Chereads / The Birth of a God / Chapter 37 - Bab 36: Pertandingan Roh Pedang dan Kehadiran Shui Mei

Chapter 37 - Bab 36: Pertandingan Roh Pedang dan Kehadiran Shui Mei

Keesokan harinya, Wang Liu berjalan menuju Akademi Huaxia dengan langkah tenang. Suasana pagi itu cerah, dan udara yang segar membuatnya merasa sedikit lebih ringan. Setelah mengalami banyak peristiwa berat, kini ia bisa merasakan kedamaian dalam hatinya. Meskipun masih ada sedikit rasa khawatir tentang masa depan dan potensi ancaman yang mungkin datang, saat ini, dia hanya ingin menjalani hari-harinya dengan penuh ketenangan.

Hari ini, di akademi, ada pertandingan yang sangat dinantikan—Pertandingan Roh Pedang. Wang Liu telah mendengar tentang pertandingan ini dari teman-temannya sebelumnya. Ini adalah kompetisi yang diadakan untuk menguji kemampuan para murid dalam mengendalikan Pedang Roh mereka. Setiap peserta diharapkan untuk menggunakan Pedang Roh mereka untuk menghadapi berbagai tantangan, mulai dari melawan monster hologram hingga menghadapi lawan seimbang dalam pertarungan langsung.

Sesampainya di sekolah, Wang Liu melihat banyak siswa yang tampak penuh semangat, mengobrol tentang pertandingan yang akan segera dimulai. Beberapa tampaknya sudah mempersiapkan diri dengan serius, membawa pedang mereka dengan aura percaya diri. Namun, Wang Liu tetap tenang. Dia tidak terburu-buru. Baginya, pertandingan itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Dia tahu dirinya sudah cukup kuat, bahkan tanpa menunjukkan seluruh potensi kekuatannya.

Saat Wang Liu berjalan menuju kelas Elite, ia merasakan ketegangan yang mulai meningkat di udara. Hari ini adalah hari yang penuh tantangan, dan para siswa tahu bahwa hanya yang terbaik yang akan keluar sebagai pemenang dalam pertandingan ini. Namun, sesampainya di depan kelas, suasana sedikit berbeda dari biasanya.

Master Zhang, guru mereka yang sudah lama dikenal dengan sikapnya yang tegas namun bijaksana, berdiri di depan kelas dengan ekspresi serius. "Selamat pagi, semuanya," katanya, menyapakan kelas dengan suara lantang yang selalu berhasil menarik perhatian. "Hari ini kita akan mengadakan pertandingan Roh Pedang yang sudah kalian tunggu-tunggu. Tapi sebelum itu, ada hal lain yang harus saya sampaikan."

Semua siswa di kelas menatap Master Zhang dengan penuh perhatian. Mereka tahu bahwa jika dia berbicara dengan nada seperti itu, pasti ada sesuatu yang penting yang akan dia sampaikan. Beberapa dari mereka bahkan berbisik-bisik, penuh rasa penasaran.

Master Zhang mengangguk dengan bijaksana, lalu berkata, "Kalian pasti sudah mendengar tentang murid baru yang akan bergabung dengan kita hari ini. Dia berasal dari Kota Shenzhen dan akan berlatih di Akademi Huaxia. Izinkan saya memperkenalkan Shui Mei."

Tiba-tiba, seorang gadis muda muncul di pintu kelas. Penampilannya cukup mencuri perhatian. Shui Mei memiliki rambut panjang yang tergerai indah, berwarna hitam legam, dengan mata yang tajam dan cerdas. Wajahnya tampak anggun dan tenang, namun aura kekuatan yang dimilikinya cukup terasa, meskipun dia hanya berdiri di sana tanpa bergerak.

Shui Mei melangkah masuk dengan langkah yang elegan, mengenakan pakaian akademi yang rapi. Semua mata di kelas terfokus padanya, dan Wang Liu merasakan sedikit ketegangan yang muncul, bukan hanya karena aura yang dimiliki Shui Mei, tetapi juga karena reaksi teman-temannya yang tampak terkesan dengan kehadirannya.

"Perkenalkan, aku Shui Mei. Senang bisa bergabung di Akademi Huaxia," kata gadis itu dengan suara yang lembut, namun terdengar sangat jelas dan penuh percaya diri.

Kelas terdiam sejenak, terpesona oleh sikap tenang Shui Mei yang seolah sudah terbiasa berada di pusat perhatian. Wang Liu memerhatikannya dengan seksama. Meskipun dia tampak seperti gadis yang kalem dan tidak menunjukkan kesan mengintimidasi, ada sesuatu dalam sorot matanya yang menunjukkan bahwa dia bukan orang biasa. Wang Liu bisa merasakan ada kekuatan yang tersembunyi di balik penampilannya yang anggun.

Master Zhang melanjutkan penjelasannya, "Shui Mei adalah murid pindahan dari Kota Shenzhen yang sudah memegang kemampuan luar biasa dalam mengendalikan Pedang Roh. Jangan meremehkan kekuatannya hanya karena dia baru saja bergabung dengan kita. Dia akan ikut berpartisipasi dalam pertandingan Roh Pedang hari ini, dan saya harap kalian bisa memberikan yang terbaik."

Wang Liu mendengarkan dengan serius. Dia sudah bisa menilai bahwa Shui Mei bukanlah sosok yang mudah untuk dilawan. Kehadirannya yang tenang dan percaya diri hanya menambah rasa penasaran Wang Liu tentang kemampuan gadis ini. Namun, ia juga merasa sedikit heran. Mengapa murid baru seperti Shui Mei langsung terlibat dalam pertandingan besar ini? Bukankah ada prosedur tertentu yang harus dilalui seorang murid baru sebelum bisa berpartisipasi dalam pertandingan?

Namun, Wang Liu tidak terlalu memikirkan hal itu lebih lanjut. Fokusnya masih pada pertandingan yang akan segera dimulai. Dia sudah terbiasa dengan kompetisi dan tantangan. Namun, kehadiran Shui Mei kali ini menjadi sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Baiklah," kata Master Zhang setelah memperkenalkan Shui Mei, "Sekarang mari kita bersiap untuk pertandingan. Semua peserta diharapkan untuk menjaga disiplin dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Ingat, ini adalah ujian bagi kalian untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan kalian dalam mengendalikan Pedang Roh. Jangan sampai mengecewakan."

Dengan itu, kelas pun mulai bersiap untuk menuju arena pertandingan yang sudah disiapkan di luar. Wang Liu merasakan atmosfer kompetisi yang mulai meningkat. Di luar kelas, para siswa berbondong-bondong menuju tempat pertandingan. Mereka sudah mengenakan perlengkapan dan membawa Pedang Roh masing-masing. Setiap siswa memusatkan perhatian pada persiapan mereka, baik fisik maupun mental.

Di luar, arena pertandingan sudah dipenuhi oleh para peserta dan penonton yang siap menyaksikan pertarungan sengit antar akademi. Tembok besar yang mengelilingi arena seolah menciptakan atmosfer yang intens, seakan menunggu pertarungan dimulai.

Namun, di tengah keramaian itu, Wang Liu bisa merasakan keberadaan Shui Mei di dekatnya. Gadis itu berjalan dengan langkah tenang, namun aura kekuatan yang dimilikinya seolah membuat orang-orang di sekitarnya sedikit menjaga jarak.

Wang Liu memperhatikan dengan cermat. Meskipun dia tidak mengenal Shui Mei dengan baik, dia tahu bahwa pertandingan kali ini akan menjadi lebih menarik dan menantang dari sebelumnya. Dengan hadirnya murid baru yang tampaknya sangat kuat, dia bisa merasakan bahwa kompetisi di akademi ini akan semakin sengit.

Dengan Pedang Roh di tangannya, Wang Liu mempersiapkan diri untuk pertandingan yang akan segera dimulai. Dia sudah tahu bahwa ini bukan hanya sekadar ujian bagi dirinya, tetapi juga bagi teman-temannya, dan juga bagi Shui Mei yang baru saja bergabung. Dalam hati, Wang Liu bertekad untuk memberikan yang terbaik, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk akademi yang telah membesarkannya.

"Wang Liu," terdengar suara Yue yang tiba-tiba menyapanya. Wang Liu menoleh dan melihat Yue yang tersenyum padanya. "Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Kami semua ada di sini untuk mendukungmu."

Wang Liu tersenyum kembali. "Terima kasih, Yue. Aku akan melakukan yang terbaik," jawabnya, merasakan ketenangan yang kembali mengalir dalam dirinya.

Dan dengan itu, pertandingan Roh Pedang dimulai.