Hari-hari berlalu setelah pertemuan pertama mereka. Alendra tetap tinggal di apartemen kecil itu sementara lukanya sembuh. Hazelmo, meskipun awalnya takut, mulai terbiasa dengan keberadaannya. Tapi ada sesuatu yang tidak ia sadari—dari jendela di gedung seberang, sepasang mata lain memperhatikan mereka dengan penuh kebencian.
Zelena.
Ia berdiri di balik kaca dengan tangan mengepal. Alendra adalah miliknya. Ia sudah menghabiskan bertahun-tahun di sisi pria itu, berjuang, berdarah, membunuh. Dan sekarang, seorang gadis biasa dengan rambut pink telah merebut tempatnya?
Tidak. Ia tidak akan membiarkan itu terjadi.