"Zran, kau tidak salah bicara kan?"
Jerry tersentak mendengar pengakuan Azran yang sudah menjalin hubungan dengan Eclaire.
"Iya Hyung... benar," jawab Azran tenang.
Jerry membatin. Azran, kau ini tidak tahu apa yang sedang kau hadapi. Aku yakin hubungan mereka tak akan bertahan lama.
"Kau baru di tahap awal hubungan sekarang ini pasti masih hangat-hangatnya. Benar kan?"
"Hangat-hangat bagaimana Hyung?" tanya Azran memasang wajah polos. "Tidak ada perubahan yang macam-macam antara aku dan Eclaire. Kami masih menjalani hubungan yang sama seperti sebelumnya."
"Ah masa? Masa nggak ada perubahan sama sekali? Kok saya tidak percaya ya?" Jerry ragu.
Azran menggeleng. "Memang tidak ada Hyung." Azran menyenderkan kepalanya di sofa. "Hyung, statusku sekarang ini hanya naik sedikit dari teman dekat biasa menjadi teman dekat yang tidak biasa. Itu saja."
"Ya... Jadi kau pacaran atau tidak?"
"Kapan aku bilang jika aku pacaran?"
"Tadi kau cerita jika sekarang ini statusmu sudah tidak jomblo lagi karena punya hubungan dengan Eclaire."
"Memang benar. Tapi aku tidak mengatakan jika aku pacaran Hyung!"
Jerry kesal mendengar bualan Azran. "Terserah lah. Tolong jangan cerita apa pun lagi mengenai hubungan pertemanan yang tidak biasa itu kepada ku lagi."
"Ya... Hyung, gitu aja ngambek."
"Ye... ni bocah..."
Azran hanya tersenyum sendiri sambil menggoda Jerry dengan memberikan ekspresi imut di bibirnya.
Jerry bergidik ngeri, dia melempar bantal penguin ke muka Azran.
***
Derell membereskan kamarnya. Ia memasukan baju-baju yang tidak terpakai ke kardus untuk disumbangkan.
Ia juga merapikan mainan miliknya. Ia memutuskan menghibahkan lego kesayangannya untuk masuk ke toko pelelangan. Walaupun ia mengumpulkan lego tersebut dari masih SD, namun Derell sudah bertekad bulat jika ia akan menjualnya dan memghibahkan uangnya untuk anak-anak di yayasan UNICEF. Ia baru saja ditunjuk menjadi duta UNICEF dikampusnya karena proposal kerjanya di BEM yang bertema peduli anak-anak terlantar berjalan dengan mulus.
Seseorang menelpon Derell. Derell mengangkatnya.
"Yoboseyo!"
"Yoboseyo Danjiya," jawab Derell.
"Der, ada yang mau saya katakan ke kamu."
"Iya apa itu Danji?"
Suara Danji terdengar penuh kecemasan. "Saya mau ketemu kamu Der, baru saya akan mengatakan sesuatu kepada kamu."
"Kamu mau bertemu saya? Kapan? Dimana?"
"Besok. Di cafe ohlala jam 4 sore."
Derell berpikir sejenak. "Baiklah. Saya akan datang besok jam 4 sore di cafe Ohlala."
***
Eclaire bercanda dan tertawa bersama sang Adik yang telah pergi meninggalkannya selama beberapa lama.
"Noona, Apa kau sudah punya pacar sekarang?" tanya Nathan.
"Kok kamu kepo sih Nat?
"Emang ga boleh kepo?"
"Jangan dong! Privasi Noona tahu!"
"Jadi Noona sudah punya pacar belum sekarang?" Nathan menngelendot di punggung sang Kakak.
"Kamu berat Nat, ga usah nyender!" Eclaire berusaha mendorong badan Nathan dengan badannya yang kecil nmun tenaga Nathan jauh kebih kuat.
"Bodo amat! Makanya jawab!" Nathan semakin menggelendot.
Eclaire pasrah. "Noona akan beritahu ke kamu kalau sudah saatnya."
"Ah lagu lamanya Noona, kalau ditanya punya pacar atau enggak pasti seperti itu jawabnya." Nathan pun mendudukan tubuhnya mandiri.
"Terus jawaban yang kamu mau memang apa Nat?"
"Ya jawab aja udah atau belu, kalau udah siapa?"
"Nat... Noona sebenernya udah ada seseorang."
"Tuh kan, aku ga percaya kalau Noona jomblo. Nggak mau dikenalin ke Aku?"
"Nathan siap Noona kenalin ke calon kakak ipar kamu?"
"Iyalah!"
"Noona belum siap. Hehehe..."
"Kenapa memangnya Noona?"
"Nanti ya Nat."
Batin Nathan. Pasti orang itu Azran ya Noona? Kenapa sih Noona sama dia? Kaya ga ada orang lain aja. Dia itu udah sering buat Noona ke dalam lubang marabahaya, kumohon jangan Dia, Noona. Mungkin Aku kesannya jahat namun aku benar- benar peduli dengan Noona makanya Aku mau hubungan Noona dan Azran cepat berakhir. Masih banyak lelak baik yang pantas untuk Noona yang bisa menjaga Noona baik- baik.
**
Minggu adalah waktunya untuk bersantai, waktu dimana bisa menyelonjorkan kaki, merebahkan badan, melupakan hiruk pikuk rutinitas harian atau waktu yang bisa dipakai untuk quality time bersama orang tersayang. Namun hal itu tak berlaku untuk seorang Azarano Choi. Minggu justru hari dimana Ia sibuk dengan pekerjaannya. Ia harus kuliah di hari Senin sampai Jumat namun juga tetap bekerja sebagai musisi di Sabtu dan Minggu.
Popularitas Black-T memang sedang berada di puncak sejak awal debut di tahun 2007. Namun, bila dibandingkan 3 tahun lalu Band Black-T masih belum punya saingan yang sangat berarti karena pada 2010 band The Sherlock yang baru debut pada tahun itu menjadi saingan nomor satu Black-T. Tapi pada nyatanya personil Black-T dan The Sherlock sangat berteman baik.
Azran mengambil segelas air putih dari dispenser di sebelah kulkas. Ia bersiap pergi ke kantor ARK.
***
Azran berada di studio ARK---seperti biasa, mereka akan latihan rutin. Azran yang paling rajin datang paling awal karena dia perlu mengeset drumnya yang sangat ribet. Dia baru selesai bimbingan hari ini, jadi dia langsung dari kampus ke gedung ARK.
Tak beberpa lama, Liam dan Syam datang berdua.
Azran: "Darimana kalian dua-duaan makhluk-makhluk jomblo?"
"Wah sekate-kate nih kalo ngomong lu kaleng krupuk!"
"Jran, sok tau lo yang jombs tuh Cuma Syam Hyung ya... tolong...!"
Azran: "Wah Syam Hyung tega lu nggangep gue kaleng krupuk... Ngga mau main lagi ah ama Syam Hyung! Ah Iam, lu punya ga punya pacar ga usah ikutan ngeroasting gue?!"
"Dikit- dikit baperan banget hih Azran," celetuk Liam.
Liam dan Syam tertawa puas.
Azran memanyunkan bibirnya.
"Ah si azran mah ngambekan... ntar gue beliin chicken sebucket deh..." ujar Syam.
"Yaudah cepet pesen sekarang baru Azran maafin."
"Ntar Iam cium deh, sini cium..."
Azran bergidik geli sambil memincing-micingkan matanya.
"Iam, gue normal kok... sukanya sama cewek... Makasih..."
Sebelum mulai latihan serius, mereka bertiga selfi dulu.
Jerry dan Sanders datang----mereka membawa aroma serius dari jalan. Sanders mengambil gitarnya---Jerry duduk di singgasana vokalisnya. Syam, Azran, dan Liam yang daritadi asyik bercanda mendadak ikut diam karena kedua abang mereka tidak menampakan wajah kegembiraan.
Liam dan Syam saling menyamakan dan memadukan kunci gitar dan bass mereka agar mengeluarkan irama yang pas, begitu pula dengan Azran. Syam dan Liam masih terus bercengkrama sampai mereka menemukan kunci yang pas---Azran menabuh drum tapi ga jelas kuncinya.
Tiba-tiba Sanders mengeluarkan komandonya. "Latihan yang bener nih... Jer, coba check sound dulu."
Jerry seperti tidak mendengar perintah Sanders---dia sibuk dengan gadgetnya. Sanders kesal melihat tingkah Jerry.
Sanders menggenjrengkan gitarnya dengan keras---bukti dia memang sedang marah. Jerry cuek saja, yang takut malah Syam, Azran, dan Iam. Mereka bertiga menghentikan suara instrument yang sedang mereka mainkan.
Syam mencoba mengademkan suasana: "Abang-abang... ada apa ya ini? Kita kesini buat latian serius kan?
Azran ikut nyeletuk: "Kalian bukan berantem karena cewe kan?"
Sanders dan Jerry memamerkan taringnya kepada Azran---tentu Azran terkejut dan langsung menundukan wajahnya merasa bersalah.
Tiba-tiba Tuan Hwang tanpa hujan, tanpa badai datang masuk ke ruang latihan BLACK-T.
Anak-anak BLACK-T terkejut, karena tumben sekali bos besar masuk ke ruangan BLACK-T, tentu ini termasuk peristiwa langka. Kalau Tuan Hwang ke ruang latihan dance girlband itu biasa, tapi ini studio ngebandnya BLACK-T---jelas luar biasa.
Mr. Hwang. "Halo BLACK-T-ku."
Semua mata menoleh---spontan permainan instrumen oleh anak-anak BLACK-T berhenti sejenak.
Jerry membalas Mr. Hwang ketus. "Halo bos tiriku."
Mr. Hwang tersenyum. "Yah... ko gitu sih sama Papi Hwang, Jer? Siapa yang ngajarin?"
Syam, Iam, dan Azran tertawa kecil sambil menutup mulutnya.
Mr. Hwang berkomentar lagi. "Heh, gaada yang lucu. Ga usah ketawa kalian anak kecil!"
Mereka diam dan hanya menunduk saja.
"Papi kesini mau minta tolong sama kalian, boleh kan?"
"Boleh aja... asal ga gratisan," jawab Sanders.
"Yah Sanders, kamu kok gitu sama Papi? Hehehe..."
"Mau minta tolong BLACK-T manggung gratisan lagi? Buat kolega Papi yang mana lagi sih?" tanya Jerry.
"Kalo mau perform gretongan kenapa selalu minta BLACK-T yang manggung sih? Jekyll aja sekali-kali..."
"Jangan gitu... please... ini kolega pentingnya Papi, ini buat acara ultahnya anak dirutnya Samyang Grup. Samyang grup lagi bagus pergerakan sahamnya, kemaren dia udah buat bangkrut Daewoo Group tanpa alasan yang jelas. Kalian tahu kan, ARK Group itu kerja sama Samyang Grup di bidang periklanan dan kalian tahu kan Mie Samyang lagi booming di seluruh dunia? Omzet mereka naik jadi jutaan dollar. ARK sedang melakukan pendekatan masalah saham sama Samyang Grup, salah satunya ngedeketin dirutnya Samyang Grup. "
"Bukan apa-apa yah Pi... Jerry kasian itu sama adek-adek, udah mah jadwal pribadi padat, BLACK-T kadang masih ada panggilan manggung di Jepang, jadi harus bolak-balik Korea-Jepang dalam sehari, intensitas latihan kita juga selalu kita jaga rutin, terus ini mau ngisi acara, eh... gretongan... Sakit hati ebi... (Jerry berakting sedih)" jelas Jerry.
"Sabar Jer... Sabar, nanti indah pada waktunya kok."
"Yaudah Pi... gini aja, kita subsidi silang... Kita anak-anak BLACK-T dapet job iklannya Mie Samyang gimana?" tanya Sanders.
"Itu gampang... masalah kontrak iklan nanti Papi urusin, jadi kalian oke ya?"
"Jerry nurutin kata anak-anak aja deh... Heh kalian bertiga setuju nggak?"
Syam, Iam, Azran kompak. "Terserang Hyung-Hyung!"
***