"Bagaimana kau bisa masuk tanpa ketahuan?" tanya Soleia ketika mereka sampai di tangga berliku di ujung terowongan.
Anak tangga kayunya kecil dan tidak rata, dan lumut serta jamur telah tumbuh di atasnya membentuk lapisan yang licin dan berlendir. Soleia memegang pegangan tangga dengan satu tangan, mencengkeram sekuat tenaga saat mencoba untuk naik tanpa terpeleset dan jatuh ke ajalnya.
Di sisi lain, Ralph jauh lebih lincah. Dia berjalan cepat dan hanya berhenti sesekali untuk menunggu Soleia menyusul.
"Menyelinap melewati si tua bangka itu mudah," kata Ralph dengan santai. "Dia hampir tidak bisa melihat lebih dari jari tangannya dan sejujurnya, aku ingin tahu apakah dia bahkan bisa mendengar dengan baik sama sekali."