Xing Xing bangun dengan kepala pusing. Xing Xing merasa canggung mengingat apa yang terjadi. Xing Xing melihat kesekitarnya. Wei Su yang biasa di sampingnya tiba tiba tidak ada
Xing Xing butuh penjelasan.
Xing Xing segera pergi ke kamar Wei Su. Ini pertama kalinya dia mencari Wei Su terlebih dahulu.
"Akhhhh akhhhhhh ..."
Suara menjijikan itu terdengar dari kamar Wei Su. Tidak ada fikiran negatif di benaknya. Mungkin saja ada orang yang menyusup di kamar Wei Su dan melakukan hal senonoh itu.
Xing Xing mendekati sumber suara. Dia harus melaporkan pada Wei Su kejadian itu.
Mata Xing Xing yang biru hampir keluar. Dia benar benar kaget dengan siapa yang dia lihat. Hatinya begitu sakit melihat hal itu.
Memang benar yang melakukan hal senonoh itu adalah Kak Wei Su dan seorang gadis.
Xing Xing selalu tau akan ada masanya seorang gadis akan memasuki celah antara dia dan Kak Wei Su. Tapi Xing Xing merasa di tikam dari belakang. Dia tidak siap
Dia ingin kembali saja. Dia belum siap.
Pyaarrrrrrrrr ...
Xing Xing kembali dan melepas gelang pemberian Wei Su dan melemparnya pada guci yang ada di kamar itu. Setidaknya walaupun kakaknya malu dia harus tau keberadaan Xing Xing.
Mereka berdua langsung merapikan diri begitu melihat Xing Xing di ambang pintu.
Xing Xing segera pergi dan di kejar oleh Wei Su.
"Jangan salah paham Xing. Aku hanya bermain sebentar dengannya.
Plakkkkkk ...
Belum selesai bicara tamparan cukup keras mendarat di pipi Wei Su.
"Aku tak menyangka kamu seperti pria brengsek di luar sana kak."
Xing Xing pergi. Dia berusaha menahan tangisnya. Wei Su hanya terdiam merenungkan apa yang baru saja terjadi. Ketakutannya benar terjadi.
Brakkkkk ..
Dia menabrak seseorang. Melihat orang itu adalah Feng Jiang Ming. Akhirnya Xing Xing menangis tersedu sedu.
Tanpa banyak bertanya Feng Jiang Ming memeluk Xing Xing dan menenangkannya.
Mata Wei Su memerah menahan amarah. Tangannya mengepal dan memukul tembok sekeras mungkin.