Setelah mengobrol sebentar dengan Lili, Lin Huang berjalan kembali ke ruang makan sambil mengamati rumah ini, yang cukup indah menurut Lin Huang. Lin Huang melihat Linda berjalan ke arahnya " Ayo, Huang, kita mulai pelajarannya " Linda berkata sambil menarik tangan Lin Huang dan membawanya ke sebuah ruang belajar di lantai 1.
Lin Huang yang melihatnya seperti ini hanya bisa menggelengkan kepala, karena Linda terlalu bersemangat. Lin Huang melihat kearah Meliana dan menganggukkan kepalanya, Meliana yang melihat itu hanya tersenyum kepada Lin Huang dan membiarkan dia belajar berdua dengan Linda.
Linda membawa Lin Huang Kesebuah ruang belajar atau lebih tepatnya Perpustakaan, karena begitu Lin Huang masuk dia melihat banyak buku yang berjejer di rak - rak, dengan berbagai macam buku dan bahasa, yang Lin Huang melihatnya sampai Pusing dan itu tidak akan lama sampai dia bisa tahu semuanya.
Lin Huang duduk dibangku yang memilki meja yang panjang, tempat untuk belajar dan membaca, sementara Linda mencari beberapa buku.
Setelah beberapa menit mencari, Linda membawa beberapa Buku dengan Huruf - huruf yang pernah di lihat Lin Huang waktu dia berkendara dengan Linda menuju Rumahnya.
" Baiklah Huang, sekarang kita akan mempelajari Bahasa indonesia dan dasar - dasarnya, ada juga tentang budaya, Geografi dan sejarah, karena itu aku akan mengajarimu pelan - pelan sampai kau pandai, ok ? " Linda berkata menyusun buka di depan Lin Huang sambil berkedip dengan percaya diri. ' Hahh.. menyusahkan, cukup dengan Sense Ilahi, aku bisa membaca semua ini, tapi itu untuk nanti, untuk sekarang aku hanya harus menikmati Prosesnya, lagipula aku yang minta diajarkan dan Linda sudah bersedia untuk membantu, jadi ya tidak apa la ' Pikir Lin Huang.
Yang kemudian Lin Huang bejalar seharian sampai Sore dengan Linda dan mereka makan siang di dalam perpustakaan karena Lin Huang beralasan untuk belajar secepatnya, jadi Linda hanya bisa setuju dan terus mengajarinya.
Selama belajar Lin Huang cepat belajar bahsa indonesia, bahkan sudah bisa hafal dan bahkan bisa menulisnya yang membuat Linda sangat terkejut karena dia tidak menyangka kalau Lin Huang sangat Pintar, itu karena dia immortal tertinggi persepsinya sangat jauh dengan makhluk Fana bagaikan langit dan bumi, karena dia bahkan bisa menghafal ratusan bahkan ribuan teknik dengan hanya satu kali lihat.
Tetapi untuk berbicara Bahasa Indonesia, Lin Huang masih perlu berlatih karena dia masih belum terbiasa dengan lidahnya.
Saat ini Lin Huang akhirnya tahu kalau di planet ini memiliki 12 bulan dan 365 hari dalam 1 tahun dan dia juga tahu nama - nama bulan di kalender planet ini, tanggal dia saat ini adalah 21 Desember 2018 yang hampir menjelang Akhir tahun.
Lin Huang juga mempelajari Geografi tentang Planet ini, akhirnya tahu kalau Bumi memilki beberapa Benua, seperti Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, dan Australia.
Dan dia juga membaca kalau ada tempat - tempat terlarang dan berbahaya di planet ini.
Dan dia sudah tahu dimana dia sekarang, dia berada di Kota medan, salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, negara Indonesia Benua Asia, tepatnya negara kepulauan Asia Tenggara.
Ketika dia membaca sejarah tentang penjajahan Indonesia, dia cukup kasihan dengan negara Ini, karena terus - menerus dijajah selama ratusan tahun oleh berbagai bangsa dari eropa, amerika dan Asia, banyak rakyat yang tewas sewaktu peperangan, yang Lin Huang teringat dengan peperangan di Dunia Abadi ketika para Abadi tertinggi berjuang melawan para Iblis dan menewaskan banyak kultivator abadi, tetapi tetap saja ketika dia memikirkannya tingkat kekuatan tidak sebanding dengan dunia Fana.
Lin Huang juga memepelajari tentang Teknologi, seperti Laptop, Handphone, Tv dan alat - alat elektronik lainnya, dia juga belajar tentang budaya di negara ini dan cukup terkejut dengan berbagai macam budaya, Ras dan bahasa Daerah di berbagai tempat di negara ini, itu sangat berbeda dengan Dunia Abadi, kalau disana ras yang berbeda seperti, peri, naga, Aquatic dan berbagai macam Ras Aneh lainnya, tetapi di dunia ini Ras hanya berdasarkan negara, keturunan dan Golongan Darah, tetapi wujud mereka tetap manusia, yang Lin Huang memikirkannya cukup menarik .
Setelah mempelajari semuanya sampai Sore, Lin Huang meregangkan tubuhnya " Erhmm.. hah... tidak aku sangka ternyata planet ini sangat menarik, memiliki berbagai macam orang, budaya, ras dan bahkan Bahasa, tidak salah aku memilih planet ini " Lin Huang berkata pada dirinya sendiri dan tanpa sadar melihat ke arah Linda, karena dia takut kalau Linda mendengar apa yang dia katakan, tetapi ternyata Linda tertidur di meja di samping Lin Huang, yang bahkan Lin Huang tidak sadar kalau Linda sudah tertidur saat dia sedang belajar.
Lin Huang melihat wajah Linda yang tertidur sangat imut , apalagi Linda sangat cantik bahkan sebanding dengan keindahan Abadi di dunia Immortal. Lin Huang melihat rambut yang menghalangi wajahnya dan menyisirnya perlahan. ' Linda, sangat cantik saat tertidur ' Lin Huang berfikir sambil melihat Linda yang tertidur.
Setelah puas melihat Linda, Lin Huang bangkit dari tempat duduknya dan pelan - pelan mengangkat Linda dengan gendongan putri dan berusaha agar dia tidak membangunkannya.
Lalu Lin Huang berjalan menuju Pintu Ruangan, yang ketika dia membukanya dia melihat Meliana juga akan membuka pintu " Ara.. " Terdengar suara Meliana yang melihat Linda di gendongan Lin Huang sedang tertidur.
Lin Huang memberikan tanda kepada Meliana dan mengerti apa maksudnya dan membawa Lin Huang ke kamar Linda untuk menempatkannya di tempat tidur. Kamar Linda berada di Lantai 2 tidak terlalu jauh dari kamar Lin Huang hanya berjarak 2 pintu darinya.
Meliana membukakan pintu kamar Linda dan Lin Huang masuk ke dalam kamar , Kamar Linda cukup luas 15 x 15m , dengar perabotan serba mewah, cat kamarnya berwarna putih dan pink dengan boneka yang berjejer di Tempat tidurnya, yang menurut Lin Huang itu cukup Imut untuk gadis seperti Linda.
Setelah menurunkannya di tempat tidur dan menyelimutinya, Lin Huang menyisir rambutnya sedikit dan kemudian berjalan keluar dari kamar Linda dan menutup pintu kembali.
Diluar, Meliana yang melihat perlakuan lembut Lin Huang kepada Linda cukup senang, karena walaupun Lin Huang adalah orang asing bagi mereka tetapi dia cukup baik yang juga memiliki sopan santun dan terlebih lagi dia sangat tampan. Meliana cukup senang dengan Lin Huang berada di rumah ini.
Ketika Meliana melihat kalau Lin Huang sudah keluar dan menutup pintu kembali, dia tersenyum melihat Lin Huang " Bagaimana Tuan Muda ? Apakah anda sudah belajar semuanya ? "
Lin Huang tersenyum mendengar pertanyaan Meliana dan berkata " Ya, aku sudah belajar semuanya, tetapi untuk berbicara bahasa indonesia, aku masih butuh pelatihan karena bahasa ini sedikit berbeda ".
Meliana yang mendengarnya menjadi terkejut " Jadi.. anda sudah belajar semuanya ? Hanya dalam 1 hari ? " Meliana berkata menunggu jawaban Lin Huang, yang Lin Huang melihatnya tersenyum dan berkata " Itu benar Meliana, aku sudah belajar semuanya, yah.. kebetulan aku memiliki Memori Fotogarafi, jadi setiap buku yang aku lihat dan baca, aku bisa mengingatnya dengan cepat "
Meliana yang mendengarnya cukup terkejut dan juga kagum kalau ternyata Lin Huang sangat pintar dan cepat belajar ' Baik, Tampan, Pintar dan terlebih lagi dia sopan. Astaga.. kalau dia menjadi suami Nona Muda, itu akan sangat sempurna ' Fikir Meliana yang melihat Lin Huang, berapa kalipun dia melihat Lin Huang dia tidak pernah bisa bosan, karena Wajah Lin Huang sangat tampan bahkan dia yang sudah berumur 40an, mungkin jatuh cinta karena terlalu sering melihat Lin Huang.
" Ehmm.. Tuan Muda, boleh ikut saya sebentar, ada yang ingin saya bicarakan ? " Meliana berkata kepada Lin Huang, yang Lin Huang mendengarnya sudah tahu apa yang dia inginkan, kemudian berkata " Baiklah. silahkan pimpin jalannya ". kemudian Meliana membawa Lin Huang kesebuah taman yang cukup indah di samping rumah dan terdapat meja dan bangku di sebuah pondok yang dihiasi bunga - bunga, lalu Meliana duduk di salah satu bangku dan mempersilahkan Lin Huang untuk duduk, lalu dia menuangkan teh ke cangkir dan meletakkannya di depan Lin Huang.
Lin Huang menyesap tehnya sedikit dan merasa itu cukup bagus dan kemudian dia melihat Meliana lagi " Jadi.. Meliana apa yang Ingin anda tanyakan ? " Lin Huang berkata dan merubah sikapnya menjadi seperti seorang pangeran kerajaan dan mengeluarkan aura seperti seorang Kaisar. Meliana yang melihat keanggunan dan perubahan Aura dari Lin Huang sedikit tertegun karena dia merasa orang yang di depannya seperti seorang Kaisar ' Astaga.. apakah dia seorang kaisar di kekaisaran China, kenapa Auranya sangat berbeda dengan yang tadi ? Aura superioritas ini... !! tapi.. ini menambah kemesteriusan Lin Huang, karena menurut Cerita Nona muda Lin Huang Cukup misterius dan tiba - tiba datang begitu saja, apalagi pakaian yang dia kenakan kemarin cukup aneh, itu seperti pakaian dari zaman China di masa lalu. Siapa sebenarnya dia ? ' Fikir Meliana yang kemudian dia bertanya.
" Maaf sebelumnya tuan muda, tetapi dari mana anda berasal ? " Tanya Meliana langsung kepada Lin Huang.
" Saya berasal dari China " jawab Lin Huang sambil tersenyum
" Jadi.. apa tujuan anda datang ke Indonesia ? " tanya Meliana
" Sebenarnya tujuan saya hanya 1 yaitu ketenangan, karena saya sudah tidak memiliki keluarga lagi di sana, maka dari itu saya pindah dari China dan pergi Ke indonesia, tetapi sayangnya saya kehilangan tas dan semua dokumen saya, karena itu, waktu saya datang saya tidak membawa apa - apa " Lin Huang berkata dan menjelaskan kepada Meliana tentang kondisinya, tetapi Lin Huang melihat masih ada kekhawatiran dan kecurigaan dari mata Meliana walaupun dia hanya diam mendengarkan karena seperti kata pepatah ' Mata adalah jendela Hati' karena itu Lin Huang tahu dan berkata " Tidak perlu khawatir Meliana. saya tidak akan membahayakan Linda, malahan selama saya ada disini saya akan melindunginya, sebagai balasan karena dia sudah mengizinkan saya tinggal di sini "
Meliana yang mendengar apa yang dikatakan Lin Huang merasa lega karena Lin Huang tidak akan membahayakan Nona mudanya, tetapi dia masih harus terus memantau Lin Huang karena dia masih orang asing tetapi penjagaannya sedikit menurun tidak seperti kemarin.
" Tuan Muda, sekitar 6 hari lagi, tuan besar dan nyonya besar akan pulang dari jepang karena itu anda harus mempersiapkan diri untuk menemui mereka " Meliana berkata mengingatkan Lin Huang, yang Lin Huang mendengarnya sedikit tertegun dan " Un " mengiyakannya dengan anggukan kepada Meliana.
Setelah itu mereka mengobrol sedikit dan itu sudah hampir malam " Ayo Tuan Muda, kita masuk dan bersiap untuk makan malam " Meliana berkata dan mengajak Lin Huang Untuk masuk ke dalam Rumah.