Untuk kesekian kali Xing Xing jatuh pingsan.
Terluka
Marah
Kecewa
Bergairah
Kawatir
Semua bercampur jadi satu. Ini pertama kalinya mereka bercumbu. Tapi lagi lagi dia pingsan.
Tak tau apa yang harus di lakukan.
Jendral Su menggendong Xing Xing dan memanggil tabib. Tabib tak tau penyakit apa sebenarnya yang menghinggapi Xing Xing.
Brakkkkkk ...
Gadis itu sedang merangkai bunga saat Jendral Su masuk ke dalam kamarnya. Segera saja Jendral Su menariknya dengan kasar.
Jendral Su mencumbunya denga ganas. Gadis yang tak tau apa apa itu hanya bisa melayani keinginan Jendral Su. Lidah mereka berada dengan lincahnya.
Setelah sekian lama, Jendral Su menarik rambut gadis itu kedaerah pangkal pahanya. Gadis itu membuka jubah Jendral Su. Gadis itu begitu agresif dan lincah mempermainkan nafsunya.
"Lepaskanlah jubahmu satu persatu dan menarilah di hadapanku."
Dengan perlahan gadis itu melepas jubahnya satu persatu. Menarik satu persatu simpul jubahnya. Hingga tak bersisa satupun.
Gadis itu perlahan menari dengan pipi yang merah. Tempo tariannya sangat halus. Gundukan besar gadis itu ikut bergerak pula ke kiri dan kanan.
Milik Jendral Su begitu keras dan basah melihat pertunjukan itu. Tak tahan lagi! Jendral Su mendekap gadis itu dan menyedot gundukan gadis itu dengan kasar secara bergantian.
Tangannya meremas pantatnya yang kenyal dengan kasar pula. Terasa basah. Sepertinya Jendral Su telah berhasil membangkitkan gairah terpendam gadis itu.
Milik Jendral Su sudah meronta ronta. Jendral Su segera mensetubuhi gadis itu. Gadis itu membelakangu dan membungkuk sehingga terlihat jelas pantatnya yang kenyal bergerak gerak.
Ini adalah ledakan yang kelima yang di rasakan Jendral Su karena bersetubuh dengan gadis itu.
Pyarrrrrr...
Jendral Su dan gadis itu kaget. Sontak mereka melihat arah pintu.