Bai Ruo Yan dipenuhi dengan amarah saat dia terus-terusan mencambuk, tanpa menyadari bahwa tak satupun pukulan cambuk itu mengenai Huang Yue Li. Sebaliknya, ia telah mengejutkan para pengunjung di Pavilyun Ribuan Harta.
Dengan segera, petugas keamanan Pavilyun Ribuan Harta datang untuk menghentikan mereka.
"Nona-nona, di daerah Pavilyun Ribuan Harta kami tidak diperbolehkan adanya perkelahian. Jika kalian berada disini tidak untuk berbelanja, maka kalian harus meninggalkan tempat ini!"
Bos bayangan dari Pavilyun Ribuan Harta diisukan berasal dari keluarga kerajaan. Jadi ia telah menempatkan peraturan-peraturan yang mana tak seorang pun berani untuk melanggarnya.
Mendengar perkataan para petugas keamanan itu, Bai Ruo Yan tidak berani untuk melanjutkan dan dengan patuh menyimpan cambuknya kembali.
"Wanita pelacur! Aku biarkan kau lolos kali ini! Tunggu saja!"
Saat Bai Ruo Yan mengatakan hal itu, ia berpaling ke tukang penjaga toko yang ia ajak berbicara sebelumnya. Sambil menunjuk ke arah Huang Yue Li, ia berkata: "Penjaga Sun, dengan kepopuleran dan kedudukan yang telah dimiliki Pavilyun Ribuan Harta, bukankah pelangganmu semuanya juga memiliki status yang sama? Perempuan ini adalah seorang pengemis yang tidak dapat membeli apapun di toko ini. Tujuannya hanya untuk menyebabkan masalah. Cepat usir dia!"
Penjaga Sun mengenalinya, ia sungguh adalah Nona Keempat dari Rumah Bangsawan Wu Wei.
Walaupun Rumah Bangsawan Bela Diri Pemberani tidak bisa dibandingkan ketika Bai Liu Feng masih ada, tapi mereka masih dianggap sebagai salah satu yang paling berpengaruh di Kerajaan Yue Selatan. Biasanya nona-nona muda dari Keluarga Bai tidak bisa disinggung.
Sambil mengangkat kepalanya, Penjaga Sun bertanya pada Huang Yue Li: "Nona Muda ini …. "
Sebelum ia dapat menyelesaikan kalimatnya, Huang Yue Li sudah memperlihatkan raut wajah kasihan dan berkata dengan nada rendah: "Kakak Perempuan Keempat, bagaimana mungkin kau dapat berkata demikian …. "
Ekspresi wajah keheranan nampak pada wajah penjaga Sun.
Kakak Perempuan Keempat?
Mungkinkah ia adalah wanita yang dipergunjingkan dan juga putri tunggal dari Bai Liu Feng? Nona Muda Ketiga yang tidak ada gunanya, Bai Ruo Yan?
"Kau sesungguhnya adalah Nona Ketiga dari Keluarga Bai?"
"Sudah lama diketahui bahwa nona-nona muda dari Keluarga Bai tidak memiliki hubungan yang harmonis. Akhir-akhir ini, Rumah Bangsawan Wu Wei juga tidak memperlakukan keponakan perempuan mereka dengan baik, mungkinkah itu semua benar?"
"Bisakah itu juga salah? Barusan saja, tidakkah kau menyaksikan bagaimana Nona Muda Keempat mengeluarkan cambuknya untuk menyerang sepupunya sendiri. Ia sungguh tidak punya sopan santun. Tsk tsk, sebuah teh memang akan jadi dingin ketika seseorang pergi. Pada tahun itu, memang oleh karena Bai Lie Feng Rumah Bangsawan Wu Wei naik peringkat. Tapi sekarang Bai Liu Feng lenyap, bahkan anak perempuannya diperlakukan seperti itu …. "
"Bukankah Nona Keempat Bai ini adalah keturunan selir? Namun memiliki sikap yang sangat mendominasi! Pada dasarnya ia bergantung pada orang lain untuk menghina banyak orang!"
"Bukankah juga pernah dikatakan bahwa Nona Kedua dari Keluarga Bai hendak menikahi sang Putra Mahkota? Datang dari keluarga seperti itu, bagaimana mungkin ia memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang Permaisuri Kerajaan?"
Mendengar obrolan orang-orang di keramaian, wajah Bai Ruo Yan menjadi semakin merah.
"Sudah jelas bahwa pelacur itu adalah otak dibalik kejadian kemarin yang menyebabkan Bai Ruo Yan kehilangan muka. Bahkan jika ia mencambuki perempuan tersebut sampai mati, itu tidak akan menghilangkan keluh kesahnya. Jadi bagaimana bisa berubah bergantung kepada yang lain untuk menghinanya?"
Namun Huang Yue Li tidak dapat menjelaskan. Perasaan itu ….
Dengan waspada ia memandang Bai Ruo Yan sebelum akhirnya berbicara lagi.
"Kakak Perempuan Keempat, aku tahu bahwa kau marah mengenai hal kemarin. Tapi aku sungguh tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi. Aku bisa menjelaskannya kepadamu. Sebenarnya seperti ini …. "
"Kau, tutup mulutmu!"
Ketika Bai Ruo Yan mendengar Huang Yue Li mengatakan kejadian kemarin, dengan segera ia memotong perkatannya.
Dengan wajah yang penuh dengan kesedihan, Huang Yue Li menggigit bibirnya: "Maka … Kakak Perempuan Keempat, uang yang kau hutangkan padaku … kapan kau hendak membayarnya kembali?"
Bai Ruo Yan memberikan pandangan kosong: "Uang apa?"
"Kau lupa? Kemarin kau menulis IOU."
Sambil mengambil secarik kertas, Huang Yue Li mengibaskannya.
Bai Ruo Yan mengenali kertas tersebut. Ketika ia mengigau dan kepalanya sedang kacau, Huang Yue Li menipu dirinya agar menandatangani kertas tersebut!
Dengan berlalunya kejadian kemarin, kenyataan bahwa Bai Ruo yan tidak membunuh Huang Yue Li merupakan satu keberuntungan. Namun ia masih berani mengeluarkan secarik kertas itu dan minta uang!
Bai Ruo Yan sangat marah, dan dengan kemarahannya ia melangkah dengan usaha untuk merebut IOU itu.