Zhi han yang memandang kaca jendela dengan fikiran tak karuan setelah melihat kelakuan istrinya bersama lelaki lain di ruang rias barusan. sebenarnya apa yang membuat riri begitu akrab dengan park ji woo saat ini. bukankah riri tak mengenali nya. james yang memperhatikan sikap Zhi han seperti melamun menepuk bahunya Zhi han.
"kenapa bro..mmm..ada yang kamu fikirkan..atau kamu sakit.." ucap james berlagak peduli.
"aku tak apa apa.." ucap Zhi han.
"oh..ya hari ini sesi pemotretan ada dua, yang pertama ji woo bersama riri dulu..baru kalian berdua di sesi kedua..ok.." ucap james sambil meninggalkan Zhi han yang memandangi james dengan rasa yang tak nyaman setelah mendengarnya.
kenapa harus riri dan ji woo berdua dulu baru ia bersama riri. lagi lagi Zhi han di penuhi sensasi bergejolak dalam hatinya.
' apakah aku cemburu..' fikir Zhi han.
"tuan..lebih baik anda kembali ke ruangan, jangan sampai agassi kau tinggalkan". ucap uncle lee memperjelas kata kau tinggalkan membuat Zhi han heran.
Zhi han pun menurut saja apa yang di ucapkan uncle lee barusan.
di ruang pemotretan riri yang sedang beradu gaya dengan park ji woo nampak sangat asyik sekali. sesekali riri dengan santai merangkul pundak park ji woo begitupun park ji woo yang leluasa memegang pinggang riri, senyum cerah tersungging di bibir keduanya. bahkan park ji woo seperti membisikkan sesuatu di telinga riri. membuat riri tertawa cekikikan. dalam hati park ji woo ini baru pertama kalinya melihat riri yang sangat ceria sekali tak jutek padanya. akankah hal ini bisa berlanjut harap park ji woo. sedang mereka tak sadar ada Zhi han dan james yang kurang menyukai adegan agak mesra dari mereka berdua. hingga james menghentikan sesi pemotretan.
" kita break dulu semuanya.." ucap james menghentikan sesi pemotretan barusan. membuat park ji woo tak senang. riri mengerti maksud james. dan melangkah pergi meninggalkan ruangan pemotretan. ia pun mencoba mencari Zhi han yang sudah duluan meninggalkan ruangan itu. hingga riri menemukan Zhi han duduk di samping balkon kantor.
"kamu kemana az sih Be'candy". ucap riri setengah manja. sedang Zhi han hanya diam tak menjawab. riri tau Zhi han sedang marah sekarang. ia berusaha mendekati zhi han dan duduk di sampingnya.
" maaf ya..pagi ini aku tak langsung membangunkanmu.. ada urusan mendadak yang mesti aku urus sebentar." ucap riri menjelaskan pada Zhi han.
namun Zhi han tetap diam. hanya sesekali ia menoleh melirik istrinya. riri pun tak bisa berbuat apa apa hingga ia pergi kembali ke ruang rias untuk mengganti pakaiannya. karena sesi kedua bersama Zhi han akan dilaksanakan setelah ini. riri menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya.
" yaa... ada apa denganmu ri..bukankah kau tak menyukai park ji woo" ucap james menyapa riri di ruang rias setelah ia berganti baju. riri menyilangkan tangannya, kemudian sedikit tersenyum," bukankah dulu kau yabg memperkenalkan nya denganku, dan bukankah temanmu adalah temanku juga " ucap riri sambil membenarkan riasannya dengan membubuhkan bedak tabur.
" ya..i understand..but... i don't know.. i'm... aku tak menyukainya. entahlah.." ucap james.
" katakan padaku apa yang menyebabkan kamu gak suka aku terlalu dekat dengannya" ucap riri pura pura tak mengerti.
james hanya mengangkat kedua bahunya seraya memeluk riri sebentar dan meninggalkannya yang masih ingin mengajukan pertanyaan selanjutnya pada james.
zhi han yang bersandar di samping pintu ruang rias hanya terdiam begitu mendengar ucapan riri barusan pada james. ternyata dulu mereka pernah dekat. sebenarnya yang lebih dekat dengan riri, james atau park ji woo fikiran Zhi han terus menerka nerka menahan rasa cemburunya yang membuncah. james yang melihat Zhi han memperhatikannya hanya melewati saja dan menepuk bahu Zhi han. riri sadar ternyata suaminya memperhatikan bahkan mendengar obrolannya dengan james barusan. Zhi han mendekati istrinya dan riri pun berbalik kemudian memeluk zhi han. " yaa...aku kangen tauuu" bisik riri. Zhi han sedikit tersenyum. " dengarkan aku..mulai saat ini setiap pagi kau tak boleh pergi begitu saja seperti pagi tadi, aku sangat panik dan kebingungan." ucap Zhi han sambil membalas pelukan riri.
riri pun melepaskan pelukannya dan mengedipkan matanya kemudian menarik tangan Zhi han dan menuju ruang pemotretan karena mereka memang sudah di tunggu fotografer sedari tadi.
"kalian sudah siap..bisa kita lanjutkan" ucap sang fotografer.
kali ini park ji woo dan james yang menyaksikan gaya sepasang suami istri yang nampak sangat mesra sekali. sesekali riri mengaitkan lengannya di bahu Zhi han dan Zhi han mendekatkan hidungnya ke hidung riri. " woow romantis banget.." di tambah sebuah powerbank yang mereka perlihatkan ke arah kamera. karena park ji wo menambahkan produknya ke dalam pemotretan. dan yang lebih mengagetkan riri dengan berani mendekatkan bibirnya ke bibir Zhi han dan menutupinya dengan powerbank sambil mengedipkan matanya yang tajam dengan nakalnya. membuat semua yang melihatnya melongo tak percaya. wanita jutek dan dingin bisa memberi sentuhan gaya yang nakal di sesi pemotretan hingga membuat sang fotografer mengacungkan jempol tanda sesi pemotretan telah usai " bravooo...i like " kata sang fotografer sambil bertepuk tangan. park ji woo yang menyaksikan nampak tak bisa menyembunyikan rasa geram dan cemburunya. sedang james hanya menyeringai tanda mengerti hati riri yang sebenarnya. karena ia tahu riri bukan tipe wanita yang senang mengumbar kemesraan di depan orang banyak.
karena pekerjaan sesi pemotretan usai hampir jam 6 sore. riri yang kelelahan beranjak pergi berjalan sendirian sambil sesekali melihat lihat ruang kerja yang pernah ia tempati dulu bersama sang kakak. sesekali ia melihat oara karyawan yang sepertinya sedang bekerja keras menerbitkan beberapa foto untuk majalah. hingga riri sampai pada sebuah meja kerja yang mana seorang karyawan perempuan sedang mengotak atik sebuah foto mencari latar yang bagus agar terlihat klasik.
"kenapa tak kau tambahkan warna retro pada wallpapernya. sedikit agak abu abu buram. agar terlihat objek berwarna hitam ini. landscape nya coba kau rubah sedikit. agar terihat efek retro klasik namun tetap ada sisi lembutnya seperti efek vintage kan.coba kau mainkan beberapa layer adjustmen seperti levels, brightness dan contrast.nah iya kan lebih terlihat efek klasik namun ada sisi kelembutannya. tapii.. tunggu.. bukankah ini...inikan foto saya waktu kuliah.. " ucap riri yang melihat gambar seorang wanita berpakaian jeans hitam di balut baju kaos dan wajahnya tertutup topi sedang bersandar di sisi tembok. namun riri langsung mengenali foto dirinya sendiri.
" maaf..kata siapa andaaa...maaf nona..maaff" ucap karyawan yang tak mengetahui sedari tadi riri lah yang mengarahkan cara memainkan efek pada foto yang diperbaikinya barusan. ia berfikir itu adalah teman kerjanya.namun ternyata bukan. ia sangat gemetaran begitu tahu ternyata CEO nya lah yang berdiri di sampingnya tadi. riri mengerutkan dahinya..kemudian tersenyum..." lanjutkanlah...tapi ingat jangan sampai ada yang tau itu foto saya..ok! " ucap riri sambil berlalu.
riri beranjak berjalan lagi hingga ia menemukan pria yang sekarang sedang menelpon di depannya. ia pun tersenyum kemudian berjalan pelan karena tak ingin mengganggu kesibukan pria yang sedang menelpon. kemudian riri melingkarkan pelukan hangatnya ke pinggang pria ini. riri membenamkan wajahnya di bahu pria ini. dan pria ini pun tersenyum lega. karena dipeluk sang istri dari belakang. " tumben manja banget" ucapnya pada riri.
" manjaaahh...masa sih B.E.C.A.N.D.Y... my hubby.." ucap riri tak percaya.
" Zhi han...Zhiii...haaann" ucap riri
" apa siih..aneh kamu hari ini" ucap Zhi han yang tak paham maksud riri. hingga ia berbalik dan mengaitkan tangannya ke pinggang riri. riri memandangi suaminya dengan mata berbinar binar. dan ia menjingkitkan kakinya sedikit kemudian mencium bibir Zhi han lembut.
"kita kabur yuk...sebentar" ucap riri yang menarik tangan Zhi han menuju sebuah mobil ferari hijau yang sudah dipesan riri pada bawahannya pagi tadi. Zhi han yang melihat mobil tersebut bingung, terlebih riri yang sekarang duduk di kursi mengemudi. " kita mau kemana sihh..." ucap zhi han yang masih bingung karena pertanyaannya sedari tadi tak di jawab juga.
" aku mau culik kamu...paham..sebentar aza..." ucap riri sambil tersenyum kemudian perlahan mengemudikan mobilnya.
sepanjang perjalanan Zhi han hanya terdiam tak menyangka riri akan nekat berbuat hal aneh semacam ini. mau dibawa kemana dia dengan sebutan akan menculik pula..