Chereads / Grup Obrolan Pengembangan Diri / Chapter 31 - Sungai Utara si Pendekar Kelana yang Putus Asa

Chapter 31 - Sungai Utara si Pendekar Kelana yang Putus Asa

Meskipun jika aku menghadapi badai petir yang mengerikan seperti yang Enam Belas alami, jadi apa? Meskipun jika aku mendapat yang lebih parah, jadi apa?

Aku tidak perlu memberikan jawabannya.

Meskipun jika ada banyak rintangan, meskipun jika ada berbagai macam badai petir, meskipun aku bisa mati kapanpun.

Bagaimana bisa hidup biasa di bandingkan dengan hidup yang indah?

Kata Confucius, "Mendengar kebenaran di pagi hari, bisa mati puas di malam hari."

Ya, aku bisa mati puas!

Ia tidak akan melewatkan kesempatan ini. Tidak ada yang ingin melewatkan kesempatan seperti ini kecuali ia pengecut.

❄❄❄

Beberapa anggota sedang berbincang di grup Sembilan Provinsi Nomor Satu.

Si Bulu Lembut memberitahu Sungai Utara si Pendekar Kelana tentang pengalamannya di Kota J, bagaimana ia bertemu dengan Senior Song, bagaimana ia menemukan Kuil Lampu Hantu dan bagaimana ia menangkap roh hantu.

Song Shuhang merasa lebih tenang ketika ia melihat si Bulu Lembut online.

Menekan tombol "enter", ia mengirim pesan pertamanya di grup Sembilan Provinsi Nomor Satu.

Tertekan oleh Tumpukan Buku: "Hai, Senior-senior."

Sapaan yang sangat wajar, tapi untuk pendatang baru, pembukaan seperti itu benar,kan?

Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu: "Kau senior yang mana? Hai Senior."

Si Bulu Lembut benar-benar online, dan baginya, semua di grup itu adalah senior, kecuali 'si Enam Belas dari Klan Su'.

"Oh? Tertekan oleh Tumpukan Buku?" Sungai Utara si Pendekar Kelana sedikit terkejut.

Ia mengingat, sekitar 10 hari yang lalu, pemilik grup, Raja Sejati Gunung Kuning mengundang orang biasa ke grup ini tanpa sengaja. Namun Sungai Utara si Pendekar Kelana hampir lupa ada orang yang seperti itu di grup.

Dia mengira lelaki itu akan keluar dari grup segera- lagipula, tidak tahu semua anggota grup ini sebenarnya adalah pendekar, melihat isi obrolan, lelaki itu akan berpikir ia masuk ke grup orang-orang gila, dan keluar secepatnya.

Ia tidak mengira Tertekan oleh Tumpukan Buku tetap di grup selama ini. Dan sekarang, ia memanggil anggota-anggota di grup ini 'seniors'. Apa dia sudah tahu keistimewaan grup ini?

Tertekan oleh Tumpukan Buku: "Hai, Senior Sungai Utara. Bulu Lembut, terima kasih untuk kiriman dua karton bahan obat!"

"Eh? Eh?! Ini Senior Song!!!" si Bulu Lembut langsung menyadarinya dan berseru. Dia belum tahu senior yang memiliki nama dunia "Song Shuhang". Tiba-tiba, Senior Song hari ini online.

Tertekan oleh Tumpukan Buku: Bulu Lembut, panggil aku Shuhang saja. Aku hanya orang biasa yang dimasukkan tanpa sengaja ke grup ini oleh Raja Sejati Gunung Kuning. Karena akunku hanya berbeda 1 digit denganmu. Itu alasan Raja Sejati Gunung Kuning salah memasukkanku, sebenarnya ia ingin memasukkanmu.

"Oh? Senior Song, aku baru tahu, kalau nomor akun kita hanya berbeda 1 digit saja. Kebetulan sekali!" si Bulu Lembut senang mengetahui itu- sepertinya tidak mudah untuknya melupakan "Senior Song".

Melihat pesan si Bulu Lembut, Sungai Utara si Pendekar Kelana akhirnya menyadari 'Senior Song yang baik hati dari grup' yang si Bulu Lembut temui di Jiangnan ternyata dia, Tertekan oleh Tumpukan Buku.

Jadi itu alasannya ia memanggil anggota di grup dengan 'Seniors'.

"Shuhang, sejak kau sudah mengirim pesan di grup ini, kau sudah mengetahui sesuatu yang istimewa tentang grup ini dari Bulu Lembut." Sungai Utara si Pendekar Kelana menambahkan 😄.

Sepertinya ramalan Raja Sejati Gunung Kuning benar-benar tepat, jauh lebih baik daripada Peramal Trigram Abadi. Teman ini benar-benar ditakdirkan untuk bergabung di grup ini. Tapi, mengapa Raja Sejati Gunung Kuning tidak memberi tahu hasil ramalannya?

Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu: "Apa yang Senior Song temukan dariku?"

Tertekan Tumpukan Buku: "Kenyataannya, banyak yang dikerjakan si Bulu Lembut. Ketika aku membantu mencari Kuil Lampu Hantu, aku rasa ia agak berbeda dari orang biasa. Tapi yang lebih penting adalah dua karton bahan ramuan obat yang kuterima darinya, yang baru saja kucoba formula obat Tabib… dan mencicipinya."

"Oh? Kau sudah berhasil membuat ramuan obat?" tanya Sungai Utara si Pendekar Kelana sangat terkejut. Orang biasa menerima bahan-bahan obat dari si Bulu Lembut, mengikuti instruksi formula ramuan itu, dan berhasil membuat ramuan obat itu tanpa bimbingan siapapun?

Sejak kapan meramu obat menjadi semudah itu?

Atau, apa karena Song Shuhang memiliki keberuntungan yang bagus? Keberuntungannya yang bahkan membuat dewa juga iri?

Keberuntungan itu sangat misterius dan rahasia, tapi kau tidak bisa menyangkal itu tidak ada. Pendekar Kelana dari Sungai Utara mengetahui orang yang keberuntungannya membuat iri dewa. Orang yang tidak mengerjakan apa-apa sepanjang hari. Jika ia membutuhkan uang, ia hanya perlu keluar dan berjalan-jalan, lalu ia akan menemukan uang di tanah di mana-mana dan ia hanya perlu mengambilnya. Pemasukannya dari itu yang bisa membuat hidup berkecukupan selama beberapa hari.

Sayangnya, meskipun keberuntungan begitu bagus, lelaki yang tidak memiliki bakat untuk pengembangan diri. Kalau tidak, Sungai Utara si Pendekar Kelana akan menjadikannya muridnya.

Si Bulu Lembut terkejut juga. "Senior Song, aku pikir bahan-bahan obat itu belum sampai padamu sampai siang ini? Kau hanya bisa paling tidak membuat 1 porsi sekarang. Apa kau berhasil dalam percobaan pertamamu?"

"Aku tidak tahu kalau aku berhasil atau tidak… meskipun aku mengikuti langkah-langkah formula itu, ada kecelakaan kecil saat bahan ke 41." kata Song Shuhang, "Akhirnya aku hanya dapat sekitar 5 sendok ramuan obat, dan aku cicipi sedikit. Ternyata, tubuhku menjadi kuat. Penglihatan, kebugaran, daya tahan, atau kekuatan, semuanya menjadi kuat.

"Dengan ciri yang di atas, jelas-jelas kau sudah berhasil meramu ramuan obat itu. Meskipun ada kecelakaan, paling tidak, kualitas ramuan itu tidak akan jadi bagus" kata Sungai Utara si Pendekar Kelana.

Karena efek ramuan obat itu mudah diluluhkan.

Tidak seperti obat yang tingkat tinggi, orang tidak akan memiliki kualitas yang bagus. Meskipun kualitas ramuan obat itu tidak bagus, akan berefek sama jika orang mengkonsumsinya- itu mengapa semua anggota di grup ini lebih memilih resep Tabib meskipun efeknya hanya setengah dari yang lama.

Jika obat yang bagus, perbedaan yang kecil di kualitas akan membuat perbedaan yang jauh di efeknya, dan itu sulit untuk mengukur efek dari jumlahnya. Obat yang bagus lebih sulit menyerap efeknya. Obat bagus, membuat sedikit perbedaan di kualitas dibandingkan dengan ratusan obat yang tingkat rendah. Semakin banyak obat yang dikonsumsi, semakin sulit efeknya diserap, dan lama-lama, obat itu tidak berefek terhadap pendekar.

"Shuhang, sebenarnya, aku lebih penasaran berapa banyak tungku ramuan obat yang kau buat? Berapa kali kau coba membuatnya?"tanya Sungai Utara si Pendekar Kelana dengan penasaran.

"Berapa tungku? Seharusnya hanya ada satu. Karena aku hanya memiliki satu kompor induksi." jawab Song Shuhang dengan jujur.

Sebelum ia mengirim pesan ini, Bulu Lembut menjawab, "Untuk berapa kali, kupikir Senior Song hanya mencobanya sekali. Karena butuh sekitar 5-6 jam sejak bahan-bahan itu sampai kepadanya.

'Satu Tungku, dan dia berhasil dalam percobaan pertama?!' tiba-tiba kaki Sungai Utara si Pendekar Kelana menjadi lemas dan ia hanya ingin menangis- sebagai pendekar kelana, ia harus bergantung pada dirinya sendiri ketika ia mulai mengembangkan diri.

Berapa kali ia gagal ketika ia mencoba membuat ramuan obat itu dulu? Ia tidak mengingatnya! Bagaimanapun, ia gagal berulang kali, dan tidak bisa meramu ramuan obat sampai hampir semua keberuntungannya hilang, meskipun ia meramu ramuan yang versi lama itu lebih sulit… Bagaimanapun, perbandingannya terlalu ketara!

Omong-omong, apa itu 'kompor induksi'? Alat baru untuk meramu obat?

Apa Bulu Lembut juga memberikan Shuhang kompor? Apa karena alat baru itu bisa menambah tingkat kesuksesan untuk membuat ramuan itu?

Penasaran, Sungai Utara si Pendekar Kelana bertanya, "Shuhang, kompor induksi yang kau sebut tadi, apa itu alat baru untuk membuat ramuan obat?"

"Oh? Apa ada tungku semacam itu?" tanya si Bulu Lembut dengan ragu-ragu

Melihat balasan si Bulu Lembut, Sungai Utara si Pendekar Kelana merasa sakit hati- ia merasa jawaban Song Shuhang akan membuatnya menangis.

"…"Song Shuhang menatap kompor induksi di dapur dan mengetik, "Tidak, itu hanya kompor induksi No. 12 yang diproduksi oleh Perusahaan Weizhen."