Chereads / Orchid: Bride Of The CEO Mafia / Chapter 14 - Cemburu dan kesal tapi cinta

Chapter 14 - Cemburu dan kesal tapi cinta

Pulang sekolah, Felix menungguku di gerbang. Saat itu Kim dan teman-temannya mengamati Felix dari jauh. Aku berjalan beriringan dengan Mosa dan Fena, lalu berpisah di area parkir.

"Jadi motormu masuk bengkel?",

"Ya, aku harus gimana lagi. Apa boleh buat",

"Aku heran deh gak seperti biasanya loh ada orang yang ngerusak motor orang lain ditempat itu",

"Mungkin orang lain gak sengaja karena emosi",

"An, aku dan Fena ke parkir dulu ya. Kamu pulang mau ikut aku atau Fena?",

"Aku ada yang jemput, tuh di gerbang!",

"Eh, gak salah tuh itu orang yang jemput kamu?",

"Iya gak salah, emang kenapa?",

"Itu cogan dari HS1 kan? Kalau gak salah namanya Felix",

"Benar sekali, kalian tahu tuh",

"Adik Lisa!",

"Ya benar, dah…"

Mendekati Felix,

"Sudah lama nunggu, Fel?",

"Gak baru aja kok, kayaknya motormu sudah beres dech. Kita kesana aja yuk!",

"Oke",

Naik ke motor Felix dan pergi ke bengkel milik ayah Sabastian. Tiba di bengkel, kedatangan kami ternyata di tunggu teman-teman Felix.

"Lama sekali! Ngapaian aja kalian di jalan?",

"Bawel loh, Won. Kenapa gak lo aja yang jemput An?",

"Heheh, bercanda kok!",

"Motormu sudah beres kok An, ini kuncinya",

"Terima kasih Sabastian",

"Sama-sama tapi kameranya kami gak bisa mengganti dengan yang baru. Jadi biayanya kamu bisa menemui ayahku disana",

Aku mengambil kunci dan menemui ayah Sabastian.

"Paman, berapa biaya motor saya?",

"500 ribu, ini rinciannya…"

Melihat rincian dan membayar.

"Terima kasih paman",

Kembali menemui yang lain.

"Fel, aku pulang duluan ya! Kamu pulang gak?",

"Iya aku pulang lah, entar baru jalan lagi. Kalian semua pulang aja dulu, nanti kita ketemuan di tempat biasa ya!",

"Oke!",

Sebelum naik motor ku kenakan mantel yang kusimpan di dalam tas. Lalu pergi.

Tiba di rumah kami kaget melihat rumah berantakan dan Lisa tidak ada di rumah. Segera saja Felix menghubungi Lisa.

"Lis, kamu dimana Kak?",

Yang mengangkat telpon bukan Lisa tetapi seorang pria, " Lisa ada di rumahku, dia baik-baik saja",

"Ini siapa ya? Dimana Lisa sekarang!",

Kudengar Felix bicara dengan tinggi, ia mengkhawatirkan Lisa. Aku menduga ada sesuatu yang telah terjadi padanya.

"Datanglah ke alamat ini…",

Felix segera menutup telpon dan pergi, aku pun mengikuti dirinya dari belakang. Kami berhenti di sebuah rumah besar dengan pengawalan, seorang pria berjas membuka gerbang dan mempersilahkan kami masuk.

Begitu di ruang tamu, tahulah aku siapa pemilik rumah besar ini. Felix segera mendekati kakaknya.

"Kak Lisa baik-baik saja? Dia siapa kak?",

Menanyakan pria berjas hitam berambut panjang.

Aku pun mendekati Felix, dan menatap pria itu.

"Jadi, sebenarnya ada apa dengan keluarga kita. Paman?"

Felix kaget ketika An mengatakan itu,

"Dia pamanmu, An?"

"Ya Felix. Paman Chan, jangan sampai aku menduga yang tidak-tidak. Aku sudah bilang pada paman jangan libatkan keluargaku!",

"An, dengarkan paman! Paman akan jelaskan semuanya padamu",

"Apalagi, paman? Aku sudah muak dengan semuanya. Aku sudah bilang kan pada paman untuk tidak melibatkan ayah dan ibuku",

"An, kita bicarakan itu berdua ya! Ikuti paman",

Aku pun mengikuti paman, sementara Felix bicara dengan Lisa.

Ruang kerja paman

Paman chan menatap diriku, dengan penuh harap aku mengerti keadaan ini.

"Seorang pria datang menyamar untuk membunuh kedua orang tuamu. Itu bukan dari paman, atau paman penyebabnya atau Hyun penyebabnya",

"Lalu siapa? Apa paman telah membereskan orang itu?",

"Ya, seperti yang kamu tahu. Paman meminta Lisa menjaga dirimu agar mereka tidak mengincar nyawamu juga. Hyun baik-baik saja. Orang itu ada sudah kutangani tetapi…",

"Tapi apa paman?",

"Paman gagal menjaga keluarga paman. Paman minta maaf",

"Dimana Hyun sekarang?",

"Dia bersama Yoong, dan akan segera kemari",

"Hah, bersama pria itu lagi pasti datangnya akan telat. Lalu ada apa dengan Lisa?",

"Dia baik-baik saja, jangan khawatir padanya",

"Aku tidak bisa menyepelekan hal kecil paman, ada apa dengan Lisa?",

"Paman kan sudah bilang ini telah berakhir, Lisa baik-baik saja. Oya paman mau nanya hubunganmu dengan Yoong bagaimana?",

"Huh nyebelin! Paman, jika sudah selesai paman kembalikan Hyun pada public. Kalau Hyun tidak bersalah",

"Iya tenang aja, paman sudah bicarakan hal ini pada polisi kok. Nah nanti malam paman mau bicara dengan public, mau ikut gak?",

"Ngak!",

"Kok gitu? Biasanya numpang wajah tuh sama paman!",

"Huh, udah besar kale paman!",

"Hahaha, iya-iya. Kamu masih mau tinggal sama Lisa atau sendiri aja? Atau ikut paman, atau sama Hyun atau sama Yoong",

"Hah, paman-paman. Aku mau sendiri aja bisa kan? Apa Yoong melanjutkan sekolahnya, Paman?',

"Nah, tuh nanya-nanya Yoong. Ada apa sih?",

"Paman!",

"( Tersenyum manis) iya dia masih sekolah kok, jadi kamu mau tinggal dimana?",

"Rumah sederhana, tanpa pengawasan",

"Paman gak bisa beri itu, paman khawatir padamu. Paman gak mau sesuatu terjadi padamu",

"Hah, lalu?",

"Tinggal sama paman gimana?",

"Iya, ya. Ngak mau. Paman kan sibuk. Tuh, Lisa dapat pekerjaannya lagi gak?',

"Ya dapat lah, dia udah baik gitu kembalikan pekerjaannya dia gak apa-apa kan?",

"Ya gak masalah tapi awas aja ya kalau perusahaan hancur kacau balau, paman harus tanggung jawab",

"Iya"

Yoong dan Hyun masuk ke ruangan ini. Kulihat Hyun datang, aku langsung memeluk erat dirinya.

"Kak, bagaimana kabar kakak?",

"Baik",

"Aku gak dipeluk, An?",

"Ngak!",

"Masih marah sama aku? Kan aku udah minta maaf kalau aku datang terlambat",

"Kak Hyun, aku pergi dulu menemui Lisa",

Hyun dan Chan tersenyum manis.

"Masih dimarahi nih cieee…",

"Jangan gitu!",

"Hahaha….sabar-sabar ya! Dia gak gitu kok",

***

Menemui Lisa, dan Felix di ruang tamu

"Lisa baik-baik saja?",

"Iya baik",

"Lis, aku sudah bicara sama paman. Mulai hari ini aku ngak tinggal lagi sama kalian. Dan, Lisa akan kembali bekerja. Tapi jangan ceroboh ya!",

Lisa tersenyum manis,

"Kamu akan pergi, An?",

"Tidak, aku akan tetap tinggal disini tapi punya rumah sendiri. Aku gak mau satu rumah",

"Kenapa gak tinggal sama kita aja?",

"Lis, aku gak mau merepotkan kalian. Kalian gak tau gimana sifatku yang sebenarnya. Aku gak mau melibatkan kalian lagi meski masalah ini sudah selesai",

"Jadi kamu tinggal dimana?",

"Rumah sederhana bersama rakyat biasa, aku lebih suka begitu. Nanti aku beri alamatnya pada kalian".

"Ya, terima kasih sudah mengembalikan pekerjaanku",

"Sama-sama, kamu pantas mendapatkannya dan kamu juga hebat untuk menjadi bodyguard untuk menjaga wanita sepertiku",

Tersenyum satu sama lain.

***

Pagi, aku telah menemukan rumah baruku dan tinggal disana. Pemindahan barang-barang cepat sekali dan rumah ini siap aku huni dengan bantuan dari pekerja pemindahan barang.

Aku senang jika masalah ini telah selesai, dan kini aku sedang menuju tempat pemakaman ayah dan ibu. Berjalan mencari makam mereka. Begitu menemukannya, ku berlutut dan meletakan bunga di atas makam mereka.

"Ayah, ibu. Kini semuanya sudah usai, semua baik-baik saja. Paman Chan telah mengurus urusan itu. Aku akan baik-baik saja disini, dan kuharap kalian juga baik baik disana. Aku akan selalu mendoakan kalian dan berusaha menjadi yang terbaik di dunia ini untuk kalian. Ayah, Ibu. Sebenarnya aku mau minta maaf jika selama ini aku menyembunyikan diriku. Aku memang putri kalian tetapi ketika kalian pergi aku hampir menjadi seperti paman Chan. Tapi kalian tak perlu khawatir, Orchid hanyalah sebuah kelompok biasa dan membantuku untuk menyelesaikan masalah keluarga kita. Kemarin, ketika aku pulang bersama Lisa dan Felix.

Aku mendapat pemberitahuan bahwa pelaku tewas di Rosewell Bus. Aku yakin Chan terlibat. Orchid melaporkan hal yang terbaik, dan kami akan terus bekerja untuk menjadi terbaik dalam memberantas kejahatan. Ya, setidaknya di keluarga kita karena aku tidak yakin paman Chan itu orang baik untuk memimpin perusahaan kita. Hyun telah mendapatkan kebebasan kembali berkat bantuan paman Chan. Hanya itu yang ingin aku bicarakan pada ayah dan ibu. Terima kasih dan aku akan selalu mendoakan kalian. Tenanglah ayah dan ibu disana." Senyumku yang kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

Ada tiga perempuan sedang mengamati tempat itu dari jauh, mereka berpakaian wanita biasa. Mereka sedang bertugas mengamati seorang wanita yang datang ke makam Alex dan Hyuna, mengamati wanita pemimpin Orchid.