang sebagai terima kasih karna sudah membantu tapi kami menolaknya, tetep saja di paksa.
"ayo lah nak di terima, yaa buat uang tokoh saya dan istri sangat berterima kasih sekali pada kalian"
katanya pada kami tapi tetap kami tolak kami pun ber pamitan pada mereka lagi dan segera kembali ke toko tadi, bajuku yang terkena darah kamipun di tanya tanyai banyaj orang mereka banyak yang memuji kami menbuat telinga kami terbang.
kami kembali memilih oleh oleh yang cukup banyak dan membayarnya di kasir lalu masik ke mobil lagi.
dalam perjalanan aku yang masih sangat senang dengan pengalaman baruku hari ini.
"emang kalo orang melahirkan gitu yaa suka jambakin"
ujar temanku yang di sebelak kanan tadi oh ya namanya arkan
"hahahaha kasian nasip kamu kan"
tawa kami
"iihh mau copot rasanya rambutku dari kulit kepala broo"
usapnya lagi kepalanya
"hahaha kan mantaap"
jawab kami lagi
"tapi yaa aku yang pertama kali sadar kalo anaknya nangis ya ampun tertusuk gimana all"
kata fatih yang menerima bayi tadi
"aku apa gitu liat kepala bayinya takut agak gemeter gitu, kok bisa yaa lubang yang kecilnya gitu bisa muat kepala bayi aduuhh sakitnya"
ucapku menyuarakan perasaanku juga
"hhmm bibir vagina itu bersifat elastis bisa seperi itu kan butuh proses dan itulah bukaan 1 s/d 10 tadi yang secara perlahan membuatnya semakin membukan dan lebar juga di barengi rasa sakit tak ter tahankan"
jelas rinto temanku yang di sebelah kiri
"hhmm itu lah buat kita para cowok jangan lah sakiti para wanita, istri apa lagi ibu, kita yang udah tau pengorbanan dan perjuangan seorang ibu itu sangatlah berat ayo jaga,lindungi dan sayangi mereka sepenuh hati ya kan all"
"ya pasti "
kompak yang lain
begitulah cerita kami saat di jalan menuju pulang.
=============
hai all balik lagi
semoga suka yaa