Wen Ya merasakan kegelisahan di wajahnya seolah-olah dapat merasakan semua tatapan mengejek yang diarahkan padanya. Dia langsung merasakan keinginan kuat untuk masuk ke dalam lubang di tanah.
Tetua Tianren tidak terlalu memikirkannya. Bagi dirinya, dia hanya melakukan perbincangan biasa. Kemudian dia mengembalikan perhatiannya pada Gu Ruoyun dan baru saja akan berbicara ketika raungan naga mengguncangkan tanah.
Kerumunan mengangkat kepala dan berbalik. Mata mereka langsung tertuju pada seekor naga putih besar yang terbang di langit! Naga itu sangat besar hingga tubuhnya hampir menutupi langit yang luas. Naga putih ini dua kali ukuran naga milik Gu Ruoyun. Tentu saja, kekuatannya juga tidaklah kecil! Bahkan berdiri dibawah naga putih yang besar ini sudah cukup untuk merasakan tekanannya yang kuat.
"Apa itu Hewan Sakral?"