Chereads / Our Boss! / Chapter 32 - You're in my mind

Chapter 32 - You're in my mind

Aku mah apa atuh, kayak iklan di youtube. Ada, tapi cuma diskip.

-Unknown-

©

Di dalam warung tenda orange yang menjajakan berbagai jenis makanan nasi goreng, mie goreng, bihun goreng, kwetiaw goreng dan mie kuah. Ada Gean yang mempermasalahkan makanan Tria.

"Kenapa cuman Nasi Goreng?" sebelah alis Gean terangkat, ia merasa tak dihargai oleh Tria. "Masa pertama kali kencan makannya Nasi Goreng?"

Mata Tria sukses membulat, untung mereka duduk di kursi yang paling sudut di dalam tenda. "Saya enggak bilang ini kencan, Pak Gean pede banget ih."

"Orang saya belum menerima Pak Gean, tapi Pak Gean aja yang sok-sokan ngaku pacar saya." Tria mengangkat kedua alisnya secara berulang sampai Gean mendesah.

"Saya nggak mau pacaran kalau bukan sama kamu," kata Gean.

"Saya belum mau pacaran sama Pak Gean, gimana ya.. Rasanya aneh aja Pak Gean tiba-tiba jadi sayang gini, biasanya juga masa bodo dengan apa yang saya lakukan," ujar Tria. Ia mengambil gulungan tisu di depannya, memainkan tissue yang ia ambil demi mengurai kecanggungan.

"Trust me, you'll do that."

"What?"

"Be my future."

Tawa Tria lepas mendengar Gean yang begitu percaya diri, "Ada Hilman yang bisa lebih baik dari Gean."

"Yang lebih baik dari saya banyak, tapi yang kamu sayang kan cuman saya." kata Gean dengan bangganya, soal kepercayaan diri Gean memang tidak pernah diragukan.

"Kalau kita mau membanding-bandingkan satu hal ke hal lainnya terus menerus, kamu akan dipenuhi rasa penyesalan. Like, kenapa nggak sama dia yang tampan, kenapa nggak sama dia yang baik. Kenyataannya padahal kamu punya saya di depan kamu, manusia terkadang lupa dengan apa yang dia punya karena terlalu sibuk melihat hal yang tidak ia miliki."

Ucapan Gean terselak oleh pelayan yang mengantarkan Nasi Goreng milik Tria, kepulan uap yang berasal dari Nasi Goreng membuat Tria sedikit menelan ludah melupakan sejenak ucapan Gean baru saja.

"Tadi Pak Gean bilang apa ya?" tanya Tria mengundang desahan kesal dari Gean, ia sibuk meniup-niup nasi yang sudah tersendok.

"Tadi saya bilang, Superman rambutnya dicat pink."

"Itu Superman apa Zendaya?" tanya Tria, dan lagi membuat Gean benar-benar menghela napas kesal kesekian kali.

"Ini gimana sih?" Gean mengusap wajahnya penuh kesabaran. "Niat saya mau ngajak kamu kencan, pergi ke tempat bagus atau misalnya sekedar Dinner."

"Ini juga Dinner, Pak."

"Saya memang harus sabar," Gean mengusap dadanya kali ini. "Yang penting bukan dimana tempatnya, tapi sama siapanya."

"Nah gitu dong. Jarang kan Pak Gean bisa makan malam bareng kembaran Gigi Hadid,"

"Kemaren kamu bilang kamu kembaran Song Hye Kyo, jadi kamu kembaran siapa?"

"Pak Gean nggak tau ya? Katanya ada 7 orang di dunia ini yang mukanya mirip, saya baru nemu dua. Song Hye Kyo sama Gigi Hadid, belum nemuin sisanya." Tria tersenyum senang bisa membuat Gean kesal sampai ubun-ubun.

"Untung sayang," kata Gean dalam desahan napas panjang.

"Kenapa Pak Gean nggak jadi pergi liburan bareng Pak Davin?" Tria lupa apakah Gean pernah bercerita mengenai pembatalan liburannya dengan Davin, karena jika Davin yang mengajak Gean tidak pernah ragu untuk ikut.

"Rahasia," ucap Gean, singkat dan penuh arti. "Ngomong-ngomong, sejak kapan kamu sayang sama saya?"

"Sejak kapan ya," Tria tanpa ragu berpikir mengingat kapan hatinya terpaut pada Gean. "Mungkin karena kita terbiasa dengan satu sama lain, sampai lupa kalau antara pria dan perempuan itu jarang ada hubungan teman."

"Cuman itu? Singkat banget," tanya Gean heran, ia tidak begitu puas dengan jawaban Tria. "Orang kalau ditanya kenapa sayang atau cinta biasanya jawabannya kaya lomba karya ilmiah."

"Jawabannya kan emang singkat, tapi kan rasa sayangnya enggak," kata Tria. Ia sudah menghabiskan setengah dari nasinya, mengambil satu sendok untuk dia suapkan pada Gean. Dan tanpa malu Gean menerima suapan nasi goreng dari sendok Tria. "Buktinya saya masih ada di depan Pak Gean."

"Saya harus seneng apa enggak nih, sebentar dinaikin sebentar nanti dihempas. Saya bingung sama kamu Tria," kata Gean, ia menerima suapan kedua dari Tria seolah sedang menyuruh Gean diam.

"Pak Gean baru berapa minggu sih bingung? Enggak ada artinya dengan saya yang bingung bertaun-taun karena sayang sama Bos sendiri, " aku Tria. Ada semu merah yang menyeruak di pipi Tria di bawah lampu temaram warung tenda Gean kembali tersenyum.

"Tria," kata Gean sedikit pelan, "Saya nggak tahu kalau makan nasi goreng bisa bikin jantung deg-degan."

TBC

Cung yang Selasa libur dan udah gajian kayak gue?

Libur panjang pas gaji udah keluar itu, kayak pas lagi sayang-sayangnya doi ngajak jadian.

Bye mau liburan dulu. 💕