Pernahkah kamu membayangkan, menikahi pria yang mencintai sahabatmu sendiri?
Bukan karena sebuah perjodohan..
Tapi karena kami memang berjodoh.
Aku Mia, Ibuku telah meninggal sejak beberapa tahun yang lalu dan kini aku tinggal bersama dengan Luna sahabatku karena ayahku telah menikahi wanita lain dan membuatnya mengabaikanku.
Suatu hari ayahku mencariku, aku sangat bahagia..
Dia telah kembali perduli padaku tapi ternyata aku salah..
Cinta dapat mengubah segalanya..
Bahkan cinta seorang ayah yang berubah karena ia menemukan cinta yang membutakannya.
Ayahku menjodohkanku..
Bukan dengan pria kaya dan tampan tapi pria tua yang sudah bau tanah dengan alasan hidupku akan sejahtera tapi sebenarnya hanya untuk menyelamatkan perusahaannya yang hampir bangkrut.
Singkat cerita ayahku memaksaku untuk ikut dengannya dan di saat aku hampir tidak dapat menyelamatkan diri, dia datang.
Varell namanya, pria yang cukup aku kenal karena ia menyimpan perasaan pada sahabatku Luna.
Ia mengatakan pada ayahku bahwa dia adalah kekasihku..
Dan dari situlah kisah kami dimulai...
Kami terjebak dalam situasi yang mengikat kami..
Dan dengan hati yang terluka kami memutuskan untuk hidup bersama.
Menutupi kesedihan kami dengan hari bersama memulai kebahagiaan kecil yang tanpa kami sadari membuat kami lupa akan luka di hati kami.
Apa semua itu disebut dengan cinta?
Setahu kami, cinta tidak seperti itu karena kami hanya mengenal cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Lantas jika hati kami sama-sama memiliki kabut hitam, apakah hati kami akan sembuh jika kami bersama merasakan badai salam hati kami..
Akankah kami dapat melihat pelangi yang sama?