Chereads / Immortal in Mortal World / Chapter 6 - Teman Linda

Chapter 6 - Teman Linda

Saat ini Lili, Meliana, Linda dan Lin Huang selesai makan malam dan tiba - tiba terdengar suara Bell Pintu dari depan' Ding Dong '.

" Biar saya bukakan " Lili berkata dan bangkit dari tempat duduknya untuk membuka Pintu depan rumah.

Kemudian tidak berapa lama terdengar suara...

" Selamat malam Linda " terdengar suara ceria seorang gadis, yang Meliana, Linda dan Lin Huang langsung melihat Ada 2 orang gadis cantik yang seusia dengan Linda melangkah ke arah ruang makan.

Linda yang mendengar suara itu menjadi senang dan langsung bangkit dari tempat duduknya " Selamat malam Lina, Lingxi " Linda berkata sambil memeluk dan mencium kedua gadis itu di Pipi.

Lina, memiliki wajah cantik dan penampilan yang terkesan energik , dengan tinggi 170 cm, tubuh yang sexy dengan pinggang yang kecil, kulit putih dengan payudara sedang, berambut pirang panjang sedada yang bergelombang di ujungnya, mata berwarna biru, hidung mancung dan bibir yang merah berair, dia mengenakan atasan Kaos Longar berwarna Hitam dan Celana Lee pendek sepaha berwarna Biru kehitaman yang membungkus pinggulnya dan memperlihatkan kaki putihnya dengan sepatu sneekers hitam putih.

Sedangkan Lingxi Memilki penampilan anggun dan wajah yang cantik dengan aura keibuan, memiliki tinggi 175 cm, Tubuh Montok dengan pinggang yang kecil, kulit putih dengan payudara besar, berambut Hitam yang dia gerai terbuka sampai kedada, mata berwarna coklat, hidung yang mancung dan bibir merah merekah, dia mengenakan gaun malam lengan pendek berwarna Krim sampai kelutut yang semakin menonjolkan sosoknya yang anggun, dan mengenakan sepatu High Heels berwarna putih polos.

Lin Huang yang melihatnya sangat terpesona dengan penampilan mereka berdua, tetapi tetap menjaga ketenangannya, karena tidak mungkin dia, yang seorang Immortal tertinggi akan langsung Horny melihat gadis - gadis cantik. Bisa - bisa dia menjadi cabul besar dan jika orang - orang dari dunia abadi tahu dia menjadi cabul, dia tidak akan bisa menempatkan wajahnya ketika kembali ke dunia abadi.

" Heheh " Lina tertawa kecil melihat Linda, tetapi begitu dia mengalihkan tatapannya ke arah Lin Huang yang duduk di meja makan yang juga menatapnya, dia langsung membeku dan begitu juga dengan gadis di sampingnya, Lingxi yang datang bersamanya.

Mereka berdua membeku melihat penampilan Lin Huang. Lin Huang yang melihat tatapan itu, menjadi tidak enak dan memiringkan kepalanya dengan tanda ( ? ) ' kenapa dia menatapku seperti itu ?' , tetapi bagi kedua gadis itu, cara Lin Huang memiringkan kepalanya seperti itu, malah menambah keimutannya dan benar saja gadis energik itu langsung terbangun dari lamunananya dan...

" Kyaaaa..... Linda, siapa ini ? Siapa namanya ? apa dia Artis Korea ? apa dia pacarmu ? Astaga Linda Bisa - bisanya kau meneyembunyikan Pria tampan di rumahmu dan tidak memberitahuku " Lina terus mengoceh dengan pertanyaan dan tatapan bersemangat melihat Lin Huang, yang membuat Lin Huang, Linda , Meliana dan Lili Sweetdrop dibuatnya.

Lingxi temannya Linda dan Lina, juga terbangun dari lamunannya tetapi dia tidak seperti Lina yang menghujani Linda dengan banyak pertanyaan, dia hanya terus menatap Lin Huang dan wajahnya sedikit memerah. Mereka berdua menjadi seperti ini karena penampilan Lin Huang yang sangat tampan bagaikan Pangeran Surgawi.

Lin Huang yang melihat mereka seperti ini, hanya tersenyum dan bangkit dari tempat duduknya dan berkata kepada kedua gadis itu sambil mengulurkan tangannya " Selamat malam dua Gadis cantik, per-kenalkan nama saya Lin Huang, sa-lam kenal " . Lin Huang sudah bisa berbicara dengan bahasa indonesia tetapi masih terbata - bata .

Lina dan Lingxi yang melihat senyum Lin Huang langsung memerah dan cara Lin Huang berkenalan membuat kedua gadis itu terkesan karena betapa sopannya Lin Huang.

" Hihihi... namaku Lina, salam kenal Pria Tampan " Lina berkata dengan semangat sambil tertawa Kecil dan menggenggam tangan Lin Huang. Lina yang memegang tangannya sangat terkejut, karena disamping putihnya tangan Lin Huang tetapi juga lembut, Dia sendiri bahkan iri dengan tangan Lin Huang. " Astaga Linda... tangannya sangat lembut " Lina berkata kepada Linda.

Mereka yang melihat Lina, hanya bisa terdiam karena sifat Lina yang energik dan suka blak - blakan, kedua gadis itu sudah terbiasa dengan sifat Lina yang seperti ini, tetapi berbeda dengan Lin Huang, Dia sedikit terkejut dan berpikir kalau gadis ini tipe yang merepotkan karena akan selalu mengusik kemana - mana tetapi juga menarik karena kita tidak akan bosan bersamanya.

" Ehem " Linda terbatuk sedikit untuk mengingatkan Lina karena menggam tangan Lin Huang terlalu lama olehnya.

Lin Huang merasa sedikit kesulitan, karena dia jarang bersentuhan dengan wanita. karena itu walaupun dia Immortal Tertinggi, tetapi untuk berurusan dengan wanita dia masih perlu banyak belajar.

Lingxi gadis yang berada di samping mereka yang terdiam dari tadi, berjalan dan mengulurkan tangannya juga " Selamat malam, nama saya Lingxi, Su Lingxi, salam kenal dan maaf untuk Lina dia memang seperti ini " Lingxi berkata lembut dengan tatapan minta maaf untuk temannya. Lin Huang yang melihat Lingxi, terpesona oleh keangguananya, di samping dia cantik, dia juga bersikap dewasa dan lembut.

" Tidak apa - apa, dia gadis yang cukup menarik " Lin Huang berkata dan menggenggam tangan Lingxi sambil tersenyum. Dan jelas, Lingxi yang melihat senyum indah Lin Huang menjadi memerah juga. sama seperti Lina, dia juga merasa tangan Lin Huang begitu lembut.

Setelah selesai perkenalan mereka duduk di sofa di ruang tamu. Lina dan Lingxi terus menatap Lin Huang, tetapi hanya Lina yang melihat dengan tatapan bersemangat sementara Lingxi tetap tenang, tetapi terkadang melirik Lin Huang dengan wajah memerah.

Linda yang melihat temannya seperti ini menjadi heran " Hey.. ada apa dengan kalian berdua ? apa kalian tidak pernah melihat Pria tampan sebelumnya ? " Linda berkata kepada mereka berdua, yang berhasil membangunkan mereka dari lamunan mereka.

" Tapi Linda.. dia sangat berbeda dengan semua Pria tampan yang pernah ku lihat, bahkan ketika aku diluar negeri, aku tidak pernah menemukan pria yang lebih tampan dari dia, dia seperti seorang pangeran dari negeri dongeng atau seorang pangeran surgawi dari kayangan. Aku bahkan sempat berpikir dia seorang artis Korea.. tidak, bahkan artis korea tidak sebanding dengannya " Lina berkata kepada Linda dengan semangat sambil menjelaskan penampilan Lin Huang, Lin Huang yang melihat Lina seperti ini hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya karena betapa energiknya gadis ini.

Lingxi yang melihat Lina seperti ini, hanya bisa mengirim tatapan minta maaf kepada Lin Huang, yang Lin Huang hanya tersenyum kepadanya.

" Iya.. iya aku tahu kalau Huang tampan, tetapi kalian tidak perlu melihatnya seperti itu, itu membuat Huang tidak nyaman " Linda berkata kepada Lina, yang Lina mendengarnya juga menyadari kalau dia terlalu bersemengat " Maaf Huang, aku terlalu bersemangat, karena kau tahu, kau terlalu tampan, pria paling tampan yang pernah ku lihat " Lina berkata sambil meminta maaf kepada Lin Huang tetapi masih dengan sikap energiknya.

" Tidak apa - apa, aku tidak keberatan asal itu membuatmu senang " Lin Huang Berkata sambil tersenyum kepada Lina yang membuat Lina Memerah dari makna di balik kata - katanya.

" Jadi... kalian berdua ini sahabatnya Linda ? " Lin Huang bertanya kepada Lingxi, karena menurutnya Lingxi lebih dewasa dari mereka berdua dan lebih mudah di ajak bicara karena aura keibuannya, yang Lin Huang merasa nyaman ketika melihatnya.

" Ya.. kita sahabat dekatnya Linda. Kita bertiga sudah berteman sudah lebih dari 7 tahun sejak Sekolah menengah Pertama ( SMP ) dan sampai sekarang kita kuliah di universitas yang sama " Lingxi berkata dengan Lembut kepada Lin Huang.

Lin Huang tersenyum mendengar kalau mereka sudah berteman dari kecil, karena menurut Lin Huang menemukan teman yang baik dan setia itu sulit, kembali saat dia di dunia abadi, sangat sulit untuk mempercayai seseorang, karena kalau kamu menurunkan penjagaanmu, akan ada seseorang yang mengincar dan menusuk punggungmu dari belakang, bahkan jika itu kenalan kita sendiri. di dunia abadi kekuatan adalah segalanya, jika kamu kuat bahkan menghancurkan dan menginjak - nginjak sekte serta membantai orang - orang, tidak akan ada yang berani berbicara. Karena itu, dia cukup kagum dengan persahabatan Lina, Linda dan juga Lingxi.

Mereka bertiga yang melihat Lin Huang hanya tersenyum sendiri, menjadi bingung " Huang, kenapa kau senyum - senyum sendiri ? " Linda bertanya yang membangunkan Lin Huang dari lamunannya.

" Aahh... tidak apa - apa. aku hanya kagum dengan persahabatan kalian berdua, yang bisa bertahan begitu lama " Lin Huang berkata sambil tersenyum kepada mereka. Lingxi yang mendengar apa yang di katakan Lin Huang menjadi bingung dan merasa ada arti di balik kata - katanya.

" Huang, apakah kau tidak punya teman ? " Lingxi bertanya dan langsung mengenai titik point Lin Huang. Lin Huang yang mendengarnya sedikit terkejut karena gadis itu cukup pintar untuk menebaknya. " Bagaimana kau tahu itu ? " Lin Huang bertanya dengan bingung karena dia belum pernah berkata kalau dia tidak punya teman.

" Aku hanya menebaknya dari perkataanmu barusan, karena hanya mereka yang tidak mempercayai dan tidak punya teman yang bisa berkata seperti itu " Lingxi berkata dan tebakannya benar yang semakin membuat Lin Huang terkejut karena analisis gadis ini cukup pintar.

" Ya, kau benar, aku memang tidak punya teman, tetapi bukan karena aku tidak mempercayai teman. Sewaktu dulu, di tempatku, aku pernah mempercayai teman - temanku, tetapi sayangnya mereka menusukku dari belakang hanya karena keserakahan meraka dan itu hampir membuatku terbunuh, sejak saat itu aku tidak pernah mempercayai orang lain. yah.. lagipula itu cerita yanag sudah lama " Lin Huang berkata kepada mereka dan mengingat sewaktu dia dulu di dunia abadi ketika saat - saat berjuang dalam hal berkultivasi dan hampir terbunuh karena memperebutkan sumber daya dari teman satu teamnya karena keserakahan.

Mereka bertiga yang mendengar cerita Lin Huang menjadi prihatin dan simpati padanya, karena menurut mereka mustahil seorang Pria tampan seperti dirinya tidak punya teman.

" Tenang saja Huang, kita akan menjadi teman dan aku tidak akan mengkhianatimu, jadi kau sekarang punya aku, Lina, sebagai temanmu Ok ? " Lina berkata bersemangat sambil mengepalkan tangan kanannya kedepan, yang Lin Huang melihatnya seperti itu menajdi tersenyum dan senang di hatinya karena dia mendapat teman selain Linda di bumi.

" Aku juga akan menjadi temanmu, Huang " Lingxi berkata dengan suaranya yang lembut kepada Lin Huang.

" Terima kasih Lina, Lingxi, ya.. kita sekarang teman " Lin Huang berkata sambil tersenyum kepada mereka berdua.

" Jadi Huang, dari mana kamu berasal dan kenapa kamu bisa ada di rumah Linda ? " Lina bertanya penasaran karena penampilan Lin Huang, dia pasti orang yang kaya, setidaknya dari penampilannya.

" Aku berasal dari China dan kenapa aku bisa di rumah Linda, karena pada saat itu aku menyelamatkan Linda dari perampok yang merampok tas miliknya dan setelah itu kita mengobrol kemudian menawariku tempat tinggal dan disinilah aku " Lin Huang berkata kepada Lina yang juga di dengar Lingxi yang mengerutkan kening dari perkataan Lin Huang. Linda hanya diam melihat mereka mengobrol karena dia sudah tahu situasi Huang.

" Ditawari tempat tinggal ? Apa yang kau lakukan di sini Huang ? Bukankah dari Indonesia ke China itu cukup jauh ? Apa keluargamu tidak mencarimu ? " Tanya Lingxi kepada Lin Huang. Linda yang mendengar kata sensitif itu hanya bisa mengehela nafas karena dia tahu keluarga Huang sudah tidak ada.

" Ya karena aku tidak punya kerabat, semua keluargaku sudah tidak ada dan hanya aku sendiri. tujuanku datang ke negara ini, karena untuk mencari suasana yang baru, aku selalu teringat kenangan yang pahit disana, karena itu aku pindah dan sampai disini. Tetapi sayangnya semua dokumen dan data diriku hilang bersama tas milikku, jadi ya.. begitulah " Lin Huang berkata berbohong karena dia tidak mungkin mengatakan dari dunia abadi, karena jika dia mengatakan hal itu, mereka pasti menganggap dia gila dan soal dokumen itu semua kebohongan yang dia buat, karena di dunia abadi tidak ada tanda penduduk negara.

" Maaf kalau jadi mengingatkanmu soal keluargamu " Lingxi Berkata menyesal karena ternyata Lin Huang adalah anak yatim piatu dan merasa Prihatin dengan Lin Huang, tetapi dia tidak menunjukkannya kepada Lin Huang karena itu akan membuatnya merasa di kasihani dan Lingxi mengerti itu.

" Tidak apa - apa, itu juga sudah lama berlalu jadi tidak masalah " Lin Huang tersenyum kepada Lingxi karena menurutnya Lingxi sangat dewasa dan menyukai karakternya.

" Jadi... apa rencanamu kedepannya ? " tanya Lingxi kepada Lin Huang yang juga di perhatikan Linda dan juga Lina, karena mereka penasaran apa yang akan di lakukan Lin Huang selanjutnya karena Lin Huang hanya sendiri dan tidak punya keluarga.

" Hmmm... sebenarnya ketika aku sampai disini, aku ingin menjalani kehidupan yang tenang dan bersosialisasi dengan orang - orang, tetapi karena dokumen dan tas milikku juga hilang, aku juga jadi bingung apa yang harus kulakukan " Lin Huang berkata berbohong kepada mereka.

Mereka yang mendengarnya jadi terdiam sambil berpikir dan itu Lina yang berakata duluan " Ahh... aku punya ide, bagaimana kalau kau masuk di universitas yang sama dengan kita ? Untuk dokumen aku yang akan mengurus, itu bisa di atur. bagaimana ? apa kau mau ? " Linda berkata bersemangat kepada Huang dan dia membayangkan belajar di universitas yang sama dengan Pria tampan seperti Lin Huang. Linda dan Lingxi mengangguk dengan ide Lina, karena ide Lina cukup bagus.

Lin Huang yang mendengarnya berpikir sebentar, setelah dia mempelajari soal dunia ini, dia tahu hal yang boleh dan tidak boleh, dan membuat dokumen idientitas palsu itu termasuk tindakan kriminal karena itu dia sedikit khawatir, bukan karena dia takut, dia sebagai Immortal Tertinggi tidak takut apapun tetapi karena dia ingin menjalani kehidupan yang tenang, dia harus mengikuti aturan dan juga kalau dia kuliah bersama mereka bertiga, dia bisa menjalani kehidupan normal dan bersosialisai dengan orang - orang.

" Apakah itu tidak apa - apa ? Bukankah itu tindakan ilegal jika membuat dokumen palsu ? " Tanya Lin Huang yang ragu kepada Lina.

Lina yang mendengarnya tersenyum dan berkata " Tidak apa - apa, aku akan meminta pamanku yang berada di kepolisian dan juga bibiku yang ada di departemen pendidikan untuk mengurus dokumen itu. tetapi pertama - tama aku boleh meminta fotomu ? itu untuk kelengkapan dokumen ". Lina berkata tersenyum dan mengeluarkan Smartphonenya dari tas kecil yang ada di pinggangnya.

" Baiklah, silahkan ambil fotoku " Lin Huang berkata sambil tersenyum setelah berfikir sebentar.

" Ok, sekarang berdiri di dekat tembok dan tersenyum agar fotomu terlihat bagus " Lina berkata dengan semangat. Linda dan Lingxi mengerti apa yang di lakukan oleh Lina dan merasa kalau dia sangat Licik.

Kemudian Lin Huang berdiri depan tembok putih di dekat meja ruang tamu, yang kemudian Lina menyuruh Lin Huang berpose dengan berbagai gaya. Linda dan Lingxi yang melihat tingkah Lina hanya bisa menepuk dahi tetapi juga terpesona dengan pose Lin Huang.

Setelah puas memfoto Lin Huang, Lina berhenti dan tersenyum - senyum sendiri seperti orang bodoh sambil melihat foto Lin Huang di Smartphonenya. " Apakah sudah selesai ? " tanya Lin Huang kepada Lina setelah melihat Lina tidak memfotonya lagi.

Menurutnya cara Lina memfotonya sangat aneh, tetapi karena ini untuk dokumennya jadi dia hanya mengikuti apa yang katakan Lina kepadanya.