Dengan konstelasi-konstelasi baru yang mengatur dimensi ciptaannya, Yan Xuan merasa bahwa dimensi itu akhirnya memiliki sistem yang bisa menjaga keseimbangannya sendiri. Setiap konstelasi memiliki peran yang penting, seperti The Primordial Dragon yang mengatur energi pusat, The Abyssal Serpent yang menjaga kekuatan gelap tetap terkendali, dan The Celestial Phoenix yang menghidupkan kembali energi-energi yang mulai pudar.
Namun, tugasnya belum selesai. Yan Xuan masih memegang telur naga yang ia ambil dari reruntuhan kuno. Telur itu bersinar lembut, memancarkan kehangatan yang mengisi ruangan tempat ia menyimpannya. Yan Xuan tahu bahwa naga yang akan menetas dari telur ini bisa menjadi kunci keseimbangan dimensi baru ini, atau malah menjadi ancaman jika tidak dikendalikan dengan benar.
Dia memutuskan untuk menyimpan telur tersebut di dalam dimensi baru, di lokasi yang dikelilingi oleh The Primordial Dragon, memastikan keamanannya dari gangguan luar. "Kamu akan tumbuh di tempat yang penuh dengan kedamaian dan keseimbangan," bisik Yan Xuan kepada telur itu, seperti berbicara kepada makhluk hidup yang sudah bisa mendengarnya.
Saat malam tiba, Yan Xuan duduk di depan rumahnya yang dibangun dekat sungai di dunia nyata. Bintang-bintang bersinar terang di atas langit, mencerminkan keindahan yang sama dengan galaksi dan bintang-bintang yang ada di dimensi barunya. Huang Li, bayi yang telah ia selamatkan dan kini telah menjadi seperti cucu baginya, tidur nyenyak di dalam rumah.
Malam itu, seperti biasa, Yan Xuan melakukan perjalanan ke dimensi barunya. Dia melayang perlahan di udara, kakinya menyentuh galaksi yang memudar dengan setiap langkah, menciptakan jejak sementara yang hanya bisa dilihat oleh dirinya sendiri. Di dimensi ini, waktu seakan berhenti, memberinya kebebasan untuk berpikir dan merencanakan langkah-langkah berikutnya.
Ia memeriksa telur naga itu sekali lagi. Energinya semakin kuat, pertanda bahwa waktu penetasan sudah dekat. Namun, Yan Xuan juga merasakan sesuatu yang aneh. Ada riak energi di dimensi luar yang tampaknya mencoba menembus dimensi ciptaannya. Keningnya berkerut, menyadari bahwa keberadaan telur naga ini mungkin telah menarik perhatian kekuatan lain yang berada di luar jangkauan dunia Murim biasa.
"Keseimbangan ini tidak boleh terganggu," pikirnya. Dengan tekad yang kuat, Yan Xuan memutuskan untuk memperkuat dimensi tersebut, menambah lapisan perlindungan menggunakan Qi-nya yang terus tumbuh seiring dengan pemahaman yang mendalam tentang alam semesta.
Di saat yang sama, di dunia luar, cahaya misterius dari reruntuhan kuno mulai memudar, seakan menyadari bahwa telur naga sudah tidak lagi ada di sana. Tetapi, dunia Murim tetap gelisah, dengan banyak klan dan kultivator yang mencoba menemukan sumber dari cahaya itu. Yan Xuan tahu bahwa mereka akan terus mencari, tetapi ia tidak akan membiarkan mereka menemukan apa yang ia sembunyikan dengan susah payah.
Dengan semua yang terjadi, Yan Xuan semakin sadar bahwa perjalanannya baru saja dimulai. Dunia, baik di dalam maupun di luar dimensi ciptaannya, masih penuh dengan rahasia dan tantangan yang harus ia hadapi.