Chereads / Demi cinta aku disini / Chapter 6 - Bab 5: Rahasia yang Seharusnya Tetap Tersembunyi

Chapter 6 - Bab 5: Rahasia yang Seharusnya Tetap Tersembunyi

Mereka tiba di sebuah rumah mewah di pinggiran kota Madrid. Rumah itu tersembunyi di balik pagar tinggi, dengan kamera keamanan di setiap sudut. Hazelmo masih mencoba mengatur napasnya ketika Alendra menariknya masuk ke dalam sebuah ruangan.

Ruangan itu gelap, hanya diterangi cahaya dari lampu gantung klasik. Di tengah ruangan, ada sebuah meja panjang dengan tumpukan berkas di atasnya.

Alendra mengambil salah satu berkas dan melemparkannya ke meja di depan Hazelmo.

Alendra: "Buka."

Hazelmo menatapnya dengan ragu, tapi akhirnya ia mengambil berkas itu. Saat ia membuka halaman pertama, matanya membesar.

Itu adalah foto seorang pria—pria dengan wajah yang sangat mirip dengannya.

Hazelmo (berbisik): "Siapa ini?"

Alendra: "Ayahmu."

Hazelmo membeku.

Hazelmo: "Tidak. Itu tidak mungkin. Ayahku sudah lama meninggal."

Alendra: "Memang. Dia dibunuh."

Hazelmo menggelengkan kepalanya, menolak untuk percaya. Tapi lalu Alendra mengatakan sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya terasa beku.

Alendra: "Dan aku… adalah salah satu orang yang membunuhnya."

Hazelmo merasa dunia berputar. Napasnya menjadi berat.

Hazelmo: "Tidak… Kau bohong… Kau…"

Tapi Alendra hanya menatapnya dengan ekspresi datar.

Alendra: "Aku tidak bohong. Itulah kenyataannya."

Hazelmo menjatuhkan berkas itu, tubuhnya gemetar.

Hazelmo: "Jadi selama ini… aku jatuh cinta pada pembunuh ayahku?"

Air matanya jatuh. Ia ingin berteriak, ingin melarikan diri, tapi kakinya terasa lemas.

Alendra melangkah mendekat, mencoba meraihnya, tapi Hazelmo mundur dengan tatapan penuh kebencian.

Hazelmo: "Jangan sentuh aku."

Alendra: "Hazelmo…"

Hazelmo: "Kau membunuhnya. Kau membunuh keluargaku. Dan sekarang kau ingin aku percaya padamu?"

Alendra terdiam. Ia tahu ini akan terjadi. Tapi saat melihat ekspresi Hazelmo—ekspresi penuh rasa sakit dan pengkhianatan—untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa takut.

Takut kehilangan satu-satunya orang yang pernah membuatnya merasa hidup.

Tapi Hazelmo tidak peduli. Dengan langkah gemetar, ia berbalik dan berlari keluar dari ruangan itu.

Alendra tidak mengejarnya.

Ia hanya berdiri di sana, membiarkan gadis itu pergi, sambil menyadari bahwa untuk pertama kalinya dalam hidupnya… ia telah kehilangan sesuatu yang lebih berharga dari apa pun.

Dan ia tidak yakin apakah ia akan bisa mendapatkannya kembali.

---

(Bersambung…)

Apakah Hazelmo akan membalas dendam pada Alendra? Ataukah perasaan mereka masih bisa menyelamatkan segalanya? Atau justru ini adalah awal dari kehancuran mereka?