Chereads / Artika family / Chapter 15 - hasil

Chapter 15 - hasil

aku sengaja izin pulang kerja lebih awal karna aku ingin memeriksa diri ke dokter.

aku sedikit terauma memakai tespek pengecek kehamilan itu udah belinya malu dan sudah beberapa kali kecewa karna hasilnya selalu negatif.

dan kali ini aku akan coba cek langsung aja lah.

entah kenapa aku berdebar debar duduk menunggu namaku di panggil dari luar.

"Ibu tarika umaya"

aku yang sempat kaget dan bingung saat di panggil tak lupa aku baca Bismillah sebelum masuk ke dalam.

aku jadi sangat degdegan, sebenarnya aku sangat sangat berharap tapi di sisi yang lain aku sangat takut kecewa, aku sedikit berbicara soal programnya.

haah ya sudahlah mau bagaimana nanty hasilnya aku haru tetap siap menerimanya.

aku pun di suruh berbaring dan perutku di periksa.

"gimana hasilnya dok"

tanyaku saat itu

"ibu tarika tenang aja yaaa"

dia tersenyum membuat aku bingung.

"hhmm kalau seperti keterangan ibu soal terakhir siklus haid dari ibu tarika tadi itu artinya sudah berjalan 2 bulan, selamat yaa buk atas kehamilannya"

aku yang masih duduk terbengong tak percaya pun mulai meneteskan air mata kebahagiaan akhirnya yang selama ini di tunggu tunggu datang juga.

"ini beneran kan dokter"

tanyaku lagi

"biar lebih yakin lagi mari kita lakukan USG yaa buk tarika, mari ikut saya"

saat aku terbaring lagi aku melihatnya nyata ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan sangat membahagiakan,setelah aku selesai di USG aku di beri hasil potonya tadi dan aku simpan untuk kejutan ke kak arta nanti, tak lupa dokter menyatakan untuk jangan lupa kontrol rutin aku pun berterima kasih pada buk dokter dan mapit.

segera aku menuju ke rumah ayu untuk memberi kabar gempira ini.

"AYU"

panggilku sambil menangis

"kamu kenapa tar, gimana juga hasilnya"

tanyanya

"aku positif yuu, aku seneng banget"

kembali menangis

" Alhamdulillah kalau gitu tar apa kata dokternya, udah berapa bulan, ada USG nya nggak aku mau lihat dong"

mulai penasaran

" semuanya baik, kehamilanku sudah berjalan 2 bulan, ini ada Silahkan liat"

sambil teraseyum

"looh cepetan kasih kabar gembira ini sama arta, ayah, bundamu dan mertua juga pasti mereka seneng banget"

semangat

" gimana ya aku berencana mau kasih kejutan ke kak arta dulu jadi ssst! jaga rahasia dulu yaa"

tawaku kecil

setelah bercerita panjang dan lebar dengannya aku pun berpamitan untuk pulang karena setahuku kak arta akan pulang hari ini atau besok.

aku menyuruh Supir untuk menjemput ku setelah kami sampai di rumah aku pun bersiap.

akhirnya aku pulang juga aku udah gak sabar mau ketemu tarika lagi kangen banget mau peluk dan cium dia langsung ah gitu pulang.

setelah kejadingan kemarin kok aku jadi mikirin soal anak terus yaa.

anak yaa

gimana yaa perasaan jadi seorang ayah itu.

begitu sampai di rumah.

"yang ooh yaangg"

panggilku

"kakak udah pulaaang"

kaget

"dduuhh kangennya sini peluk"

langsung

"kaakk"

belum selesai aku ngomong bubirku sudah di ciumnya penuh nafsu membuat aku hampir tak bernafas.

"kaaak udah ihh, aku hamil"

teriakku

"APA!!!!! aku gak salah denger niih coba di ulang lagii yank"

menatap sarius

"sayang aku hamil"

teriakku ke telinganya

setelah perjuangan panjang kami selama 4 tahun lebih selama ini akhirnya yang di mimpikan menjadi kenyataan, ini lah waktu yang di janjikan ini lah kesempatan ya sedang di berikan tuhan dan aku sebagai suami akan menjaganya.

aku sangat bahagia.

"aku sangat cinta kamu tarika umaya istriku yang paling cantik"

ku kecup keningnya

"aku juga kak, oh ya ini ada hasil USG nya looh jangan kaget yaah"

senyum senyum

"hhmm ini kaaan yank"

tak percaya

"KEMBAR"

kataku semangat

"waah sekali cetak gol dua ya yang hahaha"

tawaku

"sehat sehat terus yaa nak"

kak arta menunduk mengusap perutku dan mengecupnya lembut.

saat kak arta ingin memelukku lagi ponselku berbunyi dan ternyata itu Fandri adikku.

"Telpon"

Tarika:"halo kenapa dek"

Fandri:"kenapa kenapa kamu ini gimana cih kak"

Ayah:"gitu yaa kamu!!!mentang mentang udah nikah lupa kalo masih punya orang tua!!!gak pernah mau kasih kabar apa lagi jenguk!!! gak usah dateng dateng lagi untuk ketumu ayah dan bunda lagi"

tuuut tuuuut tut

bagai tersambar petir kami yang mendengar perkataan ayah langsung berkemas baju dan segera berangkat, setelah di pikir kapan coba kami kesana apa lagi ngasih kabar aduuuh matii aku di katain anak durhaka.

kak arta yang loyo tadinya baru pulang langsung jadi seger lagi.

kami menempuh perjalanan di jam 1 malam dengan supir 5 jam di perjalanan kami tertidur saat itu, sekitaran 1 jam lebih supir beristirahat untuk tidur sejenak.

begitu pagi sampe jam 7 pagi.

" Assalamualaikum"

saat itu kami di sambut bunda dan fandri ayah sudah pergi setengah jam lalu memancing dengan teman temannya.

aku memeluk bunda salim tangannya dan minta maaf kalau lama tak pulang.

" tarika kangen banget sama bunda"

kami pun di ajak masuk, kami bercerita panjang kali lebar sampai lupa waktu.

"APA!!! KEMBAR"

kompak bunda dan fandri

"apa sih kalian berisik banget"

ayah yang baru pulang memotong

"ayah tarika pulang"

sapamu

"siapa yaa kok gak kenal, anak perempuan ayah udah lama hilang gak pulang pulang gak inget orang tuanya di sini"

ayah membelakangi kami

aku pun segera berdiri dan memeluknya dari belakang dan berbisik

"ayah tarika minta maaf yaa, tarika punya kabar baik sebentar lagi ayah bakal punya cucu looh"

bisikku

"APA CUCU"

kaget

"KEMBAR"

kami kompak mengatakannya dan ayah yang merasa bahagia ikut memelukku dan mulai tersenyum ada setitik air mata kebahagiaan di ujung matanya menbuat aku tersenyum.

ayah bermapitan mandi dulu dan akhirnya kami bercerita lagi.

aku pamit istirahat karna mengantuk dan tidur di kamar lamaku.

"arta gimana pekerjaanya?"

tanya papa padaku

" Alhamdulillah semua berjalan lancar yah"

jawabku.

"bagus lah kalau begitu, sebentar lagi kamu akan jadi seorang ayah, dan kamu akan punya tanggung jawab tambahan, saya selaku ayahnya tarika berterima kasih kamu sudah jadi suami yang baik walau lupa sama kami di sini, terima kasih yaa nak kamu udah bahagiain anaknya ayah itu, dan ayah pun merasa beruntung punya menantu seperti kamu"

kata kata panjangnya menyentuh

"saya minta maaf yah kalah kamu jarang main ke sini, ini sudah jadi kewajiban saya sebagai suami tarika yah dan itu pasti"

jawabku

dan masih banyak hal lagi yang kami bicarakan sampai aku pun pamit untuk istirahat dulu.

saat aku masuk kamar melihat istriku yang sedang tertidur itu, aku usap rambutnya aku kecup keningnya dan aku duduk di tepi ranjang menatap wajah polosnya yang sedang tidur itu.

"selamat yaa sayank, kamu adalah istri yang sangat kuat, sabar dan tulus hati, aku senang kalau adalah ibu dari calon anak anakku"

renungku saat menatapnya dan mulai meneteeskan sedikit air mata.

============

akhirnyaa all

senengnya hehehe