"Tuan Putri, jaga diri anda. Serahkan semuanya kepada saya." Setelah selesai berbicara, pria itu berbalik dan pergi; bayangannya tampak kesepian dan pucat di bawah cahaya bulan.
Ketika Nalan Hong Ye kembali ke dalam istana, dia mendengar suara keras tangisan bayi. Pengasuh sedang menggendong Qing Er dan berusaha menenangkan bayi itu, tetapi bayi itu terus menangis, dan wajahnya mulai memerah. Dalam rentang waktu dua hari, anak itu sudah kehilangan kedua orang tuanya. Ditambah lagi, ibunya dibunuh oleh bibinya sendiri. Apakah anak ini akan tumbuh besar dan membenci bibinya kalau dia tahu semua yang sudah terjadi?
Nalan Hong Ye duduk di bawah jendela panjang, berpikir pada dirinya sendiri. Cahaya bulan saat itu terang, seperti piring dari giok. Bulan bersinar ke lantai, meneranginya.
Bibi Yun membawa Qing Er mendekat, sambil tertawa, dan berkata dengan hati-hati, "Tuan Putri, Yang Mulia sedang tersenyum."