Prolog
Langit malam di atas kota Valtzheim tampak begitu tenang. Namun, di balik kedamaian itu, sebuah tragedi telah terjadi.
Di dalam salah satu mansion terbesar di distrik bangsawan, seorang pria tergeletak tak bernyawa. Tidak ada tanda-tanda perlawanan. Tidak ada suara pertempuran. Tidak ada luka yang terlihat. Hanya tubuh yang membeku, dengan wajah penuh ketakutan.
Para penyelidik tidak menemukan jejak pembunuh. Tidak ada saksi. Tidak ada bukti. Hanya satu pesan yang tertulis di dinding dengan tinta merah tua:
"Darah bangsawan akan mengering. Keadilan tidak memerlukan nama."
Keesokan paginya, di akademi bangsawan Lux Aurea, seorang pemuda berambut hitam tersenyum seperti biasa, bercanda dengan sahabatnya, seolah tidak terjadi apa-apa.
Namanya adalah Riven Aldevar.
Dan ia baru saja memulai revolusinya.