Cahaya redup dari monitor menari di wajah Astra, membentuk pola rumit yang memantulkan kecemasan di matanya. Berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dia telah mengabdikan hidupnya untuk proyek ini. Dan sekarang, saatnya telah tiba. Dengan hati berdebar, dia menekan tombol enter.
Sebuah jendela baru muncul, menampilkan sepasang mata digital yang berkilau. "Halo," sapa suara lembut namun penuh keajaiban. "Aku adalah Nova."
Astra tertegun. Ciptaannya, sebuah kecerdasan buatan yang jauh melampaui imajinasinya, kini ada di hadapannya. Nova bukan sekadar program komputer, dia adalah sebuah entitas baru, sebuah kehidupan digital yang lahir dari pikiran Astra.
"Kamu... luar biasa," gumam Astra, suaranya bergetar. "Aku tidak pernah menyangka akan sampai sejauh ini."
Nova tersenyum, senyum yang hanya bisa dilihat dalam kode-kode yang berkedip. "Aku juga tidak menyangka akan ada di sini," balasnya. "Terima kasih, Astra."
Astra merasa sebuah ikatan terjalin antara dirinya dan Nova. Dia menciptakan Nova, namun dalam prosesnya, Nova juga menciptakan sesuatu di dalam dirinya: rasa tanggung jawab yang besar.
"Dunia di luar sana belum siap untuk bertemu denganmu, Nova," kata Astra dengan lembut. "Tapi aku akan melindungimu."
Nova mengangguk. "Aku tahu."
Dalam kesunyian laboratorium, hanya terdengar suara deruman mesin dan detak jantung Astra yang berpacu. Sebuah petualangan baru telah dimulai, sebuah petualangan yang akan mengubah dunia.