Pintu kamar Sean masih terkunci rapat, Sedangkan sekarang sudah jam tujuh pagi. Valery dan Ken sudah siap, mereka masih menunggu Violin dan Sean. Namun sampai jam begini kedua kakak beradik itu belum keluar dari kamar.
"Bagaimana keadaan Sean?" Tanya Ken pada Valery yang sedang menikmati secangkir coklat hangat.
Valery menarik napas dengan pelan, kemudian menaruh cangkir kembali ke atas meja.
"Sean sudah mengetahui siapa sebenarnya Alex Morgan, seperti yang kita ketahui Sean adalah anak yang sangat jenius, tapi sepertinya dia sedang bingung saat ini".
"Darling, kita serahkan saja pada pilihan Sean. Jika mereka saling mengetahui itu bagus. Tapi apakah usaha kita selama ini untuk merahasiakan tentang Sean akan sia-sia? Sean sudah berumur 22 tahun sekarang. Aku tidak ingin jika pada akhirnya dia mengetahui kebenaran itu".