Chereads / Immortal Cultivation: Beyond Revenge - For Love and Eternity / Chapter 47 - Bab 46 – Perpisahan di Sekte Lingyun

Chapter 47 - Bab 46 – Perpisahan di Sekte Lingyun

Pagi itu, suasana di Sekte Linglong sangat tenang. Angin pagi yang sejuk berhembus lembut, membawa ketenangan setelah seminggu yang penuh dengan perubahan besar. Semua anggota sekte sedang sibuk dengan rutinitas mereka, namun ada satu hal yang menggantung di udara, yang tak bisa disembunyikan: perpisahan yang akan terjadi. Yan Ling, pemimpin yang baru saja mereka ikuti, bersama Li Qing, akan meninggalkan Sekte Linglong dan kembali ke Sekte Lingyun. Meskipun itu adalah keputusan yang telah mereka buat, namun perasaan berat menyelimuti hati setiap orang yang ada di sana.

Di tengah semua persiapan, Yan Ling berdiri di depan semua anggota sekte. Di belakangnya, Li Qing berdiri dengan wajah yang penuh kecemasan. Meskipun mereka sudah memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, ada sesuatu yang terasa kurang. Mereka harus pergi, tetapi mereka tahu, perpisahan ini tidak akan mudah.

"Zhang Wei," panggil Yan Ling dengan suara yang penuh keyakinan.

Zhang Wei, yang telah dipilih untuk menggantikan Yan Ling sebagai pemimpin sementara di Sekte Linglong, maju dengan hormat. "Ya, Senior?" jawabnya dengan rendah hati.

"Sekte ini kini berada di tanganmu," kata Yan Ling, matanya menatap Zhang Wei dengan serius. "Aku percaya padamu. Jika suatu saat kalian membutuhkan bantuan, aku akan kembali. Sekte ini harus tetap aman dan kuat."

Zhang Wei menundukkan kepalanya dalam-dalam. "Terima kasih, Senior. Aku akan menjaga Sekte ini dengan segala kekuatan yang aku miliki," ujarnya dengan penuh tekad.

Seluruh anggota sekte yang mendengarkan kata-kata itu ikut menundukkan kepala, menunjukkan rasa hormat yang mendalam kepada Yan Ling. Mereka tahu bahwa meskipun Yan Ling pergi, dia tidak akan pernah benar-benar meninggalkan mereka. Sekte Linglong akan tetap hidup, bahkan tanpa kehadirannya, berkat keputusan bijaknya untuk memilih pemimpin yang tepat.

Yan Ling menatap sekelilingnya sekali lagi. "Kalian semua adalah bagian dari perjalanan ini," katanya, "Teruslah berlatih dan jaga Sekte ini. Jangan biarkan apa pun menghalangi kalian untuk berkembang."

Setelah itu, Yan Ling dan Li Qing melangkah maju, menuju pedang terbang yang sudah menunggu. Sebelum mereka pergi, Li Qing menoleh dan memberi senyum yang penuh perasaan kepada semua orang yang ada di Sekte Linglong. "Semoga kita bertemu lagi di lain waktu," katanya lembut, suaranya yang biasanya tenang kali ini terdengar agak serak karena emosi yang terkandung di dalamnya.

Dengan satu gerakan, pedang terbang mereka mengangkat tubuh mereka ke udara, dan dengan kecepatan luar biasa, mereka mulai terbang meninggalkan Sekte Linglong. Semua orang yang ada di sana mengangkat tangan mereka untuk memberi penghormatan, menyaksikan kepergian pemimpin mereka yang baru, namun dengan hati yang penuh harapan.

Perjalanan panjang mereka berlanjut, namun hatinya tetap terikat pada apa yang ditinggalkan di belakang. Dalam perjalanan itu, Yan Ling tampak tenang seperti biasa, namun ada sesuatu yang membebani pikirannya. Li Qing di sampingnya, meskipun dia berusaha menunjukkan ketenangan, namun perasaan kerinduan sudah jelas terlihat di matanya. Seperti yang sudah mereka rasakan selama ini, perjalanan mereka selalu penuh dengan rintangan dan perpisahan. Namun kali ini, perpisahan itu terasa lebih berat.

Tiga hari kemudian, mereka tiba di Sekte Lingyun, tempat pertama kali mereka bertemu. Tempat yang telah menjadi saksi dari banyak kenangan antara mereka. Namun, kali ini, suasana terasa berbeda. Yan Ling tidak langsung masuk ke dalam sekte seperti yang Li Qing harapkan. Dia berhenti di luar gerbang sekte, menatapnya dengan pandangan yang penuh makna.

"Senior," Li Qing akhirnya berkata dengan suara lembut, berusaha menahan perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya. "Ayo masuk. Sekte ini adalah tempat yang aman, dan aku ingin kita berdua berada di sini."

Namun, Yan Ling hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Qing Er," jawabnya dengan suara yang lembut, namun penuh ketegasan, "Aku masih ada urusan yang harus diselesaikan. Nanti, aku akan kembali. Aku berjanji padamu, aku akan selalu kembali ke Sekte Lingyun."

Li Qing menatapnya dengan mata yang mulai memerah. Tetesan air mata pertama kali mulai jatuh tanpa bisa ia tahan. "Senior, aku..." suara Li Qing tercekat. "Aku tidak ingin berpisah lagi."

Dengan lembut, Yan Ling menarik Li Qing ke dalam pelukannya. "Qing Er, jangan menangis," katanya, suaranya penuh dengan kasih sayang. "Aku tahu kamu pasti merindukanku, tapi aku tidak akan pernah mengingkari janjiku padamu. Aku akan kembali."

Li Qing merasa tubuhnya semakin lemah dalam pelukan Yan Ling. Air mata yang tak bisa ia tahan terus mengalir, namun dia tidak berusaha melepaskan diri. Dalam pelukan itu, dia merasakan kehangatan dan rasa aman yang selalu Yan Ling berikan kepadanya. Namun, dia juga tahu bahwa perpisahan ini adalah bagian dari perjalanan mereka yang harus ditempuh.

Setelah beberapa saat, Yan Ling melepaskan pelukannya dengan lembut. Li Qing, meskipun masih menangis, mengeluarkan sesuatu dari dalam jubahnya—sebuah buku catatan yang sudah sering ia tulis selama lima tahun terakhir. Buku itu berisi kenangan-kenangan mereka bersama, perjalanan yang mereka lalui, dan setiap momen berharga yang mereka alami bersama. "Ini untukmu, Senior," katanya dengan suara yang masih gemetar. "Agar kamu selalu mengingatku, meskipun kita terpisah."

Yan Ling menerima buku itu dengan penuh rasa tulus. "Aku akan menyimpannya dengan baik, Qing Er," jawabnya, suaranya lembut dan penuh perhatian. "Terima kasih."

Dengan satu lambaian tangan, Li Qing mengucapkan selamat tinggal untuk sementara waktu. Yan Ling pun berbalik dan kembali menuju pedang terbangnya. "Aku akan kembali," kata Yan Ling dengan suara yang penuh keyakinan, meskipun di dalam hatinya, dia merasa berat untuk meninggalkan Li Qing lagi.

Li Qing tetap berdiri di tempat, menatap kepergian Yan Ling dengan hati yang hancur. Namun dia tahu, meskipun perpisahan ini menyakitkan, mereka berdua akan bertemu kembali. Dan saat itu, mereka akan lebih kuat dari sebelumnya.

Dengan langkah mantap, Yan Ling dan pedang terbangnya mulai terbang menuju horizon yang jauh, meninggalkan Sekte Lingyun, dan meninggalkan Li Qing dengan segala kenangan yang mereka miliki.