Chereads / My Last Year "Tahun Terakhirku" / Chapter 12 - 16 Oktober 2016

Chapter 12 - 16 Oktober 2016

"KRING… KRING… KRIIING…" (Bunyi suara jam berdering).

Terbangunlah Andre di hari minggu yang cukup cerah itu. Kemudian ia pun segera bersiap – siap untuk lari pagi. Setelah ia sudah siap, ia pun langsung berpamitan pada ibunya dan pergi untuk berlari.

(Pukul 08.00 pagi)

Andre pun kembali pulang setelah ia berolah raga dengan cukup hari ini. Ia pun langsung masuk ke kamarnya dan bersiap untuk mandi. Setelah ia selesai mandi dan berpakaian ia pun langsung menuju meja makan untuk sarapan.

"Akhirnya aku dapat kembali bertemu dengan Adeline lagi hari ini" ucap Andre yang merasa senang itu dalam hatinya.

Setelah ia selesai berolah raga ia pun langsung kembali pulang ke rumahnya.

Namun dalam perjalanan pulang, ia melihat seorang penjual bunga di pinggir jalan. Kemudian ia pun menghampiri penjual tersebut dan membeli setangkai bunga mawar yang indah. Setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanannya pulang.

"Aku akan berikan ini pada Adeline sebagai permintaan maaf karena aku tidak datang ke hari ulang tahunnya" ucap Andre dalam hatinya.

Setelah Andre berjalan cukup lama tiba – tiba saja ia merasa sangat pusing dan nafasnya terasa sesak sekali. Andre pun terus berusaha berjalan namun karena ia sudah tidak kuat lagi menahannya maka terjatuhlah Andre dan tidak sadarkan diri.

Tak berapa lama kemudian Andre pun sadar dan bergegas untuk bangkit.

"Nampaknya aku terlalu kelelahan, untung tidak ada orang yang melihatku terjatuh tadi" ucap Andre dalam hatinya.

"Dimana bunga itu ?" tanya Andre dalam hatinya sambil mencari kemana bunga itu.

Kemudian ia melihat bunga itu terjatuh dan ia memungutnya kembali.

"Untung bunga ini tidak rusak" ucapnya dalam hati.

 Andre pun kembali melanjutkan perjalanannya pulang.

Sesampainya Andre dirumah ia langsung masuk ke kamar untuk membersihkan dirinya.

Ibu Andre yang sedang berada didapur pun menyadari kedatangan Andre dan bertanya kepadanya ;

"Andre, kau sudah pulang ?" tanya sang ibu.

"Sudah bu, tapi aku ingin langsung mandi ya" ucap Andre sambil dengan cepat naik ke kamarnya dan menyembunyikan bunga itu agar tidak terlihat ibunya.

Setelah Andre selesai mandi ia pun bersiap – siap untuk menjenguk Adeline, ia turun dari kamarnya untuk makan siang bersama ibunya.

Andre pun tak lupa membawa bunga tadi dan menyembunyikannya di dalam jaket yang ia kenakan saat itu.

"Kau terlihat rapih sekali hari ini, kau mau kemana ?" tanya sang ibu pada Andre.

"Aku mau pergi ke tempat temanku, kami ada janji hari ini" jawab Andre sambil mengunyah makanan.

"Baiklah, kau jangan pulang terlalu larut malam ya" ucap sang ibu sambil kembali menghabiskan makanannya.

Andre pun menganggukkan kepalanya.

Setelah ia selesai makan, Andre langsung membantu ibunya untuk mencuci piring lalu berangkatlah ia untuk menjenguk Adeline.

"Aku pergi dulu ya bu" sahut Andre lalu pergi.

Ibu Andre pun tersenyum melihat anaknya itu.

Sesampainya Andre dirumah sakit ia langsung mendatangi kamar Adeline.

"Halo Adeline" ucap Andre.

Namun ia tidak melihat ada Adeline disana, ia hanya melihat ada ibu Adeline yang sedang merapihkan kamar itu.

"Oh ada tamu rupanya" ucap ibu Adeline.

"Maaf tante, Adeline ada dimana ya ?" tanya Andre padanya.

"Semenjak ia diperbolehkan keluar dari kamar ini, ia sering menghabiskan waktu di "rooftop" rumah sakit ini" jawab ibu Adeline.

"Temui dia disana, dia nampaknya sedang kesepian" lanjutnya sambil tersenyum pada Andre.

"Baik tante, terima kasih atas informasinya" jawab Andre dan langsung bergegas menemui Adeline.

Andre pun naik ke lantai paling atas rumah sakit itu.

Ia kemudian melihat Adeline sedang duduk di kursi roda sambil menatapi langit siang yang cerah itu.

Adeline pun merasakan kehadiran seseorang disana dan berkata ;

"Iya bu aku akan turun sebentar lagi, kau tak perlu merepotkan dirimu dengan menjemputku disini" ucap Adeline.

"Kau tidak merepotkanku," sahut Andre sambil berjalan kearah Adeline.

Adeline pun terkejut mendengar suara yang ia kenal itu. Kedua matanya mulai berkaca – kaca.

Andre pun langsung memeluk Adeline dari belakang dengan lembut.

"Maaf kan aku ya, karena aku tidak datang pada hari ulang tahunmu" ucap Andre pada Adeline.

Adeline pun tak dapat menahan air matanya dan menangislah ia dipelukkan Andre.

"Dasar jahat !" ucap Adeline sambil menangis.

"Maafkan aku ya" ucap Andre kembali sambil terus memohon padanya.

Andre pun melepas pelukkannya dan berusaha untuk menghibur Adeline.

Adeline yang melihat tingkah lucu Andre pun mulai terhibur dan menghapus air matanya.

"Oh ya Andre, aku dengar dari Cyntia bahwa kau sudah menemukan orang yang kau cintai, siapa itu Andre ?" tanya Adeline padanya.

Andre pun sedikit terkejut mendengar pertanyaan Adeline.

"Ada deh…," ucap Andre sembari menggoda Adeline.

"Ayolah beritahu aku" ucap Adeline dengan sedikit memaksa.

"Aku berencana memberikannya bunga hari ini" ucap Andre pada Adeline.

"Wah, kau romantis juga ternyata ya" ucap Adeline.

Kemudian Andre pun mengeluarkan bunga mawar yang ia beli tadi dari dalam jaketnya.

"Wah, bunganya indah sekali, jadi bunga ini yang akan kau berikan padanya ya, Andre ?" tanya Adeline sambil terus melihat kearah bunga itu.

"Iya benar" jawab Andre sambil tersenyum.

"Ini bunga untukmu sebagai permintaan maafku" ucap Andre pada Adeline.

Adeline pun terkejut dan terdiam mendengar perkataan Andre itu.

"Yang Cyntia maksud itu adalah dirimu" ucap Andre pada Adeline.

"Aku mencintaimu Adeline" lanjutnya.

"Aku melakukan semua itu untukmu karena aku mencintaimu" ucap Andre kembali.

Adeline pun menitikkan air matanya karena terharu mendengar semua perkataan Andre.

"Terima kasih Andre buat semua ini, tapi apa kau tidak keberatan dengan kondisiku yang seperti ini ?" ucap Adeline dengan sedih.

"Aku bukan orang yang dapat menemanimu pergi ke tempat yang kau mau, aku bukan orang yang bisa memberimu nasihat atau motivasi ketika kau terpuruk, aku mungkin tidak bisa selalu ada disisimu nanti karena penyakitku ini" ucap Adeline sambil menangis.

Andre pun langsung memeluk Adeline dan berkata ;

"Kau tidak perlu menjadi seperti itu, kau hanya perlu menjadi Adeline yang seperti biasanya. Karena ketika aku melihatmu tersenyum saja itu sudah membuatku tenang dan senang" ucap Andre untuk menenangkan Adeline.

"Aku tidak ingin pergi ketempat manapun di dunia ini, karena cukup dengan berada disisimu saja aku sudah tenang dan damai" ucap Andre pada Adeline.

"Aku tidak butuh kata – kata apapun untuk menguatkanku karena senyummu sudah cukup untuk menghiburku selama ini" lanjutnya.

"Yang aku mau hanyalah dirimu dengan sepenuhnya" ucap Andre.

Adeline pun semakin terharu mendengar ucapan Andre itu.

Sementara itu,

Cyntia yang berniat menjenguk Adeline tak sengaja meilhat kemesraan mereka dari kejauhan.

Ia pun tak dapat menahan air matanya. Perasaaannya bercampur aduk pada saat itu, perasaan sedih dan senang yang ia rasakan secara bersamaan membuat ia bingung pada dirinya sendiri.

Akhirnya Cyntia pun pergi dari rumah sakit itu menuju suatu tempat untuk menenangkan dirinya.

Kembali ke Adeline dan Andre,

Mereka berdua pun menatapi langit sore yang indah itu.

"Aku tak menyangka bahwa ada orang yang mencintaiku" ucap Adeline pada Andre sambil menatap langit sore itu.

"Kau hanya tidak pernah menyadarinya saja" ucap Andre sambil tersenyum.

"Oh ya Andre, jangan pernah tinggalkanku lagi ya" ucap Adeline pada Andre.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin" jawab Andre sambil tersenyum padanya.

"Aku akan menyimpan bunga ini dikamarku nanti" ucap Adeline sambil melihat kearah bunga yang ia pegangi itu.

"Lain kali aku akan berikan potnya sekalian untukmu" ucap Andre sambil bercanda padanya.

Mereka berdua pun tertawa.

"Adeline, ayo kembali ke kamarmu, sudah mau malam" lanjutnya.

Mereka berdua pun kembali ke kamar rawat itu.

Andre membantu Adeline untuk kembali ke tempat tidurnya.

Tak lama berselang Cyntia pun masuk ke kamar itu.

"Halo Adeline, Eh…, ada Andre juga" ucap Cyntia sambil tersenyum.

"Hai Cyntia" jawab Adeline dengan sangat senang.

"Kenapa matamu sembab, kau habis menangis ya ?" tanya Andre pada Cyntia.

"Oh ini, tidak, tidak apa – apa" ucap Cyntia.

"Kau kenapa Cyntia ?" tanya Adeline yang khawatir pada sahabatnya itu.

"Hanya kelilipan debu saja tadi sebelum masuk ke rumah sakit" ucap Cyntia sambil tersenyum untuk menenangkan Adeline dan Andre.

"Oh, baiklah kalau begitu" ucap Andre.

"Oh ya aku baru saja membeli pizza loh, mari kita makan" ucap Cyntia pada mereka berdua.

"Asik.., asik" ucap Adeline dengan sangat gembira.

Akhirnya mereka bertiga pun makan bersama dan saling bercerita satu dengan yang lain.

Ibu Adeline yang melihat mereka dari kejauhan pun merasa sangat senang mengetahui anaknya memiliki teman – teman yang baik dan perduli pada Adeline.