Chereads / Immortal Cultivation: Beyond Revenge - For Love and Eternity / Chapter 49 - Bab 48 – Pertempuran di Gunung Berapi

Chapter 49 - Bab 48 – Pertempuran di Gunung Berapi

Yan Ling melayang di udara dengan pedang terbangnya, membelah langit dengan kecepatan luar biasa. Jimat Spiritual yang telah ia peroleh dari Sekte Linglong berdenyut di dalam genggamannya, memancarkan energi yang murni. Tanpa membuang waktu, dia mencari tempat yang tersembunyi untuk berkultivasi dan meningkatkan kekuatannya lebih jauh.

Setelah beberapa jam terbang, dia menemukan sebuah gua terpencil di tebing curam. Tempat itu sunyi dan dipenuhi dengan energi spiritual yang cukup padat, cocok untuk berkultivasi. Tanpa ragu, Yan Ling masuk ke dalam dan duduk bersila. Dia mulai menyerap energi dari Jimat Spiritual itu, membiarkan kekuatan murni mengalir ke meridiannya.

Berhari-hari berlalu dalam kesunyian. Yan Ling tetap fokus dalam kultivasinya, membiarkan tubuhnya menyatu dengan energi baru. Perlahan, kekuatannya meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Setelah merasa cukup stabil, dia akhirnya membuka matanya.

"Sudah waktunya kembali ke perjalanan."

Dengan satu gerakan, dia melesat keluar dari gua, naik ke atas pedang terbangnya, dan melanjutkan perjalanan. Namun, saat dia melintasi sebuah wilayah berbatu yang panas, dia melihat sesuatu yang tidak biasa—sebuah gunung berapi raksasa dengan langit yang dipenuhi oleh asap hitam.

Di sekeliling gunung itu, sekelompok sekte tampak sibuk membentuk formasi. Yan Ling memperhatikan dari kejauhan sebelum akhirnya turun dan mendekati salah satu senior dari sekte itu.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanyanya dengan nada datar.

Senior itu menoleh ke arah Yan Ling, matanya menunjukkan kewaspadaan sebelum akhirnya mengenali aura kuat yang dipancarkan pemuda itu. "Kami sedang mencoba memperkuat segel di gunung ini," jawabnya. "Di dalam gunung ini, seekor Phoenix kuno telah tersegel selama ratusan tahun. Namun, segel itu mulai melemah. Kami khawatir makhluk itu akan terbebas dan membawa kehancuran."

Yan Ling menyipitkan matanya. Phoenix adalah makhluk legendaris, dan jika benar segel itu akan hancur, dunia bisa berada dalam bahaya besar.

"Apakah kalian membutuhkan bantuan?" tanyanya.

Senior itu menatap Yan Ling dengan penuh harapan. "Jika kau bersedia membantu, kami akan sangat berterima kasih. Kekuatanmu akan sangat berguna dalam mempertahankan segel ini."

Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan pembicaraan lebih jauh, suara gemuruh yang mengerikan mengguncang tanah di bawah mereka.

"Segel telah retak!" seseorang berteriak.

Tiba-tiba, dari dalam gunung berapi, ratusan sosok berapi melesat keluar dengan kecepatan luar biasa. Mereka adalah pasukan Phoenix—makhluk-makhluk api yang terbentuk dari kekuatan sang Phoenix kuno. Mereka memiliki tubuh yang menyala seperti matahari dan sayap besar yang membakar udara di sekelilingnya.

Tanpa peringatan, pasukan Phoenix itu menyerang. Api berkobar di langit, dan jeritan dari para anggota sekte terdengar di mana-mana. Beberapa kultivator mencoba menangkis serangan dengan teknik mereka, tetapi panas dari serangan Phoenix terlalu kuat.

Yan Ling segera melompat ke udara, menghindari gelombang api yang mengarah ke arahnya. Dengan satu gerakan, dia menghunus pedangnya dan menebas ke arah makhluk-makhluk itu. Cahaya hitam pekat keluar dari pedangnya, menyapu beberapa Phoenix sekaligus.

Namun, jumlah mereka terlalu banyak. Sekte-sekte yang ada di tempat itu mulai kewalahan menghadapi serangan tanpa henti.

Yan Ling mendarat di atas bebatuan yang panas, mengamati situasi dengan cepat. Jika mereka hanya bertahan, maka mereka semua akan habis satu per satu.

"Kita harus menyerang balik!" teriaknya.

Para kultivator yang tersisa mengangguk dan mulai menyerang lebih agresif. Yan Ling sendiri melesat di antara Phoenix, menebas makhluk-makhluk itu satu per satu. Aura kematian yang dikeluarkannya membuat beberapa Phoenix melemah, tetapi mereka tetap bertarung dengan ganas.

Salah satu Phoenix yang lebih besar melesat ke arah Yan Ling, cakarnya yang menyala api siap mencabik tubuhnya. Yan Ling mengangkat pedangnya dan menangkis serangan itu, tetapi dampaknya mendorongnya beberapa langkah ke belakang.

"Sial, mereka lebih kuat dari yang kukira!" gumamnya.

Phoenix besar itu membuka paruhnya dan melepaskan bola api raksasa ke arah Yan Ling. Dengan cepat, Yan Ling mengerahkan Qi-nya dan membentuk perisai energi. Ledakan besar terjadi, mendorongnya mundur beberapa meter.

Namun, dia tidak menyerah. Dengan napas yang stabil, dia mengumpulkan kekuatan dan menyalurkan energi gelap ke dalam pedangnya. Dalam sekejap, aura kematian yang lebih kuat menyelimuti tubuhnya.

"Aku akan mengakhiri ini!"

Yan Ling melompat ke udara, memutar pedangnya, dan menebas dengan kekuatan penuh. Serangan itu menciptakan gelombang energi yang menebas Phoenix besar itu menjadi dua, menghancurkannya dalam sekejap.

Namun, pertarungan belum berakhir. Dari dalam kawah gunung, suara raungan yang mengguncang bumi terdengar.

"Phoenix kuno..." gumam salah satu kultivator dengan wajah pucat.

Yan Ling menatap kawah itu dengan serius. Sesuatu yang jauh lebih kuat akan segera muncul. Dan dia harus bersiap untuk menghadapi makhluk legendaris yang telah tersegel selama ratusan tahun.