"KAU..."
~flashback 5 abad lalu~
Seorang gadis berdiri di dekat jendela kamarnya, memperhatikan semua yang terjadi dengan kemampuan yang ia miliki. Yaitu memperbesar objek yang ia lihat.
Yang ia lihatt adalah ayahnya keluar dari area kerajaan menuju pintu depan hutan Dryad. Dia pun melihat apa yang terjadi di depan pintu Dryad, dia membesarkan objeknya lagi agar lebih dekat. Yang dia lihat adalah Favian sedang menghadang Pasukan Elipz untuk masuk.
Kemudian dia melihat seseorang laki laki yang yang menggunakan pakaian yang sangat rapi dan wajahnya tampan turun dari kereta kuda. Dia sempat terpesona beberapa saat apalagi saat pria tersebut mengacak acakan rambutnya yang rapih menjadi berantakan.
Karena dia terlalu fokus pada objeknya dia tidak menyadari bahwa pria itu juga melihat dirinya dan tersenyum padanya, Gladiss pun membalas senyumannya.
Untuk beberapa saat mereka bertatapan, tapi ia disadarkan oleh sebuah tangan yang menarik dirinya. Attila atau kakaknya.
"Ayo ikut kakak untuk keruang bawah gunung Els, bertemu ibu dan Diiyaz" ucapnya dan segera menarik tangan adiknya. Gladiss sempat melihat ke pria itu lagi dan pria itu masih menatapnya. kemudian mereka berlari dengan kecepatan seperti angin.
-----------------------------------------------------------------------------------
di sudut lain....
"Ayah kurasa kali ini aku harus turun," ucap Lyan kemudian turun dari kereta yg ia gunakan, saat dia turun yang ia lihat adalah seseorang yg berbondong bondong mendekati pasukan mereka, Ia yg bingung pun hanya bisa mengacak acak rambutnya yang sudah rapi menjadi berantakan.
Tapi ada satu hal lain, ia merasa diperhatikan dari kejauhan. Dia kemudian menoleh kearah tersebut dan melihat seorang gadis yang sedang melihatnya tanpa berkedip, diapun tersenyum pada gadis tersebut dan dibalas sebaliknya oleh gadis itu.
Beberapa saat mereka berpandangan, gadis itupun ditarik oleh seorang laki laki yang umurnya hanya berbeda sekitar 2 tahun lebih tua darinya, yang ia yakini itu termasuk saudaranya. Gadis itu sempat menoleh kembali sebelum hilang dari pandangan.
Dia pun kembali tersenyum, dan menunggangi kuda yang diberikan oleh pengawal raja.
~flashback off~
'
"K...au.... gadis 5 abad itu... "
"P..pangeran... tampan itu..."
"Tunggu, apakah mungkin kau adalah Bangsa Viils? dan jika benar bagaimana kau bisa selamat dari perang itu?" Lyan dengan bingungnya, mengacak rambutnya
"Bagaimana denganmu, kenapa kau bisa ada disini?"Gladiss pun sama bingungnya dengan Lyan. Kemudia mereka saling bertatapan memastikan bahwa ini bukan mimpi.
"A... Aku rasa aku melupakan sesuatu hehe, aku pulang dulu. Sampai jumpa lagi" kemudian Gladiss berlari meninggalkan Lyan yang masih mematung.
Saat dirasa sisa ia sendiri disitu ia baru tersadar, kemudian dia berbalik dan berpikir sejenak.
'kenapa aku biarkan dia pergi begitu saja' itulah yang ia pikirkan.
Lyan tersenyum sendiri seperti orang yang kerasukan hantu.
"Setidaknya aku bisa tahu bahwa kau masih hidup," Kemudian dia membuka lorong yang menghubungkan dengan Dunia abad lalu, tepatnya kerajaan Elipz.