Chereads / Me is me / Chapter 47 - kejutan tanpa nama

Chapter 47 - kejutan tanpa nama

uncle lee yang melihat foto foto kedua majikannya, kembali mengernyitkan dahinya yang keriput. "selidiki lelaki ini,dan terus awasi, dengan siapa dia bertemu dan apa saja yang ia kerjakan" ucap uncle yang melihat foto riri bertemu james.

"dan ingat, tuan besar tak boleh tau hal ini"ucap uncle lagi pada pengawalnya.

uncle lee tak mau papi riri tau bahwa riri masih berhubungan dengan james sekalipun hubungannya nampak biasa saja saat ini. namun tetap terselip rasa cemas dalam hatinya. " apa kau tau dimana mereka saat ini " ucap uncle lee yang ingin tau riri dan Zhi han ada dimana sehabis seharian bekerja.

"sepertinya mereka sedang makan diluar " ucap pengawal uncle lee sambil memperlihatkan sebuah foto sepasang wanita dan pria.

"baguslah,, tetap awasi mereka" ucap uncle lee lagi yang melepas dasi dan sepatunya.

riri dan Zhi han yang baru sampai dikamar hotel nampak bingung karena ada banyak taburan kelopak bunga mawar di atas kasur kamar hotel yang mereka tempati ditambah dengan lilin aromaterapi, begitupun di kolam renang kecil dikamar yang mereka tempati,nampak romantis "apa ini Zhi han" ucap riri. Zhi han pun bingung karena ia tak memesan kejutan seperti ini. riri berjalan pelan mengitari kamar,dan menemukan secarik kertas pink muda "for you my little rabbit" tulisan tersebut seperti riri ketahui. Zhi han yang berada di belakang riri pun membaca isi tulisan di secarik kertas itu. ia pun mengernyitkan dahinya. dalam hatinya "apakah ini kerjaan bibi nya, bukankah little rabbit adalah julukannya waktu kecil yang di berikan bibi nya padanya,apakah bibi nya di shanghai?,fikir Zhi han yang masih kebingungan. sedangkan riri berfikir apakah ini kerjaan james. karena little rabbit pun merupakan panggilan kesayangan james kepada riri sewaktu mereka masih menjalin hubungan dulu. apakah james mengawasi keberadaannya saat ini. riri dan Zhi han saling berpandangan karena sama sama tak mengerti. hingga keduanya sama sama mangkat bahu dan menggeleng.

"ya..sudah...aku mau mandi dulu" ucap riri pada Zhi han yang masih kebingungan. melihat zhi han yang masih tak berkutik dari Tempat tidurnya, riri memainkan dagu lancip Zhi han. " hello..sudahlah..mungkin ini kejutan dari uncle lee" ucap riri memastikan saja karena ia ingin membuang pemikiran tadi di benaknya tentang james. " oke.." ucap Zhi han sambil memegang tangan riri yang mau beranjak dari tempat tidur. " apakah kau mau ditemani mandi " ucap Zhi han yang memandangi kolam renang kecil didepan kamar mereka.

"apa kau tak tau aku tak bisa berenang" ucap riri menjawab pertanyaan zhi han.

"kalau begitu,,,ijinkan aku jadi pelampungmu, agar kau tak tenggelam" balas Zhi han pula.

riri pun tersenyum, sambil melepaskan bajunya perlahan di hadapan Zhi han, hingga tertinggal hanya baju kaos dalam dan celana pendeknya, membuat Zhi han terkejut dan sangat tergoda dengan lekukan tubuh riri. "apa kau tak mau melepas pakaianmu, atau...apa perlu aku melepasnya" ucap riri menggoda Zhi han sambil berjalan mendekatinya dan melepaskan dasi hingga helaian pakaian Zhi han. tubuh yang sempurna dengan dada bidang sekarang nyata di hadapan riri. merekapun membuka pintu menuju sebuah kolam kecil. Zhi han secara tiba tiba menggendong riri dengan pelan "mari kita basah malam ini" ucap Zhi han sambil memasukkan tubuhnya dan riri ke dalam kolam yang tak terlalu dalam. riri merangkul pundak Zhi han. sambil mengelap wajahnya yang basah dengan tangannya. Zhi han pun mendekatkan tubuhnya ke tubuh istrinya. memeluk pinggang istrinya yang berada di dalam kolam. "kau sangat seksi" ucap Zhi han ditelinga riri.

"dan kau... terlalu menggoda." balas riri yang melepaskan tangan Zhi han dan beranjak ke ujung kolam yang memang terlihat gemerlap lampu kota.

"bukankah besok malam acara penghargaan" ucap Zhi han

"apa kau tak mempersiapkan segala sesuatunya" ucap Zhi han yang berada di samping riri.

riri menoleh "biasa az, penting sih". ucap riri. "bukankah kita akan segera pulang" ucap riri.

"apa kau tak mau pulang, kalau begitu mari kita habiskan waktu yang banyak disini...tunggu..apa kau begitu menyukai shanghai..kalau kau menyukai disini, bagaimana kalau kita pindah saja dan mencari tempat tinggal baru,itupun..kalau kau tak menyukai rumahku yang disini,kita bisa membeli rumah baru lagi nanti" ucap Zhi han.

riri langsung menggeleng "jika bukan permintaanmu, mungkin aku tak mau menginjakkan kakiku disini lagi, lagian acara penghargaan internasional diadakan disini" ucap riri memastikan suaminya.

"Mr.Zhi...banyak kenangan yang tak ingin ku ingat di sini" ucap riri serius.

Zhi han yang memandangi riri melihat ada semburat dingin di mata nya. membuat Zhi han berfikir dengan kata kata uncle lee beberapa waktu yang lalu, kalau kita mencintai seseorang kita harus mengenalnya terlebih baik lagi.

"lalu tempat tinggal seperti apa dan dimana yang kau sukai" tanya Zhi han.

"yang tenang dan nyaman" balas riri.

Zhi han mengerti maksud istrinya. ia pun semakin penasaran tentang wanita ini. seperti banyak hal yang ia sembunyikan.

"Mr.Zhi apa kau pernah mencintai seseorang.." ucap riri secara tiba tiba.

Zhi han menatap langit dan menghembuskan nafasnya. "tentu saja pernah, wanita itu sangat unik, membuatku begitu penasaran" ucap Zhi han

"lalu..kenapa kau tak menikahinya" ucap riri dengan nada sedikit dingin menyelipkan perasaan galaunya.

"sangat ingin sekali,tapi apa daya,waktu itu...dia memilih orang lain" balas Zhi han menatap mata riri, ia ingin tahu apa reaksi riri.

"kenapa kau tak berusaha keras mendapatkannya, ... sepertinya kau sangat mencintainya, lalu sekarang,,bagaimana perasaanmu" ucap riri ingin tahu.

"perasaanku..tunggu...apa kamu mulai cemburu..." ucap Zhi han mendekatkan wajahnya ke istrinya.

"yaaa...buang pertanyaan aneh itu..."ucap riri salah tingkah. dan segera menjauh dari Zhi han.

"yaa...Mrs.Zhi...jawab pertanyaanku.." ucap Zhi han yang mengikuti riri di belakang.

riri berhenti dan duduk di tangga kolam.

"yaa...kau ingin aku jatuh cinta padamu,,,kau juga ingin aku jujur padamu,,,bukankah kau yang memiliki kemauan seperti itu, lalu bagaimana aku bisa cinta sama kamu kalau aku tak benar benar mengenalimu dulu" ucap riri.

"okey..mari kita saling berjanji menceritakan seperti apa orang yang kita inginkan untuk di cintai" ucap Zhi han yang merangkul Pundak istrinya erat.

"baiklah...kau harus mengajari aku, seperti apa kau ingin di cintai",,ucap riri.

"eeitt... kau harus benar benar jatuh cinta padaku" ucap Zhi han.

"kita liat nanti..." balas riri pula

" aku mau sekarang.." ucap Zhi han yang menggendong istrinya kembali ke kamar menuju kamar mandi.

"yaaa..kau mau apaaa..." ucap riri setengah berontak.

"membersihkan mu...mrs.Zhi" ucap Zhi han sambil tersenyum manja...

"aku bukan satriaaaa"....ucap riri berteriak.

*****

terik hangat mentari mulai menyinari sebuah kamar hotel mewah di tengah kota shanghai. riri yang masih tertidur nampak enggan beranjak dari dalam selimutnya. Zhi han yang bangun sedari tadi memperhatikan wajah istrinya yang natural. kejadian malam tadi membuatnya masih tak ingin terbangun dari tempat tidurnya. seandainya saja... tubuhnya tak penuh busa sabun dan shampo..tentu sekarang ia akan terbangun tanpa sehelai baju pun, sayangnya riri mengerjainya. setelah riri membersihkan diri ia segera menaruh shampo yang banyak di kepala Zhi han. membuat Zhi han harus berulang membersihkannya. alhasil riri duluan mengambil handuk dan pergi meninggalkannya di kamar mandi. Zhi han menghela nafasnya, apa boleh buat..ia tak mau juga memaksakan lebih pada istrinya meski ia sangat ingin memiliki riri seutuhnya.

Zhi han mendekatkan wajahnya ke wajah riri yang masih terlelap tidur, membelai mesra wajahnya dan mengecup bibirnya lembut dan menciumi pipi riri dengan gemasnya. hingga tanpa ia sadari riri langsung menoleh dan membalas ciuman Zhi han tepat di bibirnya. "Morning...Mr.Zhi.." ucap riri mesra sambil tersenyum tipis. membuat Zhi han tersentuh dan ingin kembali membalas ciuman istrinya. namun..."tok..tok...tok.."suara ketukan pintu terdengar. membuat Zhi han mengurungkan niatnya barusan. ia beranjak dari tempat tidur dan membuka pintunya.

"maaf tuan...ini pesanan untuk nona" ucap seorang pelayan sambil menyerahkan sebuah kopi caffucino hangat dan sebuah apel. Zhi han yang kebingungan langsung menyambut dan pelayan itu menutup pintunya tanpa memberikan penjelasan.

"siapa Zhi..." tanya riri yang merasa Zhi han sedikit lama membuka pintu. Zhi han pun langsung mengantar pesanan tersebut ke samping tempat tidur.

"wooww...ini kamu yang pesan...aku sukaa..." jawab riri yang langsung meminum coffe dan menggigit apelnya dengan lahap.

membuat Zhi han yang ingin menjelaskan bahwa itu bukan pesanannya tak jadi bicara, begitu tau apa yang di sukai istrinya. riri yang senang melihat cara Zhi han memperlakukannya pagi itu mendaratkan ciuman di pipi Zhi han setelah menghabiskan coffee dan apel nya. " thanks mr.Zhi..i like..??" ucap riri yang beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

begitu istrinya menghilang dari balik pintu kamar mandi, ia meraih handphonenya menghubungi uncle lee " paman.. apa yang Paman lakukan kali ini, tak bisakah paman membiarkan ku mengerjakan apa yang istriku sukai" ucapnya setengah kesal.

" apa yang kau maksud, ku tak mengerti" ucap uncle lee.

"mari kita bicara paman sekarang, aku tunggu di lantai bawah." ucap Zhi han sambil menutup handphonenya.

uncle lee nampak bingung kenapa keponakannya memarahinya, apakah terjadi sesuatu dengan mereka..??