"Dasar wanita jalang! Kau tak pantas duduk di singgah sana! Kau hanya manusia lemah yang hina!"
Xing Xing merasa tersudut dan tak berdaya. Terlihat laki laki yang tak dia kenali lagi wajahnya menertawakan dia.
"Tidakkkkkkkkkkk ...."
Xing Xing langsung terbangun dan menerima dekapan hangat dari seseorang. Setelah tenang, Xing Xingpun melepaskan dekapan itu. Di lihatnya yang mendekapnya adalah seseorang pria asing .
"Siapa kamu! Beraninya kamu masuk kedalam kamarku!" Xing Xing mendorong pria itu dengan keras sampai terjatuh.
"Akhhhhh ... Maafkan aku Paduka Ratu. Saya hanya ingin melihat keadaan Paduka Ratu setelah kejadian penikaman kemarin." Jawab pria itu sambil memegang dadanya yang terluka. Langsung saja darah segar keluar dari luka yang dialaminya.
"Lepaskan jubahmu sekarang!"
"Tapi ..."
"Jangan banyak cakap dan turuti perintahku!" Xing Xing yang panik langsung bangun dari tempat tidur dan mencari obat yang ia butuhkan.
Xing Xing mengobati pria itu dengan pelahan. Bahkan membalut lukanya
"Siapa namamu?"
"Aku Feng Jiang Ming, Paduka Ratu. Aku adalah prajurit yang mengapdi bagimu."
Prangggggggg ...
Sebuah pedang tajam terlempar menghancurkan sebuah guci. Xing Xing maupun Feng Jiang Ming kaget dibuatnya.
"Biadabbb! Apa yang kau lakukan pada Paduka Ratu!" Bentak pemilik suara yang tidak terdengar asing itu. Posisi mereka benar benar membuat orang salah paham. Begitu pula dengan keadaan Feng Jiang Ming yang tak memakai jubahnya.
Sebelum sempat melanjutkan emosinya, Xing Xing berlari memeluk pemilik suara itu.
"Kak, jangan marah. Aku hanya mengobati lukanya. Aku sudah mengingatnya. Dia yang menghalau belati itu daripada aku."
" Segera pergilah!" kata itu terucap dengan nada ketegasan yang tak dibuat buat. Kemarahan Jendral Su belum sirna tapi dia tidak mau memiliki citra yang buruk di hadapan Xing Xing.
Cupppppppp ....
Jendral Su mencumbui Xing Xing dengan kasar. Xing Xing kaget dibuatnya. Penolakannya tidak berarti apapun di hadapan kekuatan besar Jendral Su. Malah semakin erat dekapam Jendral Su terhadap Xing Xing
Lidahnya berusaha keras masuk dan menciptakan harmoni dari mulut keduanya. Setelah kehabisan nafas barulah Jendral Su melepaskan cumbuannya.
Gemetar ...
Xing Xing pun benar benar lemas. Semua kenangan buruknya kembali dalam ingatannya. Xing Xing jatuh dalam pelukan Jendral Su.