Riko, Sera, dan Kapten Bara tiba di Kota Pasir, sebuah kota yang terbuat dari bata kecoklatan dengan jalanan berdebu. Kota ini dikenal sebagai tempat para pedagang dan penyelundup berkumpul. Jika ada yang tahu apa yang terjadi dengan roti dari langit, pasti ada di sini.
Saat mereka berjalan di antara pasar yang ramai, Riko melihat seorang pria berjubah hitam membawa sekantong roti yang terlihat persis seperti roti dari Langit Gandum.
"Mungkin dia tahu sesuatu!" bisik Riko kepada Sera dan Kapten Bara.
Sera mengangguk dan mengendap-endap mendekati pria itu. Tapi begitu mereka hampir sampai, pria itu menyadari keberadaan mereka dan langsung berlari!
"KEJAR DIA!" teriak Kapten Bara.
Mereka bertiga langsung mengejar pria itu melewati gang-gang sempit, melompati gerobak, dan menerobos kerumunan orang. Riko hampir menangkap pria itu, tetapi pria itu melempar sekantong tepung ke arahnya, membuat Riko batuk-batuk dan kehilangan jejaknya.
Namun, Sera lebih cepat. Dengan keahlian memanahnya, dia menembakkan anak panah ke tali kantong pria itu, membuat roti di dalamnya berhamburan ke udara!
Pria itu terkejut dan tersandung, jatuh ke tanah. Kapten Bara segera menangkapnya dan menekan bahunya. "Sekarang, ceritakan yang sebenarnya! Kenapa kamu punya roti dari Langit Gandum?!"
Pria itu ketakutan dan akhirnya bicara. "Aku hanya seorang utusan... Ada seseorang yang menguasai pabrik roti di Langit Gandum. Mereka mencuri semua roti dan menjualnya ke para bangsawan!"
"Siapa yang melakukannya?" tanya Sera.
Pria itu menelan ludah. "Namanya... Raja Kelaparan."
Seketika, udara terasa mencekam. Raja Kelaparan adalah legenda di dunia petualang—sosok misterius yang dipercaya bisa mengendalikan rasa lapar seseorang.
Kapten Bara menggertakkan giginya. "Kalau benar dia yang ada di balik semua ini, kita harus bertindak cepat sebelum seluruh dunia kelaparan."
Sera mengamati peta yang jatuh dari kantong pria itu. "Ini... peta menuju pabrik roti rahasia di langit."
Riko mengepalkan tangannya. "Kalau begitu, ayo kita ke sana!"
Tapi sebelum mereka bisa bergerak, suara ledakan mengguncang Kota Pasir. Dari balik debu dan reruntuhan, muncul pasukan berseragam hitam dengan topeng berbentuk tengkorak roti.
"Mereka adalah Pasukan Raja Kelaparan!" seru pria itu ketakutan.
Pemimpin pasukan itu menunjuk ke arah mereka. "Tangkap mereka hidup-hidup! Mereka tahu terlalu banyak!"
Pertarungan besar pun dimulai...