Chereads / Fall in Life / Chapter 4 - Apakah ini Ekspektasi ku? (2)

Chapter 4 - Apakah ini Ekspektasi ku? (2)

"hidup itu pilihan, dan kau tak bisa memilih keduanya. Namun, tidak ada yang mustahil didunia ini. Percayalah akan hal itu. Kau tak ingin mati muda, bukan? Selamatkan semua ini demi menikmati masa tuamu nanti."

*Haaahh.. hahh... mimpi apa tadi? Terlihat di bayanganku, kalau aku sedang berdiri diatas langit menatap kekosongan dalam suara yang menyelimuti telingaku.

Huhh.. Sesiapapun yang masuk ruangan ini, pasti sudah bisa menebaknya. Dengan gaya khas cat dinding warna putih dan beberapa suntikan, impus, peralatan P3K, sudah pasti ini UKS.

Kenapa aku bisa seceroboh ini hingga aku merepotkan seseorang yang membawaku kemari.

Ah sudahlah, yang pasti, pria setengah wanita ini menemaniku sejak dari tadi, itu menurutku.

Tapi, entah kenapa aku merasa ingatanku samar-samar, apa yang barusan terjadi padaku? Kenapa aku berada disini? Bukankah aku harus menikmati kopi kaleng yang kubeli sembari melihat pemandangan belakang sekolah yang indah untuk dilihat? Ah sudahlah. Semakin lama kuberpikir, semakin pusing kepalaku.

"Hey, kau sudah siuman?"

"Ya"

Sapaan yang bagus. Yuvia. ya, aku masih mengingat namanya. Aku akui, dia termasuk salah satu siswa dengan nilai yang cukup menggiurkan untuk dijual ke siswa lain. Haha, aku ini berpikir apa sih? Yang pasti, dia itu cantik, tapi male.

"Apa yang terjadi sebelum aku dibawa ke tempat ini?"

"Kau baru saja pingsan saat aku menemukanmu di gedung aula. Ketua PMR bilang, kalau kau keracunan oleh kopi kaleng yang kadaluarsa itu, beberapa barang bukti sudah disimpan oleh ODS. Besok, mereka akan mengantar laporan tentang minuman kadaluarsa ke Customer minuman itu."

"Aku mengambil kesimpulan diawal kalimatmu, ok, aku paham. Dan aku tidak perlu untuk mengatakan, "ah, maafkan aku sudah merepotkan kalian semua" kan?"

"Itulah tugas dibentuknya organisasi seperti itu disekolah ini"

"Aku paham"

ODS, Organisasi Detektif Sekolah, organisasi tingkat bawah di sekolah ini. Anggotanya hanya murid-murid yang aneh disekolah ini. Mereka selalu bertindak diatas kebenaran atau lebih tepatnya, pencari kebenaran. Semoga saja dengan sikapku yang agak Introvert ini, aku tidak dijebloskan ke organisasi pemuja misteri itu. Mengerikan sekali.

"Dan sekarang, apa yang harus kulakukan, Yuvia?"

"Tidurlah dikamarmu, aku sudah memberimu surat ijin untuk membolos"

"Terima ka.. Ehh?? Membolos?"

"Haha, tidak, aku hanya bercanda. Lupakan."

"Terimakasih banyak"

"Sudah sebagai kewajiban membantu teman dalam kesusahan."

Teman? Sejak kapan aku punya teman? Kalian semua itu simbiosis. Yang terdiri dari 3 golongan. Dan aku masih tak memahami makna teman atau sahabat walau aku sudah membaca ribuan artikel tentang pertemanan.

Ah sudahlah, kuambil tasku, dan bersiap menarik selimut untuk tidur. Bukan hibernasi.

Berjalan melewati pintu keluar, dan apa yang kulihat? Kosong. Sepertinya jarang ada siswa yang sakit. Kurasa aku pasien pertama di hari pertama ini. Haha, konyol.

Berjalan di trotoar sambil menikmati pesona alam, entah kenapa aku masih memiliki rasa yang ganjil sejak kejadian sebelum aku pingsan. Ah apalah itu. Aku ingin segera membuka pintu apartemenku sekarang juga.

Kini aku sudah sampai apartemenku. Kulihat beberapa hal masih saja sama. Terutama pada jam kerja seperti saat ini, sepi dan damai. Orang-orang yang berada pada lantai atas maupun bawah juga melakukan apa yang harus mereka lakukan walau dengan perubahan cuaca yang aneh ini.

Aku sudah memasuki pintu otomatis, mengetes sidik jari, dan menaiki tangga. Dan kini aku sudah berada dikamarku. Tunggu, kenapa pintu kamarku terbuka? Apakah ada maling? Atau ada petugas kesehatan gedung? Atau, FBI??!! Seharusnya kusimpan foto-foto anime loli ku.

Sebelum aku memasuki kamarku, seperti ada seseorang yang sedang berjalan-jalan dikamarku. Ketika ku intip, oh sh*t, dia itu.. seperti familiar..

"Hey, siapa kau? Kau maling ya?"

"hmm?"

Dia menoleh, jacket hoodie yang menutup bagian belakang tubuhnya mulai terungkap apakah dia perempuan atau laki-laki. Dan dugaanku ternyata salah, dia ini, perempuan.

"Kutanya lagi, siapa kau? Dan lancang sekali kau memasuki kamarku tanpa seijin ku?"

"Baiklah, kurasa aku harus mengembalikan ingatanmu kembali."

*deg* entah kenapa, aku mulai mengingat siapa dia. Dia adalah cewek pindahan misterius

itu. Dan aku tak perlu mengulang penjelasan 2 kali lagi.

"Aku tak mengerti apa maksudmu datang ke sini. Pergilah!"

"Apa boleh kita bicara sebentar sebelum aku meninggalkan langkah kakiku di sini?"

"Terserah, yang pasti, kau membuatku heran."

Dia ini benar-benar aneh. Kuharap ini bukan syarat permintaan maaf darinya lagi. Tepat pukul 10.01am, cuaca di luar juga masih dingin, dan banyak berita di televisi yang penuh Dengan breaking news tentang perubahan iklim ini. Aku benar benar kedinginan saat ini.

Kenapa harus ada seorang cewek aneh yang menyusup ke kamarku. Apa yang ia inginkan?

Membuatku pingsan untuk kedua kalinya?

"Oh, tunggu sebentar, aku akan membuatkanmu minuman hangat, mau kopi atau teh?"

"Aku tidak ingin merepotkanmu"

"Tak masalah"

Oi, apa yang kupikirkan? Kenapa tiba-tiba aku bersifat sopan dengannya? Apa yang sebenarnya terjadi dalam otakku? Ah, tak begitu masalah. Yang pasti, jika ia tak mencoba mengambil sesuatu di kamarku, akan kuanggap dia sebagai tamu tak diundang, pulang tak diantar.

Sembari berjalan ke dapur, aku mengamati semua tindakannya. Aku memasang kamera cctv di kamarku. Dan semua itu terhubung di smartphone ku. Mencurigai berbeda dengan mewaspadai.

Aku sengaja membuat teh bercampur obat tidur. Pasti orang yang mengetahui hal yang kulakukan ini adalah negatif. Tapi, bukan itu tujuanku. Aku hanya ingin ia tidur sebentar selagi aku menonton bioskop cctv dari smartphoneku. Jika ia berbuat scam, kupastikan ia tak akan selamat.