Ketika dia berbicara, pria itu menyadari bahwa dia telah mengucapkan kata-kata yang salah. Bagaimana Chu Qiao masih bisa dipanggil sebagai Jenderal, mengingat gadis itu telah mengkhianati Yan Bei?
"Jenderal, saya … saya …." AhJing tidak mengatakan sepatah kata pun dan dia berbalik untuk pergi. Cahaya bulan menyinari tubuhnya, tampak seperti warna putih yang pucat.
Yan Bei merindukan kehadiran gadis itu; bukan hanya pria itu saja. Takdir seringkali tak dapat diputar balik, seperti panah yang ditembakkan dari busur.
AhJing menggelengkan kepalanya sedikit saat dia menyampirkan mantelnya yang tebal di atas bahunya untuk sedikit kehangatan.