Akhirnya, terdengar suara desahan pelan dari pria itu. Pada saat itu, Chu Qiao gemetar karena dia mengira dia sudah berhasil. Tetapi setelah itu, Yan Xun melanjutkan dengan suara dingin, "Lanjutkan eksekusi!" Dengan bunyi tebasan, rentetan suara yang rapi terdengar, dan setelah itu, suara benturan pelan terdengar di tengah kerumunan. Seluruh kejadian itu begitu cepat hingga tidak ada yang sempat berteriak kesakitan. Darah menyembur ke langit dan menodai salju yang putih bersih menjadi merah darah.
Sunyi. Sunyi senyap. Darah Chu Qiao membeku, seolah-olah seluruh anggota tubuhnya disumpal dengan es. Gadis itu mencengkeram salju, dan salju yang dia cengkeram terasa dingin seperti hatinya, sama sekali tidak memiliki kehangatan apa pun.