Chereads / Orchid: Bride Of The CEO Mafia / Chapter 11 - Chapter 11- sayang dibuang

Chapter 11 - Chapter 11- sayang dibuang

Ruang kerja tim Orchid,

"Kita mendapat sasaran target, dia akan menjual senjata dan melakukan pertemuan dengan pembeli. Menurutmu dia akan membuat rencana? Dimana?"

"Yuan, jika aku jadi dirimu. Menurutmu dimana aku bisa melakukan semua itu tanpa ada gangguan?",

"Aku akan pergi ke acara, sebuah acara yang ramai pengunjung",

"Sekarang apa?"

"Festival bunga, sepertinya tempat itu ramai pengunjung",

"Mungkinkah dia akan melakukannya disana? Jika yam aka kekacauan besar akan terjadi. Lebih menakutkan jadi terjadi diluar dugaan kita",

"Orchid, kami mendapat sasaran. Informan kita mengatakan Higen akan menjual senjata dan melakukan pertemuan dengan pembeli",

"Apa dia melibatkan Pangeran Kegelapan?",

"Tidak, dia tidak terlibat. Sepertinya pria itu telah menghilang dari dunia mafia. Tidak ada aktivitas kejahatan yang dia lakukan",

"Eye Shadow?"

"Tidak ada, mereka seperti pembunuh berdarah dingin saat ini",

"Siapa agent yang ada di lapangan?",

" Sean, dan anak buahnya",

"Aku ingin dia kesana, berbaur",

"Baik Orchid, akan kami laksanakan",

"Aku ingin dia hanya mengawasi dan jangan sampai ada korban. Target kita adalah menangkap Akira. Kalian mengerti apa yang harus kalian lakukan?"

"Kami mengerti Orchid",

Komunikasi terputus, semua kembali bekerja sesuai perintah Orchid.

***

Rumah Lisa, kamar An.

Duduk di meja belajar, menutup telepon hologram. Memperhatikan handphone sebentar, lalu mulai belajar pelajaran besok di sekolah. Memperhatikan tiap kata di halaman buku pelajaran, tapi entah kenapa aku terpikir akan Yoong sekarang. Aku pun bergegas mencari informasi terbaru dirinya di internet.

Mengetik di internet, " Kabar terbaru Yoong, CEO Alex Co.," Tetapi yang keluar malah berita lama, mengulir halaman pencarian kebawah. Akhirnya aku menemukan berita terbaru dari Yoong. Informasi tentang Yoong di media social bersama seorang gadis. Ia berfoto berdua dengan dekat seperti sepasang kekasih. Gadis itu pun tak lain adalah Yora, dan pemilik akun ini tak lain adalah Yora Kafila dengan nama media social Yora Nara Yoong. Artinya Yora Nara dan Yoong. Itu mengesalkan bagiku setelah melihat foto mereka.

"Lalalalalalala…."bunyi pesan chat grup masuk ke handphoneku. Sebuah pesan masuk dari dua sahabatku.

"Hallo, An. Apakah kamu bisa datang ke rumahku? Bukannya hari ini kamu sudah janji datang ke rumahku"pesan Fena

"Ah ya ampun aku lupa. Ya baiklah aku akan segera kesana"jawabku.

Aku pun bergegas mengganti pakaian, merias diri, mengambil tas dan memasukan barang yang kuperlukan seperti handphone dan uang. Berjalan keluar kamar, dan melihat Lisa duduk di sofa ruang tamu.

"Lisa, aku mau pergi ke rumah Fena. Lisa mau ikut?"

"Ya aku akan ikut. Tetapi setelah sampai di rumah Fena, aku akan pergi. Aku harus menyakinkanmu bahwa kamu benar-benar pergi kesana",

"Baiklah, tapi bagaimana kamu pulang nanti",

"Aku akan naik taksi, aku hanya mengikutimu dari belakang",

"Apa taksinya telah datang?"

"Belum, aku akan memesan taksinya sekarang", Lisa pun mengambil handphonenya yang terletak di atas meja lalu memesan taksi online. Tak beberapa lama kemudian taksi online datang, kami pun bergegas pergi. Aku dengan motorku dan Lisa dengan taksi online yang dipesannya.

***

Perjalanan yang menyenangkan di sore hari, angin yang sejuk dan matahari yang menyinari dengan indah. Beberapa menit di perjalanan akhirnya aku tiba juga di rumah Fena. Lisa yang melihatku telah tiba di rumah Fena pun pergi tanpa turun dari taksi. Melepas helm dan berjalan mengetuk pintu rumah Fena.

"Tok..tok..tok"suara ketukan pintu, "Fena,

Fena"panggilku

Terdengar suara langkah kaki bergegas menuju pintu, Fena pun membuka pintu dan menyapaku " An, selamat sore. Mari masuk!"ajaknya

"Sore Fena, terima kasih"jawabku. Aku pun diajak Fena ke kamarnya. 

Berjalan menaiki tangga, Fena berucap " An, aku dan Mosa minta maaf. Kami pikir kamu menyukai Felix, ternyata tidak. Maafkan kami ya?"

"Ya aku sudah memaafkan kalian, aku mengerti bagaimana rasanya jika mencintai seseorang dan dikhianati"jawabku

"Terima kasih, kamu ternyata sangat baik dan memperhatikan kami. Aku tidak pernah menyadarinya sebelumnya", Fena mulai membuka pintu. Terlihatlah siapa yang ada di kamar Fena sekarang. Seorang gadis berambut pendek dengan pria populer di sekolah, ya mereka adalah Mosa dan Kaori.

Aku pun hanya tersenyum manis melihat mereka berdua, "Aku pikir hanya ada kita bertiga saja disini"ucapku

"Ya maaf, aku mengundang Kaori juga"jawab Fena

"Tidak apa"jawabku segera duduk di lantai bergabung dengan mereka.

"Hay An, wah senangnya bisa bertemu denganmu. Aku tidak menyangka mereka membuat rencana untuk mempertemukan kita"ucap Kaori

"Ya aku juga"jawabku dengan senyum pendek

"Kalian sudah saling kenal ya? Senangnya punya banyak teman"ucap Mosa

"Oh iya aku lupa membuatkan minuman. Mosa bantu aku ya buat minuman"ajak Fena

"Oke"

"Kalian berdua tunggu disini aja"senyum Fena

Mosa dan Fena pun pergi meninggalkan kami berdua di kamar ini. Aku menatap pria ini dengan senyuman.

"Apa ini pertemuan kebetulan kita?"tanya Kaori

"Aku lebih menyebut ini dengan rencana mereka berdua, walau itu tidak benar",

"Hem, kamu seriuskan akan ke Festival Bunga bersamaku?"

"Ya tentu saja kenapa tidak, bukankah aku sudah bilang itu di sekolah. Tapi nampaknya aku juga akan berangkat bersama Lisa. Ya mau bagaimana lagi, Lisa adalah pengasuhku disini",

"Ya tidak masalah, tentu ini akan menyenangkan bukan?"

"Mungkin. Kenapa mereka lama sekali ya?"

"Aku tidak tahu, kudengar di toko buku ada buku baru. Mau mampir kesana?",

"Boleh, bersamamu?"

"Ya tentu saja. Apa buku favoritmu?"

"Aku suka novel, dan buku pelajaran. Novel yang aku suka adalah Bride Of CEO Mafia dan Discover Of The Moon tentang seorang gadis bernama Rembulan special edisi baru. Penulisnya adalah Anita",

"Nama penulisnya sama ya dengan namamu",

"Em, benar. Aku menyukainya, edisi baru yang lebih menarik dari sebelumnya. Bagaimana denganmu, buku apa yang kamu suka"tanyaku dengan tersenyum

"Aku suka komik",

"Wah, komik apa?"

"Komik no iklan, hehehe gak boleh ada iklan kan ya disini",

"Ya benar",

Fena dan Mosa datang, mereka membawa makanan dan minuman. Meletakkannya di lantai di depan kami. Makanan dan minuman itu berada di tengah kami.

"Maaf kami lama sekali"ucap Fena

"Ya tidak apa, aku punya banyak waktu disini",

"Baguslah kalau begitu karena kita semua akan sangat lama disini"ucap Mosa

Perbincangan hangat pun dimulai, Fena dan Mosa nampak mencoba mendekatkan Kaori dengan Anita. Anita hanya menanggapinya dengan senyuman.

***

Mosa mendapat pesan dari Samuel, ia mulai membalas pesan itu. Samuel, " Hay Mosa, aku mau mengajakmu ke Festival Bunga. Bisakah kita pergi?"

"Maaf, aku sudah ada yang mengajak",

"Apa ajakan itu dari Felix?"

"Ya benar, maaf ya aku tidak bisa"

"Ya tidak masalah" pesan segera berakhir, percakapan itu singkat tetapi membuat Samuel marah. Samuel menyukai Mosa tanpa sepengetahuan Mosa. Samuel yang berada di pinggir jalan menendang-nendang pohon yang ada di dekatnya. Kesal bukan main dan ini baru pertama kalinya ajakan dirinya ditolak Mosa.

"Sial, bagaimana bisa aku didahului?"

Tanpa sengaja Felix melintas di jalan yang sama saat itu, Samuel yang melihatnya segera mengejar Felix dengan motor. Ngebut-ngebutan di jalan terjadi. Samuel berusaha menyalip Felix lebih dulu. Felix yang mengendarai motor melihat seseorang berusaha menyalip dirinya, ia mengenal motor itu tak lain adalah milik Samuel. Felix tersenyum, ia pun menambah kecepatan motornya.

Samuel tidak mau menyerah, ia pun menambah kecepatan dan mencari cara untuk menghentikan Felix. Samuel berhasil menghalangi jalan Felix, Felix yang melihat Samuel di depan secepatnya me-rem motor. Felix berhenti tepat di depan Samuel. Felix segera turun dari motor dan melepas helm begitu juga dengan Samuel.

Samuel berjalan mendekati Felix berucap, "Felix, aku sudah bilang padamu jangan dekati Mosa! Apa kamu tidak mengerti juga ucapanku?".

"Hem, menurutmu aku harus bagaimana? Kau takut kalah ya? Mengapa tak mencoba merebutnya kembali, sebaiknya menyingkir dari jalanku?" jawab Felix kembali menaiki motor dan pergi meninggalkan Samuel.

Perbincangan ini sangat menyenangkan bagiku, kami tertawa bersama di ruangan ini. Tiba-tiba aku mendapat sebuah pesan dari Lisa.

"Ya Lisa, baiklah. Aku akan segera pulang. Tentu, ya aku mengerti"ucapku mengakhiri komunikasi.

"Ada apa An?"tanya Mosa

"Lisa memintaku pulang, jadi aku harus bergegas pulang",

"Mau kuantar pulang?"tanya Kaori

"Oh, maaf. Seseorang baru saja menungguku di depan.

Mungkin lain waktu ya"jawabku bergegas meninggalkan mereka semua. Keluar dari rumah Fena, dan menuju sebuah mobil yang telah menungguku. Segera masuk ke mobil, dan mobil ini mulai berjalan. Dua pria berada di depanku, mereka adalah asisten Orchid.