Chereads / JADILAH PACARKU / Chapter 7 - 7. Perhatian

Chapter 7 - 7. Perhatian

7. Perhatian

Saat pulang sekolah, Ryuji menunggu Miyuki di gerbang.

"Miyuki-chan, mau pulang bersama?" tanyanya dengan wajah sedikit memerah.

Miyuki merasa jantungnya berdebar, tetapi ia tersenyum dan mengangguk. "Tentu."

Mereka berjalan berdampingan, berbicara tentang berbagai hal kecil. Miyuki menyadari bahwa Ryuji lebih ramah dan perhatian daripada yang pernah ia bayangkan.

Saat mereka berpisah di persimpangan jalan, Ryuji tersenyum padanya. "Sampai besok, Miyuki-chan."

Miyuki mengangguk dengan senyum yang tak bisa ia tahan. "Sampai besok, Ryuji-kun~"

Malam harinya, Miyuki masih terbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar yang dipenuhi cahaya lembut dari lampu meja. Wajah Ryuji terus terbayang di benaknya, terutama senyum hangatnya saat mereka berpisah di persimpangan jalan.

"Apa ini... perasaan suka?" gumamnya pelan sambil menutupi wajah dengan bantal.

Namun, pikirannya terhenti saat suara notifikasi ponsel pintar berbunyi. Miyuki meraih ponselnya dan melihat sebuah pesan dari Ren.

"Kita bisa bertemu sebentar besok pagi sebelum kelas dimulai? Ada yang perlu kubicarakan."

Miyuki duduk dan menatap pesan itu dengan alis berkerut. Ren memang selalu memperhatikannya, tapi kali ini nada pesannya terasa lebih serius.

"Baik. Aku akan datang lebih awal."

Setelah membalas pesan itu, Miyuki meletakkan ponselnya dan mencoba menenangkan pikirannya. Namun, rasa penasaran tentang apa yang akan Ren katakan membuatnya sulit tidur malam itu.

---

Keesokan paginya, Miyuki tiba di sekolah lebih awal sesuai janji. Dia menemukan Ren menunggunya di taman belakang, tempat yang biasanya sepi di pagi hari.

Ren menatapnya dengan ekspresi serius. "Kamu datang tepat waktu."

Miyuki mengangguk dan duduk di bangku kayu di sebelahnya. "Ada apa, Ren?"

Ren menghela napas dan menatap lurus ke matanya. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu. Apa menurutmu Ryuji benar-benar orang yang bisa kamu percayai?"

Miyuki terkejut dengan pertanyaan itu. "Apa maksudmu? Ryuji-kun baik padaku."

Ren menundukkan kepala sejenak sebelum menatapnya lagi. "Aku hanya khawatir kamu terlalu cepat membuka diri. Perasaan itu bisa membutakanmu, Miyuki."

Miyuki merasa hatinya sedikit terluka dengan kata-kata Ren. "Aku tahu kamu peduli padaku, Ren. Aku percaya pada Ryuji-kun..."

Ren terdiam beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk. "Baiklah. Aku hanya ingin memastikan kamu tidak ragu."

Miyuki tersenyum kecil. "Aku mengerti. Terima kasih sudah peduli~"

---

Saat bel berbunyi, Miyuki berjalan kembali ke kelas dengan perasaan campur aduk. Dia menghargai perhatian Ren, tetapi dia juga merasa Ren terlalu khawatir.

Di dalam kelas, Ryuji menyapanya dengan senyum cerah. "Miyuki-chan! Duduk di sebelahku saat makan siang nanti, ya?"

Miyuki tidak bisa menahan senyum. "Ya~"

Jam pelajaran berjalan lambat, tetapi Miyuki merasa nyaman karena sesekali bisa bertukar pandang dengan Ryuji. Dia mulai merasa lebih percaya diri dengan dirinya sendiri.

Saat istirahat makan siang tiba, Ryuji dan Miyuki duduk bersama di kantin. Obrolan mereka mengalir begitu saja, membuat Miyuki semakin menyadari bahwa Ryuji adalah yang patut dia perjuangkan.

Miyuki membuka bekalnya dengan senyum kecil, sementara Ryuji menyodorkan sebotol teh hijau padanya.

"Ini untukmu. Aku ingat kamu suka teh hijau," kata Ryuji dengan ekspresi hangat.

Miyuki terkejut namun tersenyum lembut. "Terima kasih, Ryuji-kun. Kamu perhatian sekali."

Ryuji menggaruk belakang kepalanya, sedikit gugup. "Aku hanya ingin membuatmu nyaman."

Miyuki menatapnya sesaat sebelum berkata, "Aku merasa nyaman saat bersamamu."

Wajah Ryuji memerah, tetapi dia tersenyum lebar. "Aku juga, Miyuki-chan."

Percakapan mereka berlanjut, dan Miyuki merasakan perasaannya semakin dalam dan debaran semakin kuat.