Ketika Duan Linlin ingat bahwa pemuda itu pernah melihatnya telanjang, wajahnya menjadi merah. Dia tidak tahan ingin melirik Feng Jiu lagi. Rasa malu seolah-olah membakar wajahnya. Saat itu juga, Duan Yingying sangat gembira ketika dia melihat Duan Linlin dan langsung berjalan maju untuk memegang tangannya. Dia menuliskan kata-kata adik perempuan di tangannya, namun dia justru didorong ke samping dan hampir jatuh ke tanah. Untungnya, Feng Jiu segera menopang tubuhnya.
"Kenapa kamu memegang tanganku?"
Duan Linlin menatapnya dengan perasaan yang tidak senang. Dia sama sekali tidak menganggap Duan Yingying sebagai saudara kembarnya. Di matanya, kakak perempuan yang lahir beberapa menit lebih awal darinya ini adalah aib yang terlihat persis seperti dia.