Author POV.
Riri tidak henti-hentinya mengumpat sepanjang perjalanannya yang menuju ke arah kediamannya, dia benar-benar ingin merobek mulut kaisar sombong itu menjadi lebar seperti setan sadoku.
Bagiamana bisa dia dengan santainya mengabulkan permintaan ibu suri yang tadi benar-benar minta di kuret ya.
Umpatan demi umpatan Riri keluarkan dari bibir kecil milik permaisuri Fei yang dia pakaian tubuhnya, bahkan umpatannya mampu mengundang para dayangnya memyergit bingung terutama para pelayannya yang sudah sangat tahu jika saat ini adalah saat yang paling di tunggu-tunggu oleh permaisuri mereka.
Kapan lagi kaisar mau tidur seranjang dengan dengan permaisuri bahkan dulu saja harus mengunakan obat perangsang untuk membuat kaisar mau berhubungan suami istri di malam pertama permaisuri fei dan kaisar Lee.
Riri menghelai nafas lelah bagiamana caranya agar dia bisa batal membuat adik untuk Ceng, jangan membuat adik tidur satu ranjang saja dengan pria sombong itu sudah membuat Riri terkenal sakit kulit akut.
"Ya Tuhan cobaan apa lagiin tidak cukup kah kau membuag diri ku sini, ini kau malah mau membuat ku tidur satu ranjang dengan makhluk jadi-jadian itu, Demi jemuran tentang di samping rumah aku akan membuat laki-laki keturunan albino dan belut laut itu menderita sepanjang malam" batin Riri.
Ya apa sulitnya membuat laki-laki keturunan albino dan belut laut itu menderita, tidak sulit bagi Riri.
Jangan di jaman kuno di jaman modern saja Riri mampu membuat kedua orang tuanya menyerang dengan sifatnya.
"Ya mulia apa anda baik-baik saja, apa sebaiknya saya beritahu pada kaisar bahwa anda sedang sakit ?" Tanya dayang setianya dengan tatapan khawatirnya.
"Tidak perlu dayang, aku ingin mempersiapkan diri ku untuk bertarung habis-habisan dengan pria keturunan albino dan belut laut itu. Lihat saya aku akan membuat pria itu mengemis di bawah kaki ku" tekat Riri membuat para dayangnya bertambah bingung.
Apa lagi melihat semangat permaisuri mereka yang seakan-akan, akan pergi untuk berperang.
Ya bagi Riri ini adalah perang, perang memperhatikan keperawanannya yang akan hilang sebentar lagi.
Tunggu bukannya dia sekarang pake tubuh permaisuri Fei dan setahunya permaisuri Fei sudah pernah melahirkan berarti permaisuri Fei sudah tidak perawan lagi kan.
Riri menepuk tangannya dengan cukup keras hingga membuat para dayang yang berdiri di belakangnya tersentak kaget.
Apa yang terjadi dengan permaisuri mereka yang anggun dan manis mengapa kini berbeda.
"Apa anda baik-baik saja permaisuri ?" Tanya Jang hati-hati.
"Ah..ya aku sangat baik yang dayang" jawab Riri sambil tersenyum cerah secerah mentari pagi.
Riri melanjutkan langkahnya dengan hati riang seakan-akan dia sama sekali tidak mengalami masalah tadi.
Ya baginya sekarang bukan lagi masalah untuk apa masalah toh bukan tubuh dia ini yang akan di pakai yang mulia untuk menyalurkan nafsunya tapi tubuh permaisuri Fei yang sejak awal memang sudah menjadi istrinya dan bukan lagi perawan. Jadi apa lagi yang harus dia khawatirkan.
.
.
.
.
.
.
Jika Riri sudah tidak bermasalah lagi berbeda halnya dengan kaisar Lee yang masih mondar-mandir tidak jelas di dalam ruang kerjanya.
Untuk apa tadi dia menerima permintaan ibu suri, dia sama sekali tidak mencintai permaisuri Fei yang di hatinya hanya ada selirnya tapi entah kenapa hatinya malah panas saat mengingat penolakan serta senyum mengejek yang permaisuri Fei berikan untuk padanya.
Tidak pernah sekalipun ada wanita yang berani menolaknya, tapi perempuan yang dia tolak dan dia abaikan kini malah menolak dan mengabaikan dirinya.
.......
TBC
jangan lupa fote dan komentarnya ya Chay see you bye..bye ala mami cantik 😘