Ketika asap menghilang, jurang yang dalam muncul dimana Gu Ruoyun pernah berada. Dan untuk wanita berjubah hijau itu, tampaknya dia telah menghilang tanpa jejak.
Keringat dingin mulai membentuk di dahi pria berjubah ungu saat matanya dipenuhi kegelisahan.
"Bagaimana mungkin?"
Dia bergumam sendiri. Kecuali kalau pukulanku sangat kuat sehingga tak ada yang tersisa dari dirinya? Apa dia sungguh selemah itu? Ini buruk! Jika dia mati di tanganku, Tuan tak akan pernah melepasku!
Semakin pria berjubah ungu memikirkannya, semakin dia merasa ketakutan. Lagipula, dia hanya menggunakan setengah kekuatannya. Berdasarkan tingkat kekuatan Gu Ruoyun, seharusnya dia tidak hancur sepenuhnya tanpa ada jejak tulang yang tersisa.
"Tiga serangan. Kamu masih punya satu serangan yang tersisa."