"Kakak, apa kamu yakin bubur biji teratai itu sudah dibawa?"
Seorang gadis muda berdiri di halaman. Wajahnya penuh kebahagiaan sementara matanya menyala dengan semangat.
"Benar. Raja Besar suka mencicipi semangkuk bubur biji teratai yang disiapkan Nyonya sementara dia menangani bisnis. Ini sudah menjadi kebiasaan. Tinggal menunggu waktu, menurutku Raja Besar pasti sudah selesai memakan bubur biji teratai. Kamu bisa masuk sekarang."
"Hebat."
Si gadis muda melompat-lompat bahagia. Wajah dingin dan tampan pria itu melintas dalam benaknya dan rasa malu muncul di wajahnya "Raja Besar mungkin sudah sedikit berumur tapi berdasarkan tampangnya, dia sangat tampan. Jika aku bisa menghabiskan satu malam bersamanya, aku akan puas."
Lin Yang menggelengkan kepala putus asa dan berkata, "Ayo kesana, Xue'er. Kamu harus berhati-hati dan kamu tak boleh membiarkan Nyonya melihatmu. Kalau tidak, kamu akan membawa bencana kematianmu."