Divisi Pertahanan Strategis Stardragon, dikenal juga sebagai Divisi 13.
Pikiran Han Xiao berpacu.
Pak Tua Lu tak lain adalah tokoh inti dari plot tersembunyi dan dialah tujuan Han Xiao kemari.
Namun, Han Xiao tak menyangka akan bertemu dengan si pria tua tinggi di sini. Pria tua ini adalah tokoh penting di Stardragon dan Han Xiao tahu tidak ada gunanya berusaha menyembunyikan identitasnya dari pria tua tinggi tersebut.
Rencana awal Han Xiao adalah untuk mendapatkan kepercayaan Divisi 13 sebelum mengungkapkan dirinya. Dia bermaksud mengumpani mereka informasi tanpa nama tentang Organisasi Germinal, tapi itu sudah tidak mungkin.
Mengungkapkan dirinya ke Divisi 13 pastilah tidak termasuk dalam perhitungan Han Xiao, tetapi pemikiran Han Xiao tidak kaku.
Karena tetap tersembunyi bukan lagi sebuah pilihan, sekalian saja dia mengungkapkan dirinya dan mendemonstrasikan nilainya pada mereka. Seperti pepatah, musuh dari musuh adalah teman; Han Xiao dan Stardragon berbagi tempat yang
Untungnya, sekarang dia di dalam kota; kalau dia terekspos sebelum masuk, itu akan menempatkannya pada posisi yang tidak menguntungkan untuk bernegosiasi.
Ditambah, perubahan di luar dugaan ini bisa jadi hal yang bagus. Pria tua tinggi tersebut sangat berpengaruh, mendapat kepercayaannya akan memberikan banyak keuntungan.
"Tes apa?" tanya Han Xiao merespons Pak Tua Lu.
Pak Tua Lu melihat ke sekeliling selagi dia berusaha memikirkannya. Mendadak, matanya berbinar. Menunjuk ke tangan si pria tua tinggi yang cacat, dia berkata, "Buatkan dia tangan palsu. Kalau dia puas, kau lulus."
"Kenapa aku dibawa-bawa?" Pria tua tinggi tersebut bingung, tetapi dia segera mengerti tujuan Pak Tua Lu dari kedipan subtil matanya.
"Kakek, itu kelewatan! Bagaimana kalau Kakek menakutinya? Yang Kakek lakukan setiap hari hanya minum-minum, main catur dan jalan-jalan. Kapan terakhir kali Kakek membantu di bengkel. Tak bisakah aku mendapat asisten?"
Lu Qian menggerutu, tetapi kata-katanya tak masuk ke telinga si kakek. Pak Tua Lu mengabaikan cucunya dan menatap Han Xiao, menunggu jawabannya.
Untuk suatu alasan, Han Xiao terlihat terhibur.
"Apa Kakek yakin ingin aku membuat tangan prostesis yang memuaskan paman itu?" dia bertanya sekali lagi untuk mengklarifikasi.
"Pergi sana kalau kau takut!"
"Aku terima," Han Xiao menerima tugas itu dengan senang hati.
Dia masih punya cetak biru [Tangan Bionik] yang berdebu di inventaris panelnya! Bukan hanya permintaan Pak Tua Lu terlalu mudah bagi Han Xiao, itu bahkan memberinya kesempatan menjilat si pria tua tinggi! Entah apakah itu ilusi, semuanya tampak berjalan lancar buat Han Xiao, seakan-akan seseorang menjaganya.
"Kau hanya punya tiga jam; aku tak punya waktu untuk menunggumu seharian," dengus Pak Tua Lu.
"Kakek!" seru Lu Qian memprotes.
Menciptakan prostesis bukanlah tugas mudah. Pertama-tama harus mengukur lengan pria tua itu, kemudian mendesain serta merancang, dan diakhiri dengan memproduksi barangnya. Mendesain saja akan memakan waktu berjam-jam dan meskipun memakai meja kerja serta mesin bubut akan dapat mempercepat proses produksi, tetap saja masih memerlukan dua jam lagi! Ini benar-benar tidak adil!
Namun, Han Xiao sama sekali tidak gugup. Dia mengeluarkan pita pengukur dan bertanya dengan sopan ke pria tua tinggi, "Paman, bolehkah?"
Pria tua tinggi tersebut melepas mantelnya tanpa banyak cincong. Dia mengamati Han Xiao selagi diukur. 'Anak ini patut dipuji untuk bisa tetap tenang dan percaya diri meskipun ditekan,' pikir si pria tua tinggi itu.
'Lalu kenapa Organisasi Germinal menaruh hadiah buronan sejuta dolar padanya?'
Tepat, pria tua tinggi tersebut memang mengenali Han Xiao. Organisasi Germinal membuat keributan besar di dunia hitam dengan mengeluarkan uang hadiah itu dan menyebabkan wajah Zero dikenal luas. Berita semacam itu tak luput dari telinganya.
'Tampaknya ada beberapa penjaga korup lagi,' simpulnya dari kehadiran Han Xiao di kota ini. 'Aku harus benar-benar meluangkan waktu untuk membersihkan para tikus itu.'
'Kenapa Zero datang ke Kapital Barat?
'Apa dia membawa ancaman bagi Stardragon?'
Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala si pria tua tinggi. Dia memutuskan untuk terus mengamati Han Xiao sementara waktu ini.
Meskipun Pak Tua Lu tidak tahu-menahu tentang Zero yang terkenal, dia punya alasan tersendiri untuk mengusir Han Xiao. Sebagai veteran berpengalaman, dia bisa merasakan kalau Han Xiao sudah pernah membunuh. Dia hanya ingin menghindari masalah yang bisa dihindari.
'Persyaratan Lu Tua sangat keras. Tampaknya Lu Tua menyerahkan hal ini padaku,' pikir pria tua tinggi tersebut saat keduanya bertukar pandangan.
Segera setelah Han Xiao selesai mengukur, Lu Qian menawarinya bantuan.
"Beri tahu konsep serta idemu. Kita bisa menyusun rencana bersama untuk menghemat waktu."
"Tidak perlu, aku sudah punya ide dan desain lengkap," tolak Han Xiao tanpa disangka.
"Hanya dua menit?!"
Mata Lu Qian membelalak tak percaya.
"Bualanmu mungkin sampai ke bulan!"
Tawa Pak Tua Lu meledak. Menghasilkan cetak biru lengkap hanya dalam dua menit merupakan tugas mustahil bahkan bagi dirinya sendiri, apalagi bocah seperti Han Xiao? 'Sialan, kau!'
Han Xiao menyerahkan daftar material dan perkakas yang dia butuhkan ke Lu Qian. Wanita itu dengan cepat mengambil dan menyiapkan semua yang dibutuhkan. Namun, Lu Qian tidak berharap banyak pada Han Xiao karena tesnya benar-benar mustahil dan tidak adil.
Han Xiao mengambil material dan mulai bekerja. Menggunakan mesin
[Afinitas Mekanis Pemula] memberi Han Xiao intuisi tajam untuk komposisi mesin. Untuk sekejap, baginya bagian-bagian tersebut tampak hidup, seakan-akan bersemangat pada kemungkinan untuk dirakit menjadi mesin. Afinitas dan keahlian seorang Mekanik dengan mesin sangatlah penting. Setiap level [Afinitas Mekanis Pemula] meningkatkan jumlah produksi serta kecepatan produksi sebanyak 1%.
Prostesis bionik kelas-atas bisa dioperasikan hanya dengan pikiran, dan sinyal EMG otak akan dapat memerintahkan tangan berfungsi sama dengan tangan asli. Tangan prostesis Winter
Dengan sibernetika, ini memungkinkan untuk mengganti bagian tubuh apa pun, kecuali otak, dengan mesin untuk mengubah seseorang menjadi siborg yang bergantung bukan pada stamina fisik dan bio-energi, melainkan pembaruan modular dan tenaga pengganti. Meskipun siborg tidak perlu makan atau minum untuk bertahan hidup, dan dapat hidup lebih lama dibandingkan manusia biasa, kehilangan suatu indra manusia akan berangsur membuat siborg rentan pada manipulasi dan alhasil menyebabkan mereka kehilangan jati diri. Meskipun hal ini dapat dicegah dengan mengimplementasi pemrograman pikiran dan parameter logis untuk mengebalkan seseorang terhadap pengaruh luar, mereka kemudian akan kehilangan kebebasan berpikir mereka. Peradaban yang lebih maju menggunakan metode ini untuk memproduksi umpan meriam.
Prostesis bionik kendali-suara juga dibuat dengan bakat 'Kontrol', [Akustik Dasar]. Mekanik adalah kelas berlapis yang mampu memanfaatkan berbagai macam pengetahuan untuk menciptakan berbagai versi alat dengan fungsi serupa.
Meskipun, sekarang, Han Xiao belum maju sejauh itu sebagai seorang mekanik, dan konsepnya masih sangat sederhana; dia menggunakan Lengan Mekanik Ringan sebagai model untuk prostesisnya. Dia berencana menggabungkan dinamis dan rantai ke prostesisnya untuk gerakan realistis. Tidak seperti Lengan Mekanik Ringan, benda itu akan menggunakan baterai bersih daripada bahan bakar berasap.
Pak Tua Lu mengawasi Han Xiao sambil menikmati sebotol bir. Dia tidak sabar untuk melihat Han Xiao mempermalukan dirinya sendiri.