Ning Xi tersenyum tulus dan perlahan mendentingkan bir nya dengan gelas Lu Tingxiao. "Terima kasih!"
Saat dia tersenyum, Lu Tingxiao merasa dibutakan.
Setelah Ning Xi mengucapkan terima kasih, dia melihat ke Harta Kecil. "Terima kasih juga kepada Harta Kecil. Jika bukan karena dia, aku tidak akan bisa bergegas pergi ke audisiku. Sayang, mari kita minum juga!"
Harta Kecil melihat ke gelas susunya dan melihat ke bir Ning Xi dan ayahnya. Dia merasa tidak mau, tapi akhirnya, dia mendentingkan gelasnya ke bir Ning Xi dan menenggak semua susunya.
Ning Xi merasa kalau tingkah lakunya yang serius sangat menggemaskan. Apakah dia tahu tentang menghapus kepedihan dengan cara minum-minum seperti orang dewasa?
Setengah jalan dari makan malam, Lu Tingxiao pergi ke teras untuk menerima telepon masuk.
Ning Xi menyenggol Harta Kecil dan menyodorkan birnya kepada Harta Kecil. "Hehe, apakah kau penasaran akan rasanya? Cepat, mumpung ayahmu tidak ada di sini, cobalah sedikit! Tapi hanya satu teguk saja!"
Mata Harta Kecil bersinar laksana bintang di langit, dan dia menundukkan kepalanya untuk minum sedikit.
Walaupun rasanya tidak enak, tapi tetap saja dia begitu gembira.
Setelah Lu Tingxiao selesai menelepon dan masuk kembali, Ning Xi sudah duduk dengan baik dan berpura-pura tidak ada yang terjadi.
Harta Kecil lebih profesional lagi, dia meminum susunya perlahan-lahan. Tidak ada yang terlihat aneh.
Lu Tingxiao melihat seakan-akan dia tidak menyadari apa-apa, tapi secercah kehangatan muncul di kedua matanya.
Mereka bertiga mempunyai nafsu makan yang baik, Ning Xi membeli cukup banyak bahan makanan, tapi mereka masih sanggup menghabiskan semuanya.
Ning Xi melihat jam dan sadar bahwa hari mulai larut. Saat dia berpikir apakah sebaiknya mereka pulang segera atau tidak, kilat memancar di luar jendela, diikuti dengan suara keras guntur. Sepertinya ini permulaan dari badai besar.
"Aku menonton siaran cuaca hari ini, dan mereka mengumumkan kalau malam ini akan terjadi badai yang diikuti topan…".
Ning Xi mulai merasa pusing saat dia melihat ke arah hujan di luar jendela rumahnya. Harta Kecil melihat ke arah Ning Xi, demikian juga dengan Lu Tingxiao…
Akhirnya, setelah ditatap beberapa saat oleh pasangan ayah dan anak itu, dia berkata, "Ini sudah larut. Cuaca tidak terlihat baik, jadi jika Tuan Lu akan membawa pulang Harta Kecil, itu akan berbahaya. Bagaimana kalau… kalian berdua menginap di sini malam ini dengan aku?"
Dia hanya menyampaikan hal tersebut untuk kesopanan, dan dia rasa Lu Tingxiao tidak akan menyetujuinya.
Pada akhirnya…
Lu Tingxiao: "Baiklah."
Harta Kecil menganggukkan kepalanya berkali-kali.
Apa, dia setuju lagi…
Lu Tingxiao terlalu terus terang.
Mengapa dia merasa, kalau mereka berdua memang sudah menunggunya untuk menawarkan menginap?
Dia akan menjadi gila!
Akhirnya, Lu Tingxiao dan Harta Kecil menginap.
Tempat tinggal yang disiapkan oleh perusahaannya tidaklah besar: hanya ada sebuah kamar tidur dan ruang keluarga. Memutuskan di mana mereka bertiga akan tidur akan menjadi sebuah masalah.
"Malam ini, aku akan tinggal di ruang keluarga. Tuan Lu, anda dan Harta Kecil dapat tidur di kamar tidurku. Aku akan mengganti spreinya dulu…"
"Tidak perlu, aku akan tidur di ruang keluarga. Kau dapat tidur dengan Harta Kecil di kamar tidur." Nada Lu Tingxiao tidak memungkinkan adanya perdebatan.
Ning Xi merasa dia sudah berbuat dosa; bukan hanya dia membiarkan CEO perusahaan besar makan hot pot yang murah, bahkan membiarkan dia untuk tidur di ruang keluarga.
Kalau saja hanya Lu Tingxiao, tanpa anaknya, yang ada malam ini - bahkan kalau ada hujan es batu sekalipun - Ning Xi tidak akan mengijinkan dia untuk tinggal, karena bagi pria lajang dan wanita lajang, tinggal di bawah satu atap akan menjadi masalah, apalagi setelah perkataan Lu Tingxiao kepadanya tadi siang. Tapi dia tidak mempunyai pilihan, dan lagi pula ada Harta Kecil.
Karena jika Lu Tingxiao membawa putranya pulang ke rumah dalam kondisi cuaca buruk, tentu akan sangat berbahaya. Dengan adanya Harta Kecil di sini, situasinya tidak akan terlalu buruk, kan?
Ning Xi hanya dapat menerima nasibnya. "Aku akan melihat apakah aku dapat menemukan pakaian untuk kalian berdua, supaya kalian dapat membersihkan diri dan berganti baju…"
Setelah mengacak-acak lemari pakaiannya, akhirnya dia menemukan sesuatu.