"Presiden Lu, ini…" Pemilik bar tidak berdaya, dia tidak mengerti bagaimana mungkin seluruh situasi ini terjadi.
Lu Tingxiao melirik dingin ke arah manajer wanita yang ekspresinya bersalah, lalu melihat ke arah tangga, yang berada di bawah jendela di atap, cukup besar untuk anak-anak melewatinya. Dia dapat menarik kesimpulan apa yang kira-kira terjadi di sini.
Dia melambaikan tangannya untuk mengusir semua orang, lalu berjalan dan mengendong sendiri wanita itu di lengannya.
Dalam pelukannya, wangi yang lembut, sejuk dari sebelumnya pun kembali, dan bahkan lebih terasa kuat.
Melihat Lu Tingxiao mengangkat Ning Xi, Harta Kecil tidak menghentikannya, tapi raut mukanya menunjukkan ketidakinginannya. Seakan-akan dia berkata jika dia tidak terlalu kecil, dia sendiri yang akan menggendong Ning Xi.
…
Di Rumah Sakit Republik Rakyat Pertama, di Kota B
Pada saat Ning Xi bangun, hari sudah pagi.
Ketika dia membuka kedua matanya, dia melihat seorang pria duduk di kursi di sebelah jendela.
Kakinya yang panjang disilangkan dengan santai. Dia memakai setelan yang dijahit khusus pas ramping, yang menonjolkan bahunya yang lebar dan pinggangnya yang ramping. Kemeja putihnya dikancing semua sampai ke kerah. Dia bermandikan cahaya matahari, tapi tubuhnya terlihat dikelilingi oleh embun beku kuno. Sikapnya yang dingin dan tenang bagaikan seorang kaisar jaman dulu.
Pria itu menyadari kalau Ning Xi memperhatikannya, dan mengalihkan pandangannya yang sedalam lautan pada Ning Xi. Pandangan dinginnya seakan-akan menembus diri Ning Xi.
Tatapan yang diberikan padanya terasa menganggu, seperti sebuah pisau bedah yang tajam, yang membelahnya bagian demi bagian; membuat tulangnya bergidik.
Ning Xi memutuskan untuk ikut bertarung, tidak mau kalah dari orang asing ini dan tatapannya yang tidak nyaman. Dia bertanya dengan tidak sabar, "Tuan, kalau boleh tahu, bagaimana aku bisa berada di sini? Apakah kau melihat seorang anak laki-laki? Dia berumur empat atau lima tahun, tidak suka berbicara, terlihat putih dan lembut, tapi juga sedikit membosankan!"
Membosankan…
Pria itu mengangkat alisnya saat mendengar penjelasannya, lalu melirik ke kanannya, suaranya sedingin penampilannya. "Apakah kau berbicara tentang Harta Kecil?"
Ning Xi dengan cepat mengikuti arah matanya dan melihat sesosok roti putih lembut yang tertidur di ranjang kecil di sisinya.
"Benar! Itu dia! Namanya Harta Kecil?"
Ning Xi menghela napas lega dan mengulurkan tangannya untuk merasakan dahi Harta Kecil. Demamnya sudah turun.
Sebelumnya, ketika dia sudah menolong anak itu kabur, dia sempat menyesalinya. Dia hanya seorang anak, yang sedang demam, di sebuah tempat kasar seperti bar anggur, apa yang akan dia lakukan jika sesuatu terjadi pada anak itu?
Ning Xi menoleh untuk memandang si patung es. "Kamu siapanya anak ini…?"
Begitu kata-kata itu terlontar keluar dari mulutnya, Ning Xi sadar bahwa dia tidak perlu bertanya.
Pria dan anak itu terlihat keluar dari cetakan yang sama. Sudah jelas bahwa mereka adalah ayah dan anak..
Tetap, si patung es menjawab, "Ayah."
"Hai cantik, kamu sudah bangun. Aku adalah Paman Kedua dari Harta Kecil!"
Mendadak, sesosok wajah besar bergegas menuju Ning Xi, membuatnya mundur ke belakang sampai dia melihat wajah pria tersebut dan berhenti. "Lu…. Lu Jingli?"
Dia adalah pangeran kedua dari Perusahaan Lu, bos dari Perusahaan Hiburan Dunia Mulia, tapi mengesampingkan penampilannya yang memukau dan posisinya, dia adalah seorang playboy. Dia sudah membuat banyak kejadian memalukan di media, lebih dari pada kebanyakan selebriti dan artis.
Dia tidak mungkin salah mengenali wajahnya.
Jika si patung es adalah ayah dari Harta Kecil, dan Lu Jingli adalah paman kedua dari Harta Kecil…
Maka bukankah si patung es adalah kakak laki-laki Lu Jingli, yaitu Lu Tingxiao?
Lu Tingxiao adalah dewa keberuntungan yang terkenal dari Kota Jing. Keberadaannya bagaikan seorang raja tanpa mahkota!
Siapa yang menyangka kalau anak yang dia selamatkan adalah putra tidak sah yang misterius dari Lu Tingxiao, sang pangeran emas yang berkilauan…