Yoga yg baru saja pulang dari tempat prakteknya, mendapati nita yg tengah serius membaca buku diruang tamu.
Nita hanya menatap sekilas ke arahnya, dan memfokuskan kembali matanya ke arah buku yg dibacanya.
Dia merasakan ada sesuatu yg tidak beres pada istrinya itu, dan memutuskan menghampirinya dan duduk disampingnya.
" Kamu kelihatan kesal "yoga memainkan jari-jari tangannya menyapu rambut nita yg berjajar cantik di keningnya "sepertinya aku harus minta maap, karena tadi mengijinkan elsa mengantarmu ke sekolah tanpa meminta persetujuanmu lebih dulu"
"Itu saja? " nita masih fokus pada bukunya
"Apa yg kalian bicarakan? " yoga mulai merasakan kecurigaan tidak biasanya nita sampai semarah itu.
Nita menutup bukunya, menatap yoga tajam, dan berkata
"Kamu gak bilang, dia sedang stase residen di sini, dia tinggal dirumah kenangan kalian yg dulu, dan dia yg mengatur supaya kamu memilih aku untuk melakukan pernikahan ini! "
Nita berbicara seperti laju kereta api yg begitu cepat.
"Aku jawab yg mana dulu? "yoga malah balik bertanya"padahal,hari ini pasienku banyak sekali.Aku pikir bisa menghilangkan lelahku dengan liat kamu tersenyum"
Apa-apaan ini, gerutu nita dalam hati. Dia mau mengalihkan pembicaraan, dengan pura-pura kecapean.
Sedetik kemudian dia melihat wajah yoga, dia memang benar-benar terlihat sangat kelelahan seharian bergelut dengan pasien.
"Hah, memang pada dasarnya aku sangat lemah"bisiknya dalam hati"melihat wajahnya seperti itu saja membuat aku enggan memaksanya menjelaskan"
"Kamu tidak usah menjelaskannya kalau kamu lelah" akhirnya nita mengalah, dia segera berdiri bersiap meninggalkan yoga.
Tapi yoga menariknya, dan memaksanya duduk kembali. Dan dia menyandarkan kepalanya di pangkuan nita.
Sambil menatap lekat nita yg masih berwajah kesal dan berkata
"Soal stase nya disini, jujur aku baru tahu tadi siang saat elsa menjemput kamu. Dan soal rumah itu,aku menyuruhnya tinggal disana karena itu memang rumahnya. Di sidang perceraian dulu, dia yg meminta rumah itu sebagai harta gono-gini. Memang dia yg meminta aku menikah denganmu tapi dia tidak bilang alasannya sama sekali, aku juga tidak pernah bertanya. Tapi dia hanya bilang demi axel"
Dia menyimpan tangan nita di dadanya"ada lagi nyonya yoga? "
"Kenapa dia tahu soal pengobatan nenek, dan beasiswa irsan? "
Yoga berpikir sejenak"Soal itu, aku juga sebenarnya mau menanyakan ini.Apa kamu mengenal elsa dulu? karena dia yg memberitahu aku kalo nenekmu sedang sakit, dan putra paman yg membutuhkan biaya untuk kuliah"
Nita jadi berpikir keras, dia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak tahu.
"Ada lagi nyonya? "
Nita tertawa pendek"dia memintaku mengembalikan kamu dan axel setelah stase residennya selesai"
Sontak saja yoga terkejut mendengar ucapan nita"apa kalian tadi ribut selama perjalanan ke sekolah axel?"
"Nggak"jawabannya secepat kilat"tadi itukan bukan seperti keributan antara istri dengan seorang pelakor. Tapi seorang mantan istri yg masih mencintai mantan suami dan anaknya, dengan istri baru suaminya.kami bicara baik-baik.Jika terjadi keributan pun, kami masih bisa ribut dengan berwibawa, kok"
Tawa yoga meledak, dia tidak bisa menahannya lagi "Bisa-bisanya kamu bilang itu sama aku, padahal kan yg kalian rebutkan itu aku. mana ada wanita seperti itu"
"ya, aku tahu. itu cuma aku"nita sadar diri"tapi bukan itu yg membuatku kesal, aku tidak suka dia yg menilai orang rendah"
"Jadi kamu tidak marah,walaupun elsa bilang berniat mengambil kembali aku dan axel? "
"Tentu saja aku marah"nita berkilah"kaliankan bukan barang yg bisa dipinjamkan, kemudian harus dikembalikan"
Yoga mengetuk-ngetuk hidung nita dengan jarinya"kamu mau mengembalikan kami? "
"Tidak" jawab nita "aku tidak suka menyerah dengan mudah sebelum aku berusaha"
"Kalau begitu,pertahankanlah kami"yoga mencium bibir nita, tetapi mendapat perlawanan darinya.
"Aku memang berniat mempertahankan semua yg aku miliki"Nita mendekatkan wajahnya pada wajah yoga"Jadi bersikap baiklah padaku, supaya aku mempertahankanmu"
Nita mengakhiri ucapannya dengan menjulurkan lidahnya dan menahan tawa sampai wajahnya memerah.Dia tidak pernah bisa tidak mempermainkannya.
Yoga baru tersadar telah dipermainkan istrinya itu, dan membalasnya dengan memencet hidung nita.
"Kamu tahu, ternyata hati aku bisa berubah dengan cepat hanya dengan melihat kamu"
Nita tersenyum sambil mengangguk tanda setuju dengan ucapan yoga"aku tahu, kamu kan bilang sama elsa aku itu cantik, mana ada lelaki yg tidak suka wanita yg cantik"
"Yah, aku nyerah saja. kamu memang gak bisa digombalin"
Nita tertawa kegelian melihat ekspresi wajah yoga yg kecewa
"Bercanda pak dokter!" kali ini nita yg merayu yoga dengan pelukan. Dan berbisik ke telinganya
"Aku tidak akan menyerah begitu saja pada elsa, aku akan berusaha sekuat tenaga mempertahankan semuanya"
Senyuman terlihat di wajah yoga.
Kali ini nita teringat dengan ucapannya pada elsa yg harus memilih antara suami atau anaknya.
Tapi pada kenyataannya, ternyata dialah yg sudah menjadi tamak.
Dia ingin mempertahankan keduanya.