uncle lee yang mendatangi zhi han dilantai bawah melihat wajah yang kesal dari keponakannya. baru ia mau beranjak duduk Zhi han sudah menyodori pertanyaan.
"paman..apa maksud paman dengan menaruh banyak bunga dan lilin aromaterapi dikamar kami, lalu kenapa paman memesankan kopi dan apel pagi ini untuk istriku, apa paman tak tau...aku sangat kesal jadinya" ucap Zhi han seperti anak kecil.
"yaa...stupid..bagaimana mungkin aku melakukan hal hal seperti itu. kau fikir aku seorang EO untuk pernikahan dan bulan madu kalian."ucap uncle lee yang kebingungan.
"lalu siapa yang menyiapkan itu semua, kan hanya paman yang mengetahui kami menginap dihotel ini" tanya zhi han penuh selidik.
"baiklah,,aku akan mencari tau,, tapi ini bukan kerjaan ku...ingat itu... apa kau sudah mempersiapkan gaun untuk istrimu malam ini" tanya uncle lee
Zhi han yang mendengarnya langsung menepuk jidat nya. membuat paman nya tercengang.
"ya..kau..bagaimana kau bisa lupa..?" ucap uncle lee setengah tak percaya.
"sudah kok paman" balas Zhi han yang berhasil mengerjai paman nya.
"dassarr...iseng..rupanya kau senang mengerjaiku..anak iseng..benar benar..." ucap uncle lee sambil memukuli Zhi han pakai majalah di hadapannya. riri yang memperhatikan keakraban mereka nampak sedikit mencurigai, namun segera ia hampiri mereka.
"yaa...uncle...kau tak boleh memukulnya..dia suamiku.." ucap riri yang mencegah pukulan ringan uncle lee sambil memanyunkan bibirnya.
"yaa...agassi..kau membelanya..ya..kalian berdua..." ucap uncle lee yang bingung melihat nona majikannya membela Zhi han.
"tunggu...apa kalian sama sama saling mencintai,,,apa keromantisan malam tadi membuahkan hasil...dan..apa kalian sedang menyiapkan anggota baru, uncle lee junior.." goda uncle lee sambil mengedipkan matanya menggoda Zhi han dan riri. ia pun langsung pamit undur diri dengan gaya culun. sambil berjalan kemudian ia meloncat kegirangan lalu berbalik ke arah Zhi han dan riri sambil mengacungkan jempol dan kedipan matanya. membuat semua mata tertuju padanya dan cekikikan melihat tingkah uncle lee yang seperti anak anak meninggalkan lantai pertama sambil berjingkrak jingkrak riang.
Zhi han dan riri saling berpandangan, mereka tak menyangka akan ucapan uncle lee yang menggoda mereka barusan.
"uncle lee perlu kita awasi sekarang" ucap riri sambil menepuk jidat nya.
"kau benar, sepertinya ia mulai berhalusinasi tentang kita" ucap Zhi han.
"fikiran nya lagi berterbangan" ucap riri pula.
"sepertinya kita harus mencari jala untuk menangkap fikiran aneh tadi." balas Zhi han yang menyilangkan tangannya dan menoleh istrinya.
"kau terlambat...orangnya sudah pergi barusan" tengok riri pada Zhi han.
"apa kau mau kita memikirkan hal aneh barusan yang di ucapkan uncle" ucap Zhi han dengan mata tajam menggoda.
"kalau begituu...sepertinya kau harus tidur dengan jala malam ini" ucap riri yang mencibirkan bibirnya dan beranjak berdiri.
"ayo kita jalan jalan.." ucap riri sambil mengulurkan tangannya pada Zhi han.
"kemana.." balas Zhi han sambil memegang uluran tangan riri.
"membeli jala" bisik riri sambil tertawa.
"yaa...aku bukan ikan Mrs.Zhi".. ucap Zhi han yang menjitak ringan kepala riri.
"tak salahnya aku memakan ikan hasil jala malam ini" goda riri sambil merangkul tangan Zhi han mesra dan mereka beranjak pergi dari hotel.
*****
"apa kau sudah menyiapkan semua pesanan ku tadi" ucap seorang lelaki.
"tentu tuan" jawab suruhannya.
lelaki itu memandangi jendela kaca yang memperlihatkan kota shanghai di siang hari. ia bernafas lega, karena kejutannya di terima dengan baik oleh wanita pujaan nya. ini benar benar menakjutkan, "apa riri akan mencintainya" fikir lelaki itu.
"andai saja..ia tak kalah taruhan dengan james, tentu ia sudah mendapatkan riri sampai saat ini" ucap lelaki itu berbicara sendiri.
"hay broo.." ucap james memasuki ruangan lelaki itu.
"james...bagaimana kau sudah memikirkannya" ucap lelaki itu pada james.
"yaa..tapi kali ini kita tak hanya bertiga dengan riri..masih ada satu investor baru, dan ia sangat fantastis,, ia menyodorkan perjanjian dengan jumlah saham yang nilainya besar, ia CEO kenamaan dan misterius,,kau tau dia??" ucap james sambil duduk di sofa.
"mungkin... entahlah..aku tak mau memikirkannya, menurutmu..apa perusahaan yang akan kau gerakkan kembali akan membawa hasil yang memuaskan". ucap lelaki itu.
"aku yakin, kalau riri mau kembali semua pasti bisa berjalan lancar" ucap james.
"itu Pr mu..aku hanya ingin sebuah keuntungan"ucapnya lagi. james mengernyitkan dahinya ia tak mengerti apa yang di ucapkan sahabatnya ini.
"kau tak sedang merencanakan sesuatu kan" ucap james dengan keheranannya.
"entahlah...apa perlu kau mengetahuinya juga... bukankah itu urusanku". ucapnya seperti tak ingin james turut campur.
"kau perlu ingat, ini hanya semata mata kerjasama biasa, bukan yang lain. aku tak mau kau memanfaatkan situasi ini hanya demi sebuah keuntungan, keuntungan milik bersama dan kerugian juga milik bersama" ucap james sambil berdiri hendak meninggalkan ruangan.
"ingat james,,ada satu permintaanku yang belum kau kabulkan, bukankah..kau kalah dalam persaingan saham memperebutkan sebuah hotel di spanyol" ucapnya menegaskan james.
"kau perlu ingat juga, aku memang sempat kalah darimu, tapi kau juga kalah telak mendapatkan hotel itu dengan CEO besar di dunia industri real estate" balas james sambil tersenyum.
"i like you broo...itulah yang aku sukai dari sikapmu" ucap lelaki itu membalas senyuman james.
james pergi meninggalkannya namun sepeninggal james ia memperlihatkan wajah yang menyeramkan.
"aku akan mengambil keuntungan itu cepat atau lambat" ucapnya sambil mematahkan bolpoin ditangannya.
*****
Zhi han dan riri sedang bersiap siap dengan malam penghargaan malam ini, gaun yang dipesan Zhi han untuk istrinya kini telah melekat di tubuh riri. dress panjang lurus dengan Payet swarowski dan berlian kecil kecil turut memperindah gaun yang di pesan Zhi han satu minggu yang lalu.
"so beautiful sweety...woowww" ucap Zhi han yang memandang riri tak berkedip.
"my sneakers...Where..?" ucap riri sambil memainkan tangannya meminta Zhi han mengambilkan sepatu sneaker khusus rancangannya sendiri.
namun kali ini Zhi han yang berpakaian retro terlihat santai dengan pakaian corak bergaris namun tanpa rompi.
"tuan dan nyonya sudah siap" ucap uncle lee sambil memainkan kedua telunjuknya karena tak berhenti ingin terus menggoda kedua pasangan ini.
Zhi han yang melihat telunjuk uncle lee langsung menangkap permainan telunjuk tersebut, dan menyematkan sebuah arloji ke jarinya.
"buat uncle" ucapnya perhatian sambil berlalu menggandeng riri masuk ke dalam mobil.
uncle lee yang mendapat pemberian sebuah arloji sangat senang sekali selama diperjalanan tanpa melihat langsung bentuk arlojinya. sang supir hanya menahan tawa melihat uncle yang bernyanyi nyanyi riang.
Zhi han dan riri nampak sangat tegang dengan acara malam ini. begitu mereka sampai di sebuah kapal pesiar besar untuk acara penghargaan terbesar sebuah perusahaan global internasional. dengan sigap uncle lee turun dan membukakan pintu mobil tanpa memarkirnya di keramaian. karena ia tau majikannya tak suka tempat ramai.
riri turun dari mobil dengan langkah yang anggun di pandu Zhi han suaminya.
"tuan ...sepertinya anda sangat menyukai arloji tersebut" ucap pengawal uncle lee sambil berbisik menahan tawa.
"tentu saja..ini dari keponakanku" ucap uncle lee menyombongkan diri karena ia tahu Zhi han keponakannya tak bisa sembarangan memilih aksesoris.
"maaf tuan,...cobalah memeriksa arlojinya" ucap pengawalnya.
begitu uncle lee melihatnya, ia terdiam sesaat begitu melihat arloji dengan aksesoris yang designnya kodok hijau besar.
"Zhi haaan..." ucapnya berteriak dalam hati karena keusilan keponakannya. ia tak menyangka keusilannya siang tadi di balas keponakannya malam ini. ia langsung menyimpan arloji tersebut ke dalam kantongnya. dan dengan langkah santai berjalan memasuki sebuah kapal pesiar besar dan mewah. dan sesekali matanya memicingkan ke segala arah dalam ruangan seperti sedang mencari seseorang. walau ia tahu malam ini akan ada kejutan besar pastinya. apakah perusahaan gabungan antara Zhi han keponakannya dan riri nona majikan yang di sayangi nya akan memenangkan penghargaan dengan nilai sempurna ataukah bakal jatuh ke perusahaan lain.
sebuah tangan sedang menepuk pundak riri yang sedang berbincang bincang dengan tamu undangan lainnya. riri pun menoleh dengan wajah bingung ia memperhatikan seorang lelaki dengan senyuman manis di depannya.
" ni hai jide wo ma??#apa kau mengingat ku??" ucapnya pada riri yang masih tertegun berusaha mengenali lelaki yang ada di hadapannya saat ini.