Di dalam ruangan pribadinya, Wei Su sedang bermesraan dengan kedua gadisnya. Kedua gadis itu sedang dalam pelukan dan pangkuan Wei Su.
"Aku ingin memiliki keturunan dari Tuanku" kata Gadis sensual di telinga Wei Su
"Hahaha apakah itu artinya kau ingin aku lebih lama menyetubimu? Dasar gadis nakal! Baiklah akan kupenuhi. Hahaha"
"Terima kasih tuanku" jawab gadis sensual dengan bahagia. Kemudian mencium Wei Su dengan gairah
"Aku mengingikan kedudukan di istana, Paduka Raja." Kata gadis ular
"Mengapa?" tanya Wei Su dengan tegas. Dia langsung melepaskan pelukannya dari kedua gadis itu
"Aku ingin melayani Paduka Raja, tidak hanya di ranjang tapi juga dalam mengukuhkan kekuasaan Paduka Raja." Kata gadis ular sambil membelai bibir dan kejantanan Wei Su
"Hahaha kau memang tidak biasa gadis cerdas" kata Wei Su sambil meremas payudara Gadis ular.
"Aku adalah pelayanmu yang setia tuanku
Wei Su yang mulai kembali bergairah kemudian menyetubuhi kedua wanita itu dengan ganas.
Sementara itu seorang wanita telanjang di ikat di bawah pohon besar. Beberapa luka pukulan penjalin (1) ada di tubuhnya. Beberapa laki laki yang lewat menatapnya dengan cabul tapi tidak ada yang berani mendekatinya.
Beberapa wanita tampak prihatin dengan keadaannya.
"Itulah akibat melawan. Harga dirinya terlalu tinggi. Cek cek" kata beberapa gadis sebaya dengan gadis itu
Seorang anak perempuan menangis sambil berjalan tertatih tatih.
Huaaaaa .. mamm maaaa ..
Wanita itu sudah berwajah pucat. Bibirnya mulai pecah pecah. Wanita itu memelas melihat anaknya yang sedang menangis. Ingin dia memeluknya tapi tidak bisa.
"Sudah merenungkan kesalahanmu?" Kata seorang pria bertubuh kekar pada wanita itu
Bersamaan itu Jiang Ming, melihat kejadian itu di tengah inspeksinya. Semua memberi salam kepada Jiang Ming.
Wanita itu tidak menjawab dan hanya membuang mukanya.
"Hei wanita jalang! Seberapa lama lagi kau akan mempertahankan harga dirimu! Kau disini bukan siapa siapa lagi! Kepala serikat dagang sudah berbaik hati padamu jadi tau dirilah!" Pria itu berteriak sambil mencengkram dagu gadis itu.
Wanita itu membuang air liurnya kewajah pria itu. Dan melihat dengan sinis.
Tanpa banyak kata, Jiang Ming meremas payudara seorang wanita itu. Wajah Jiang Ming tanpa ekspresi sedangkan wanita itu sangat malu. Wanita itu memandang Jiang Ming dengan tajam.
"Mulai sekarang wanita ini milikku! Di bawah kekuasaanku! Aku sendiri yang akan berbicara pada Ketua serikat dagang." teriak Jiang Ming lantang.
Jiang Ming secara pribadi bercakap cakap dengan pria kekar itu. Jiang Ming mengenali pria itu, pria itu adalah orang yang menangani wanita wanita dalam serikat dagang.
Pria itu pun menghormati Jiang Ming. Tidak butuh waktu lama ia telah berkembang menjadi kepala pengawas dalam serikat perdagangan. Hanya sesekali dia kembali ke istana. Jabatannya yang telah berubah menjadi jendral mempermudahnya untuk membantu syarikatnya dalam berkembang.
Wei Su terlalu sibuk di istana dalam daripada kerajaannya sendiri.
Para gadis biasanya digunakan untuk di tukar dengan emas, menjadi mata mata, atau untuk mendapat kekuasaan. Mereka di didik dengan keras untuk melayani para pria di ranjang maupun melayani mereka di keseharian. Bila melawan mereka akan di perlakukan dengan cara yang wanita itu alami.
Kaki tangan Jiang Ming melepaskan tali yang melilit wanita itu dan memakaikannya jubah. Semua orang terpana, Jiang Ming tidak biasanya melibatkan diri dalam wanita. Bahkan untuk semua kegiatannya di perdagangan maupun saat bersenang dia tak melibatkan wanita. Semua orang tau tau itu.
Wanita itu di bawa kesebuah kamar yang mewah. Tempatnya sederhana tapi sangat luas. Gadis itu dilanda kecemasan atas nasibnya
(1) gagang rotan