Chapter 192 - Bab 192

Sun Cai kehilangan kata-kata. Mata pria itu terbelalak karena terkejut, ia tidak bisa berkata apa-apa.

Chu Qiao mendengus, matanya menjadi dingin. Dengan nada dingin, gadis itu memperingatkan, "Tuan Sun, kalau ternyata hari ini saya salah paham terhadap anda, saya akan bersujud di hadapan anda dan meminta maaf. Tetapi, kalau anda sengaja menipu saya, berhati-hatilah dengan kepala anda."

"Ayo pergi!" Chu Qiao memberi perintah.

Saat pasukan itu berlalu, derap kaki kuda mereka bergemuruh di padang salju seperti genderang perang. Tidak lama kemudian, suara raungan yang menggelegar terdengar dari belakang. Walaupun bahan peledaknya masih sangat kasar, asalkan cukup banyak peledak yang diletakkan di satu tempat, masih cukup untuk memecahkan lapisan es tersebut.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS