Angin sepoi-sepoi bertiup lembut, menampakkan suara gemerisik lembut daun bambu. Suara riak lembutnya terdengar dari sungai yang berkelok-kelok di dekatnya.
Tempat ini sangat sepi dan tidak ada kehadiran manusia yang bisa dirasakan, yang membuatnya menjadi utopia yang paling indah.
Di dalam Dunia Langit Virtual, Mo Tiange menyelipkan tangan ke dalam lengan bajunya dan perlahan-lahan berjalan di sepanjang sungai. Di belakangnya, binatang kecil seperti tupai mengikutinya sambil mengejar kupu-kupu.
Si binatang kecil telah hidup di dalam Dunia Langit Virtual untuk beberapa waktu. Tidak jelas tanaman spiritual apa yang dimakannya, namun tingkat kultivasinya telah meningkat pesat. Hari ini, ia sudah menjadi binatang peringkat kedua.