Chereads / My posessive king / Chapter 4 - Part. 4

Chapter 4 - Part. 4

Author POV

BRAKKK

Kaisar Lee membanting gulungan kertas di tangannya, niat ingin menghindari dari bayang-bayang permaisurinya yang kini malah semakin mengingatnya.

Apa yang salah dengan otaknya tidak biasanya dia seperti ini hanya karena seorang wanita sekalipun itu selir tercintanya.

Ingatannya berputar dengan jelas saat kedua mata sipit indah permaisurinya yang menatapnya dengan berani dan penuh dengan kebencian berbeda dengan tatapan yang selalu permaisurinya berikan untuk.

"AHHH" Lagi-lagi kaisar Lee hanya mampu menghelai nafas frustasi, lagi pula apa pedulinya jika wanita itu membencinya.

Bagus bukan jadi dia tidak perlu repot-repot untuk membuat permaisurinya membenci dirinya tapi kenapa sudut terdalam hatinya tidak terima saat kedua mata indah itu menatap penuh benci.

Apa yang sedang terjadi dengan hatinya, tidak-tidak dia tidak mencintai permaisuri Fei hatinya sudah dia serahkan untuk selir Qi selir tercinta sekaligus cinta pertamanya.

"AKKK" Tapi apa perkatanya sama sekali tidak sejalan dengan hatinya, hatinya marah saat melihat permaisurinya menatapnya jijik seakan-akan dia kotoran yang harus di hilangkan dari pandangannya.

Kaisar Lee mengatur nafasnya tidak beraturan tadi dan menurunkan emosinya yang entah sejak kapan sudah memenuhi akal sehatnya.

Tok...tok...tok

"Permisi yang mulia ini Kasim Dong meminta izin untuk menemui anda yang mulia" kata Kasim Dong dari luar.

"Masuk" perintah kaisar Lee.

Pria tampan nomor satu di kerajaan Wei itu merapihkan kembali gulungan kertas yang berserakan di atas mejanya.

Tidak lama Kasim Dong sudah berdiri di hadapan kaisar Lee dengan raut takutnya, hatinya tidak tenang saat mendapat tugas yang menurutnya cukup berat dari junjungan ibu suri alias wanita tertua di kerajaan Wei sekaligus ibunda kandung kaisar Lee sendiri.

"Ibu suri menyuruh hamba untuk menghadap ke kaisar. Ibu suri meminta hanya untuk menyampaikan undangan dari ibu suri ke kaisar untuk menemui beliau" kata Kasim Dong takut-takut.

Kaisar Lee menatap bingung Kasim setia ibundanya.

"Baiklah saya akan ke sana nanti" kata kaisar Lee datar.

"Baik yang mulia akan saya beri tahu ke pada ibu suri, saya mohon undur diri yang mulia" kata Kasim Dong setelah pamit pergi dan hanya di balas anggukan kepala.

Di hati kaisar Lee di liputi oleh rasa bingung, untuk apa ibundanya meminta dirinya untuk menemui beliau.

Jika Ibundanya sendiri yang mengundangnya sudah pasti ada hal penting yang harus ibundanya sampai kan padanya.

"Kasim Han" panggil kaisar Lee.

Tidak lama kaisar berteriak seorang pria paruh baya datang menemuinya dengan tergopoh-gopoh.

"Antar kan saya ke kediamannya ibu suri" perintah kaisar Lee dan di balas anggukan kepala patuh dari kasimnya yang sedari dulu sudah merawatnya.

"Baik yang mulia, saya akan mempersiapkan semau secepat mungkin" kata Kasim Han.

"Kau boleh pergi" kata kaisar Lee.

"Baik yang mulia" balas kasim Han yang memang sudah kenal dengan benar watak junjungannya itu.

Kasim Han sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk kaisar Lee pergi menemui ibunda ibu suri.

"Yang mulia semua sudah siap" kata Kasim Dong tiba-tiba membuat kaisar Lee tersentak dari lamunannya.

"Baiklah ayo kita pergi" kata kaisar Lee yang langsung di balas anggukan patuh dari para dayang serta kasimnya.

Sepanjang perjalanan ke arah kediaman ibu suri kaisar Lee tidak juga berhenti mikirkan tentang permaisurinya yang entah kenapa sungguh-sungguh mengganggu hati serta pikirannya.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Jika dia sana kaisar Lee sedang sibuk memikirkan Riri atau yang di kenal sebagai permaisuri Fei itu, berbeda halnya dengan Riri yang bahkan sedang bermalas-malasan.

Moodnya sudah turun dratis dengan apa yang dia alami tadi malam, baru pertama kali seumur hidupnya dia mengalami pelecehan seksual selama 24 masa hidupnya sebagai wanita.

Dan yang fantastisnya lagi dia mengalami pelecehan seksual dari pria yang sudah beristri dua, tolong garis bawahi yang permisa-misa di luar sana pria beristri dua.

Apa kata dunia kalau semua orang tahu seorang Riri Hermawan putri dari bapak Susito Hermawan menjadi istri ketiga dan mendapatkan pelecahan seksual.

Bisa-bisa Papa langsung kena serangan jantung di tempat atau bahkan lebih parahnya lagi langsung koit alias modar.

Tidak-tidak Riri menggeleng-gelengkan kepalanya keras, dia belum siap kehilangan papanya yang luar biasa baik dalam urusan memberi uang jajan.

"Permaisuri" panggil dayang wanita yang Riri tahu bahwa dia sangat setia dengan pemilik tubuh yang di tempat ini.

"Iya dayang Jang" kata Riri masih dalam mode malas-malasnya.

"Ibu suri memerintahkan anda untuk bertamu ke kediamannya di kerajaan barat yang mulia" kata dayang Jang yang langsung di respon cepat oleh Riri.

"Benarkah" katanya hampir saja berteriak.

Riri segera berdehem canggung saat tahu dia memberikan respon yang terlalu berlebihan hingga mengundang banyak matanya yang melihat kearahnya.

"Ayo siap semaunya dan setelah itu kita pergi" perintah Riri sok tegas menutupi rasa malunya.

Para dayang hanya mampu terkekeh geli melihat sikap permaisuri mereka yang sudah seperti anak kecil yang baru saja di belikan mainan baru.

"Baik yang mulia" jawab mereka semua bersamaan.

Riri berjalan dengan langkah riang kearah kediaman ibu suri dengan para dayang setia mengikutinya.

Gerbang besar dengan bentuk ukuran cantik yang tidak Riri mengerti menyambutnya kedatangannya.

Kedua penjaga pintu membungkuk hormat pada Riri.

"Wih enak juga jadi permaisuri berasa jadi ibu negara coy" batin Riri sambil terkekeh geli.

Para dayang yang berdiri di belakang Riri menatap bingung permaisurinya, apa yang terjadi kepada permaisuri mereka.

Kenapa malah bertingkah aneh tidak seperti biasanya, apa karena terjatuh ke sungai membuat otak waras permaisuri kemasukan air.

"Ayo jalan" perintah Riri senang dan di sambut antusias oleh para dayangnya.

Mereka senang jika permaisuri mereka yang selalu bersedia kini mampu tersenyum dan tertawa lagi.

Tidak apa-apa jika permaisuri mereka memasukan air yang penting mereka bisa melihat senyum serta tawa bahagia permaisuri mereka setiap hari.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Kaisar Lee hanya mampu menghelai nafas lelah saat melihat ibundanya yang hanya terdiam diri dari tadi, sudah ada lebih dari sepuluh menit yang lalu ibundanya hanya diam saja.

"Yang mulia permaisuri Fei sudah tiba" kata Kasim Dong membuat kaisar Lee tersentak kaget.

Pengawal setia ibu suri duduk dengan setia di belakang ibu suri.

"Perintahkan mereka untuk masuk" kata ibu suri senang.

Jika kedua wanita akan senang akan bertemu berbeda halnya dengan kaisar Lee yang entah kenapa menjadi gugu, jantungan berdegup dengan kencang hingga meninggal rasa sesak yang menyenangkan.

Riri masuk dengan senyum termanis yang kaisar Lee lihat, hingga membuat kaisar Lee tanpa sadar terpaku diam akan pesonanya.

Riri hanya melengos cuek saat melihat kaisar Lee dan malah fokus ke arah ibu suri.

"Salam ibunda ibu suri" kata Riri dengan lembut dan tidak lupa senyum manis.

"Ah...anda bukannya" kata Riri kaget saat melihat pria tampan yang berdiri di belakang ibu suri.

"Iya yang mulia saya pengawal pribadi ibu suri" kata mengenali diri sendiri.

"Oh terima kasih untuk waktu itu" kata Riri lembut dengan senyum termanis.

Ibu suri tersenyum lebar saat melihat wajah anaknya yang terlihat marah saat melihat Riri tersenyum pada pengawalnya.

"Baiklah langsung saja, ibu memanggil kalian berdua kesini untuk bicara serius" kata ibu suri serius.

"Ada apa ibunda" kata kaisar Lee datar walaupun hatinya sedang marah dia tidak mau menunjukkan di sini.

"Ibu mau kalian memberikan adik untuk Ceng" kata ibu suri tiba-tiba hingga membuat Riri tersedak minumannya sendiri.

Kaisar Lee dengan cepat menepuk-nepuk lembut punggung Riri.

"Kamu tidak apa-apa permaisuri" tanya kaisar Lee khawatir.

Riri menepis lembut tangan kaisar Lee dari punggungnya, bukannya dia berterima kasih atas bantuan kaisar Lee tapi dia hanya tidak mau kaisar Lee semakin dekat dengannya.

Kaisar Lee mengepal tangannya erat-erat berusaha menahan rasa sakit dan kecewa di hatinya.

"Aku baik-baik saja yang mulia" jawab Riri kini memperbesar jarak tempat duduk mereka.

"Bagaimana kalian mau kan" tanya ibu suri kembali pada topik pembicaraan.

"Tapi ibu suri.." kata Riri gugup.

"Saya mau ibunda, mulai besok malam permaisuri akan tinggal di kediaman saya. Untuk cepat mendapatkan anak" kata kaisar Lee datar.

Membuat rahang Riri hampar saya menyentuh lantai bukan Riri tadi semua orang yang berada di dalam kediaman ibu suri termaksud ibu suri dan serta dayang dan pengawal pribadi permaisuri dan kaisar Lee.

Kaisar Lee undur diri setelah menyatakan keputusan sepihaknya sedang Riri masih dalam mode terkejutnya.

..........

TBC